Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Komang Ahmad Nur Fajar

Korelasi Bahasa Arab dengan Majunya Ilmu Pengetahuan Hingga Saat Ini

Eduaksi | Tuesday, 28 Dec 2021, 15:33 WIB

Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan makhluk hidup untuk saling berkomunikasi dengan satu sama lain. Sejak dahulu, bahasa menjadi salah satu faktor penting dalam tersebarnya informasi yang ada. Beragamnya informasi yang tersebar saat ini seperti ilmu pengetahuan, entah itu ilmu sosial, politik, budaya, maupun ilmu yang bersifat eksak atau non eksak, adalah salah satu pengaruh yang terjadi karena adanya bahasa yang menjadi alat komunikasi antar manusia.

Salah satu contohnya adalah bahasa arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Semit (usrah al-lughat as-samiyyah) yang dinilai paling tua dan juga masih eksis hingga saat ini. terbukti dengan masih banyaknya orang yang mempelajari bahasa arab bahkan sebagian negara-negara timur menggunakannya sebagai bahasa resmi. Sebagai salah satu bahasa semit, bahasa arab juga memiliki peranan penting dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Banyak sekali buku-buku pengetahuan yang dituliskan dalam bahasa Arab.

source: id.pinterest.com

Pada masa kejayaan islam (750-1258 M), banyak seniman, cendikiawan, penyair, filsuf, bahkan ahli geografi yang berkontribusi dalam majunya ilmu pengetahuan pada masa itu. bahkan dunia Islam saat itu menjadi pusat intelektual utama dalam berkembangnya sains, kedokteran, dan pendidikan. Para ilmuwan yang terdiri dari muslim dan non-muslim juga mendirikan "Baitul Hikmah" ( بيت الحكمة )

Baitul Hikmah ini adalah perpustakaan, pusat penelitian, dan juga lembaga penerjemahan yang didirikan pada saat zamam keemasan umat Islam, lebih tepatnya saat masa kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, Irak. Ia menjadi salah satu kunci dari gelombang masuknya literasi asing yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa arab. Tidak jarang ilmuwan asing saat itu yang mempelajari bahasa arab untuk memahami ilmu-ilmu yang berkembang pesat didalam umat Islam. Hingga saat ini, ilmuwan-ilmuwan barat pun masih mempelajari bahasa arab dalam rangka mempelajari teks-teks arab yang belum sempat diterjemahkan. Bahkan mereka juga meneliti Al-Qur'an untuk kemudian mereka coba bandingkan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang mereka miliki.

Dalam umat Islam tersendiri, bahasa Arab mempunyai posisi sangat penting dan strategis dalam pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, bahkan dalam pengembangan peradaban Islam. Ulama-ulama non-Arab seperti halnya Ibnu Sina (Avicenna), Al-Ghazali, Abu Musa Jabir (Geber) menulis karya-karyanya dalam bahasa Arab. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Arab bukan hanya dipakai sebagai bahasa sehari-hari tapi juga sebagai bahasa ilmu pengetahuan yang mewadahi banyaknya karya-karya ilmu pengetahuan.

source: id.pinterest.com

Terakhir, penulis berharap bahasa arab bisa lebih dipelajari lagi oleh umat Islam tersendiri agar khazanah-khazanah Islam tidak memudar dan terus dijaga oleh umat Islam. mengesampingkan masalah yang terjadi pada umat Islam saat ini, dengan mempelajari bahasa Arab sekaligus menjaga khazanah Islam, umat Islam bisa lebih memahami Al-Qur'an dan mengembalikan masa kejayaan Islam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image