Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Konflik Keluarga dalam Naskah Drama Suci yang Suram UKM Teater Oksigen UMJ

Sastra | 2023-07-04 18:26:35

Pada zaman saat ini film, sinetron maupun drama series sedang ramai diminati oleh masyarakat Indonesia. Baik itu drama series karya anak bangsa Indonesia maupun drama luar negara seperti drama Korea. Kalian sendiri tau gak sih pengertian drama itu apa?

Drama merupakan suatu menggambaran kehidupan manusia dengan Gerakan tubuh. Drama sendiri menggambarkan kenyataan kehidupan, watak, emosi, konflik, dan perbuatan manusia lewat peran dan dialog yang dipertunjukkan. Di dalam drama pula terkandung konflik sosial yang digambarkan secara imajinatif oleh pengarang berdasarkan fenomena yang terjadi.

Karya sastra tidak terhindarkan dari kenyataan sosial yang ada di lingkup masyarakat, oleh karena itu pengarang menggunakan lingkungan masyarakat sebagai acuannya untuk membuat suatu karya sastra. Karya sastra digunakan pengarang sebagai sarana untuk mencurahkan pemikirannya terhadap apa yang sedang terjadi dan pernah terjadi di kehidupannya dan diberikan bumbu-bumbu imajinasi sebagai pemanis. Umumnya para pengarang banyak menggunakan pesan tersirat lewat dialog tokoh-tokoh yang dibuatnya, konflik, atau keadaan yang ada di karyanya.

Naskah drama dapat dianalisis oleh pembaca untuk menemukan maksud yang ingin disampaikan oleh pengarang. Karena naskah drama adalah tiruan dari kehidupan nyata, pasti ada masalah yang diciptakan oleh karakter dalam cerita. Secara umum, konflik-konflik ini tidak jauh berbeda dengan kehidupan nyata. Konflik diperlukan untuk mengawali kritik sosial untuk membahas naskah drama.

Konflik antarpribadi yaitu suatu konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih karean berbedanya pandangan. Konflik keluarga disebabkan adanya ekspetasi dalam anggota keluarga yang tidak dapat dipenuhi hingga menimbulkan permasalahan dalam keluarga.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang konflik keluarga dalam naskah drama “suci yang suram” – UKM teater oksigen UMJ

Sebelumnya, saya akan membahas sedikit tentang sinopsis naskah drama “suci yang suram” – UKM teater oksigen UMJ yaitu ada seorang anak perempuan Bernama Fenya yang baru saja lulus SMA dan mendapatkan nilai terbaik disekolahnya. Anak tersebut memiliki cita-cita sejak kecil ingin menjadi seorang penulis, tetapi ibunya tidak setuju. Ibunya ingin dia menjadi seorang model dan menjadi menulis itu hanya sebagai hobi saja dan jangan jadikan menulis sebagai masa depannya. Di sisi lain, drama ini juga menceritakan tentang ayahnya yang tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi keluarganya. Karena kedua masalah tersebut, Fenya menjadi stress dan memiliki niat yang buruk untuk kedua orang tuanya tanpa dia sadari.

.Lalu apa saja konflik keluarga dalam naskah drama “suci yang suram” – UKM teater oksigen UMJ

yang terdapat didalam naskah drama tersebut ya?

Konflik yang terdapat di dalam sebuah keluarga dapat terjadi karna adanya ekspetasi atau sebuah harapan anggota kelularga lainnya yang tidak terpenuhi sehingga mengakibatkan adanya permasalahn dan ketidakharmonisan sebuah keluarga. Dalam naskah drama teater “suci yang suram” karya, terjadi sebuah konflik keluarga yang terdapat didalam kutipan-kutipan berikut:

DATA 1:

Fenya: Bun Bunda

Bunda: Iya Fenya, Bunda disini

Fenya: Bun liat ini bun, Fenya lulus dengan nilai terbaik Bun. Hmmm senangnya

Bunda: Bagus itu nak, memang seharunya kamu jadi lulusan terbaik. Besok kamu daftar jadi model

Fenya: Tapi Bun, Fenya gak mau jadi model. Fenya mau jadi penulis bun

Bunda: bunda tau nak. Tapi bagaimana pun, kamu harus tetap jadi model. Menulis itu cukup jadi hobimu saja

Ayah: Diana ambilkan air

Bunda: ambil sendiri mas, aku masih bicara sama Fenya. Menulis itu cukup jadi hobimu nak. Jangan jadikan menulis sebagai masa depanmu

Fenya: tapi gak gitu bunda, ini sudah menjadi mimpi fenya sejak dulu

Ayah: diana kamu gak denger, ambilkan aku air. Punya istri gak nurut sama sekali

Bunda: ambil sendiri mas, aku masih bicara sama Fenya, kan aku sudah bilang tadi

Fenya: ini bukan bicara tentang sukses atau menghidupi fenya di masa depan bun. Tapi ini tentang .

