Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahmat Subagja

Parpol Menjauh Dari Fungsinya

Politik | Monday, 10 Jul 2023, 13:48 WIB

Eksistensinya, partai politik “dimaksudkan” untuk ikut serta dalam kontes pemilu. Hal ini tercermin dalam sejarah dunia yang mendefinisikan partai sebagai entitas kolektif yang dapat mengkonsolidasikan kepentingan pemilih di dalam diri mereka sendiri.

Anson Morde dalam bukunya What is a Party mendefinisikan partai politik sebagai “organisasi yang disatukan oleh asas-asas umum” dan tujuan partai itu sendiri hanya untuk mewujudkan gagasan dan kepentingannya dalam bentuk politik.

Namun, jumlah partai yang terus bertambah tidak berkorelasi dengan kualitas keterwakilan mereka di parlemen. Hal ini disebabkan oleh sifat partai yang cenderung pragmatis dalam perebutan kekuasaan.

Alih-alih berangkat dari ideologi yang kaku dan menawarkan program kepada pemilih, sebagian besar partai politik saat ini "seolah" sekadar mengubah arah untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

Terlepas dari kedekatan ideologis yang tak terduga, beberapa partai politik tidak memiliki basis massa yang solid berdasarkan visi yang bersatu.

Partai politik yang menjauh dari posisinya dapat terwujud dalam beberapa hal. Beberapa contoh termasuk:

Kurangnya representasi: partai politik harus menjadi tempat untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Namun, jika mereka tidak mewakili perbedaan sudut pandang dan kepentingan yang berlaku di masyarakat, mereka menjauh dari tugas utamanya. Korupsi: Korupsi adalah masalah umum di banyak partai politik di berbagai negara. Ketika partai politik melakukan korupsi, mereka melalaikan tanggung jawab mereka untuk menjalankan pemerintahan yang adil dan transparan. Kekuasaan pribadi: Beberapa partai dapat jatuh ke dalam perangkap kekuasaan pribadi, di mana pimpinan partai atau kelompok kecil mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan anggota partai atau masyarakat. Perpecahan internal: Ketika partai politik terpecah menjadi faksi-faksi yang berlawanan, mereka dapat kehilangan fokus pada tujuan inti mereka dan gagal memenuhi peran yang diharapkan dari mereka. Populisme: Partai politik yang mengabaikan perbedaan pandangan dan berusaha mendapatkan dukungan rakyat dalam jangka pendek seringkali menyimpang dari perannya sebagai forum debat politik dan perumusan solusi yang berkelanjutan. Perlu dicatat bahwa tidak semua partai politik mengalami masalah seperti itu. Ada juga partai politik yang tetap berkomitmen pada misinya, memperjuangkan kepentingan masyarakat dan bekerja untuk kesejahteraan umum.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image