Mempersiapkan Kematian dengan Baik
Agama | 2023-07-03 08:48:48Nabi menyebut bahwa orang yang mempersiapkan bekal kehidupan setelah mati, maka dia orang yang cerdas. Sebaliknya orang yang tenggelam dalam duniawi, disebut nabi sebagai orang yang lemah. Nabi Muhammad Saw bersabda “orang cerdas adalah orang yang rendah diri dan bera,mal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang yang lemah adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berangan-angan atas Allah” HR. Al-tirmidzi, ibnu majah.
Maka dari itu selama kita hidup, kita harus beramal shaleh, berbuat baik agar kelak ketika kita meninggalkan akan meninggkalan amalan sholeh. Maka dari itu kita harus mempersiapkan kematian kita sebaik mungkin, lalu apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kematian?
Nah berikut yang teman-teman harus ketahui dalam mempersiapakan kematian sesuai keyakinan dan ajaran kita sebagai orang muslim yaitu:
Meminta Maaf
Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dan semua orang tidak pernah luputdari yang namanya salah. Meminta maaf bukanlah hal yang susah, jika dalam hati kita niat dalam meminta maaf, akan terasa mudah jika dilakukan. Meminta maaf dapat mengurangi beban dosa yang kita lakukan kepada sesorang.
Berbuat baik kepada sesama
Berbuat baik bisa dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja, berbuat baik seperti memberi rezeki lebih kita kepada orang yang membutuhkan juga sangat berarti.
Melakukan kewajiban beribadah sesuai keyakinan
Seorang muslim diwajibkan beribadah yang telah ditentukan oleh agama. Jika meninggalkan kewajiban kita seperti sholat, puasa serta memberi zakat, maka kita akan mendapatkan dosa. Dengan kita melakukan dan tidak meninggalkan kewajiban kita tentunya kita akan mendapatkan pahala serta untuk amalan kita ketika kita telah tiada.
Itu tadi mengenai pembahasan mengenai bagaimana kita dalam mempersiapkan kematian. Kurang lebihnya saya selaku penulis memohon maaf bila ada salah kata
Penulis : Muhammad Tegar Pandu Prakoso
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.