Pada data diatas dapat dijelaskan bahwa telah terjadi konflik keluarga antara fenya dan bundanya. Dalam kutipan dialog tersebut fenya menginginkan impiannya menjadi seorang penulis menjadi kenyataan. Karna menurutnya menulis bukan hanya sekedar hobi atau patokannya agar menjadi manusia yang sukses. Namun harapan tersebut tidak sesuai dengan harapan bundanya. Dalam kutipan dialog tersebut Bunda menentang hal yang dibicarakan oleh Fenya, karna bunda menginginkan Fenya menjadi seorang model dan memiliki kehidupan yang sukses dimasa depan.

Karna adanya dua harapan atau ekspetasi yang masing-masingnya tidak terpenuhi, serta perbedaan cara pandang antara bunda dan fenya inilah yang menyebabkan terjadi sebuah konflik keluarga.

DATA 2:

Ayah: Diana ambilkan air

Bunda: ambil sendiri mas, aku masih bicara sama Fenya. Menulis itu cukup jadi hobimu nak. Jangan jadikan menulis sebagai masa depanmu

Fenya: tapi gak gitu bunda, ini sudah menjadi mimpi fenya sejak dulu

Ayah: diana kamu gak denger, ambilkan aku air. Punya istri gak nurut sama sekali

Bunda: ambil sendiri mas, aku masih bicara sama Fenya, kan aku sudah bilang tadi

Fenya: ini bukan bicara tentang sukses atau menghidupi fenya di masa depan bun. Tapi ini tentang .

Ayah: arghhh berisik.. aku ini haus, aku cape setiap hari kerja, pasang taruhan, minum, main perempuan, semuanyaa, aku ini cape

Fenya: ayah, sampai kapan ayah kaya gini terus? Lihat bunda yah, lihat fenya. Dari dulu sampai sekarang, kapan mau menjadi contoh yang baik buat fenya yah?

Ayah: eeee ada fenya, sini sini sini, makin hari makin cantik aja. Ayah cape, pijitin ya! bunda: mas udah jangan. Fenya sudah nak kamu duduk sini ya

Bunda: mas, mau sampai kapan kamu kaya gini terus mas? Bertahun-tahun aku diem ya mas diperlakukan seperti ini sama kamu mas. Bertahun-tahun aku mengajarkan hal baik mas kepada fenya, supaya apa mas? Supaya dia bisa membanggakan kita. Tapi apa, apa yang kamu lakukan mas? Apa yang kamu contohkan kepada fenya?

Ayah: arghhh berani kamu sama saya? Sini kamu!

Bunda: mas lepas mas

Fenya: ayah

Ayah: udah jangan ikut campur kamu

Bunda: mas lepas mas

Ayah: sini sini diem (disini pun terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan ayah fenya terhadap bunda fenya dan fenya hanya bisa menangis melihat kejadian tersebut)

Pada data diatas dapat dijelaskan bahwa telah terjadi konflik keluarga antara fenya, ayah dan bundanya. Dalam kutipan dialog tersebut fenya menginginkan sosok seorang ayah yang dapat memberikan contoh yang baik untuknya. Begitu pula dengan bunda fenya yang terus menanyakan kepada suaminya mau sampai kapan dia seperti ini. Bunda hanya ingin ayah menjadi contoh yang baik untuk fenya. Karna bunda telah banyak mengajarkan hal baik kepada fenya untuk membanggakan mereka dimasa depan. Namun harapan tersebut tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sang ayah. Dalam kutipan dialog tersebut ayah berpendapat bahwa dia sudah cape bekerja dan melakukan berbagai kegiatan yang tidak baik. Dan ketika sampai dirumah, dia hanya ingin dilayani oleh istrinya saja.

Karna adanya dua harapan atau ekspetasi yang masing-masingnya tidak terpenuhi, serta perbedaan cara pandang antara bunda, fenya dan ayah inilah yang menyebabkan terjadi sebuah konflik keluarga sehingga mengakibatkan kekerasa dalam rumah tangga.

DATA 3:

Bunda: fenya kamu kenapa nak

Fenya tidak menjawab dan hanya menangis

Ayah: ada apa ini berisik-berisik, ganggung orang tidur aja

Fenya: hahahahah (fenya tertawa seperti sudah kehilangan akal)

Bunda: fenya apa yang akan kamu lakukan nak? Kembalikan pisau itu kepada bunda. Fenya

Fenya: gak, gak akan aku kembalikan pisau ini. Bunda nanya pisau ini buat apa kan? Buat ngebunuh dia

Bunda: fenya!

Ayah: hah, apa? Kamu mau membunuh saya? Kurang ajar. Anak lemah kaya kamu gak akan bunuh saya

Fenya: hahahahah kata siapa saya gak berani bunuh anda. Jelas saya sangat berani. Bunda diem. Hahahah. Asal bunda tau aja, dia telah mengambil keperawanan anaknya sendiri. Hahahaha

Ayah: hah? Apa maksudmu? Jangan fitnah ya kamu. Sialan

Bunda: fenya, apa yang kamu katakan nak? Ayahmu gak mungkin lakuin hal sebejat itu sama kamu nak. Kamu jangan fitnah ayahmu

Fenya: hahaha fitnah? Gak mungkin gimana, Jelas-jelas dia memperkosa anaknya sendiri saat mabuk. Jangan ngelak kamu bapak sialan (sambil mengarakan pisau kearah ayahnya)

bunda: fenya jangan!! Mas mas mas

fenya tertawa puas melihat ayahnya yang telah tertusuk

bunda pun menangis melihat kejadian ini

bunda: mas kamu kenapa mas? Kenapa kamu tega nak melakukan ini kepada ayahmu

fenya: hah ayah? Gak ada ayah kaya gini. Gak ada ayah bikini anaknya trauma. Hahahaha

bunda: mas bunda gak nyangka nak. Kamu tega melakukan hal seperti ini. Mas bangun mas

bunda yang terus menangis dan fenya yang terus tertawa karna kejadian ini.

Bunda pun menusukan pisau ketubuhnya sendiri hinggai dia tak bernyawa. Dan fenya hanya tertawa melihat itu

Fenya: aku senang kalian berdua udah mati. Hahahaha

Dan tiba-tiba fenya teriak melihat bundanya yang sudah tiada

Fenya: arhhhh bunda. Apa yang kamu lakukan. Arghhhh fenya menangis sambil tertawa seperti orang yang tidak waras

Pada data diatas dapat dijelaskan bahwa telah terjadi konflik keluarga antara fenya, ayah dan bundanya. Dalam kutipan dialog tersebut fenya merasa frustasi dan ingin membunuh ayahnya karena telah memperkosa dirinya disaat ayahnya tersebut mabuk. Dalam kutipan dialog tersebut ayahnya merasa di fitnah dan mengelak semua tuduhan fenya. Begitu pula bunda yang tidak percaya dengan apa yang fenya katakan tersebut.

Karna adanya suatu masalah yang sangat serius serta perbedaan cara pandang antara bunda, fenya dan ayah inilah yang menyebabkan terjadi sebuah konflik keluarga sehingga mengakibatkan terjadinya sebuah pembunuhan dan mengakibatkan kedua orang tua fenya meninggal. Serta fenya pun menjadi seperti orang yang tidak waras.

Konflik keluarga dalam naskah drama tersebut berupa adanya harapan atau ekspetasi anggota keluarga yang tidak terpenuhi. Adanya dua harapan atau ekpektasi yang masing-masing tidak terpenuhi menyebabkan adanya konflik keluarga yang terjadi di keluarga fenya. Melalui naskah drama tersebut, pengarang menyampaikan bahwa dalam kehidupan sosial, khususnya dalam lingkungan keluarga selalu terjadi konflik atau permasalahan antara anggota keluarga dengan anggota lainnya akibat adanya harapan yang tidak terpenuhi ataupun adanya perbedaan cara pandang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image