Tulisan Cakar Ayam Dokter Telah Menyebabkan Kematian, Apa Dampak dan Solusinya?
Eduaksi | 2024-12-13 21:49:22Sudah menjadi hal biasa jika seorang dokter menulis sebuah resep dengan tulisan tangan yang ‘unik’ sehingga susah terbaca. Hal ini dikarenakan kesibukan dokter untuk menangani banyak pasien. Selain itu, demi kerahasiaan agar meminimalisasi penyalahgunaan obat.
Ternyata tulisan tangan dokter yang terbilang ‘unik’ tersebut dapat menyebabkan kesalahan skrining obat. Dalam kefarmasian, tahap setelah pemberian resep obat adalah tahap skrining resep yang dilakukan oleh apoteker. Tahap skrining resep merupakan proses yang terdiri dari pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dosis, waktu penggunaan, kontraindikasi, dan alergi. Tahap skrining ini juga dilakukan untuk memverifikasi identitas pasien dan dokter, serta memeriksa ketersediaan obat dan riwayat kesehatan pasien. Tujuan tahap ini adalah memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan, serta mencegah kesalahan pengobatan yang dapat membahayakan pasien.
Akan tetapi dalam tahap skrining, malpraktik profesi apoteker rawan sekali terjadi. Kesalahan pemilihan obat, kesalahan dosis obat, dan kesalahan lainnya rawan terjadi di tahap ini. Hal ini salah satuunya disebabkan oleh tulisan tangan dokter yang terbilang ‘unik’. Kesulitan membaca garis kata pada liukan tulisan tangan dokter terkadang terjadi karena kelalaian apoteker.
Data Malpraktik Kesalahan Skrining Resep
Data dari laporan yang dirilis Institute of Medicine (IOM) pada 2021 menyatakan bahwa 1,5 juta cedera terjadi setiap tahun di Amerika karena apoteker dan petugas kesehatan salah membaca tulisan tangan dari dokter. Hal tersebut bukanlah hal baik mengingat obat berkaitan dengan hidup seseorang. Salah memberi obat dapat memberikan ketidaksembuhan bahkan efek serius hingga kematian.
Data lain tentang kesalahan pembacaan resep adalah dilansir dari Scrubs Magazine. Menurut sebuah studi National Academies of Science's Institute of Medicine tahun 2006, sekitar 7.000 orang terbunuh setiap tahun karena tulisan tangan ‘unik’ dokter. Hal tersebut merupakan hal serius melihat angka 7.000 orang bukan hal yang sedikit. Berbagai hal dapat terjadi dengan adanya malpraktik tersebut, terlebih lagi jika malpraktik ini melibatkan ketiadaan nyawa.
Tuntutan untuk Tenaga Kesehatan
Sebagai profesi yang berhubungan dengan nyawa seseorang, tenaga kesehatan dituntut untuk teliti dan sempurna dalam melakukan segala bentuk perlakuan medis, mulai dari awal bertemu dengan pasien hingga pasien selesai melakukan urusan medis. Hal tersebut wajib diupayakan oleh setiap tenaga kesehatan agar kesalahan perlakuan medis atau malpraktik dapat diminimalisasi kejadiannya mengingat nyawa pasien merupakan hal yang sangat penting.
Tenaga kesehatan merupakan pilar utama dalam sistem pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dilatih untuk dapat memberikan perawatan medis yang tepat. Mereka harus menguasai keterampilan klinis yang tepat, termasuk prosedur medis, penggunaan alat medis, dan pemberian pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Pemberian pengobatan tidak boleh sembarangan karena hal ini menyangkut pada keselamatan pasien.
Solusi
Dalam setiap permasalahan, dibutuhkan solusi yang diharapkan mampu mencegah atau bahkan menghentikan kasus yang serupa. Beberapa solusi dari permasalahan kesalahan skrining resep sebagai berikut.
1. Tingkatkan Kompetensi Lulusan Apoteker
Tuntutan tenaga kesehatan pada ketelitian dan kesempurnaan mengharuskan setiap pelajar yang sedang menempuh pendidikan apoteker maupun farmasi untuk memiliki kompetensi yang tinggi tentang berbagai ilmu yang diajarkan.
Keterlibatan hubungan nyawa dengan pelayanan kesehatan menjadi suatu empati tersendiri untuk lebih memahami apa yang akan terjadi pada pasien jika terjadi prosedur pelayanan yang salah. Rasa empati itulah yang harus dimiliki pada setiap tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kompetensi diri agar dampak buruk pada pasien dapat diminimalisasi.
2. Gunakan Resep Digital
Dari banyaknya kasus tentang kesalahan skrining resep, telah banyak juga instalasi farmasi yang menggunakan resep digital dalam penulisan resep. Hal ini untuk meminimalisasi kesalahan pada tahap skrining resep sehingga deteksi resep lebih akurat.
Resep digital juga membantu apoteker untuk mendata pasien dengan lebih mudah. Rekam medis tentang pengobatan dapat lebih mudah diinput dengan adanya digitalisasi pada resep. Hal ini membantu mendata apakah obat yang dibutuhkan sudah diresepkan sebelumnya atau tidak sehingga tahap resep lebih efektif.
AI Pendeteksi Tulisan ‘Cakar Ayam’ Dokter
Pada tahun 2022, Google telah mengumumkan rencana untuk membuat pembaruan mengenai deteksi tulisan tangan dokter. Pembaruan ini berbentuk sebuah Artificial Intelligence (AI) dengan deteksi melalui unggahan foto resep dimana pemindaian ini dapat mendeteksi hingga 3 obat yang diresepkan.
Pembaruan Google tentang deteksi tulisan tangan dokter masih dalam tahap pengembangan. Pengembangan ini dilakukan agar pembaruan dapat digunakan secara optimal. Untuk saat ini, peningkatan-peningkatan AI masih perlu dilakukan sebelum dipublikasikan ke masyarakat.
Kesimpulan
Kesalahan dalam skrining resep akibat tulisan ‘cakar ayam’ dokter dapat berisiko serius terhadap keselamatan pasien mengingat kesalahan dalam pemberian obat dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian. Untuk mengurangi risiko ini, penting bagi tenaga kesehatan, khususnya apoteker, untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melakukan skrining resep yang teliti. Selain itu, penggunaan resep digital dapat meminimalisasi kesalahan tersebut karena proses deteksi obat yang tepa. Teknologi juga berpotensi membantu melalui pengembangan AI yang dapat mendeteksi tulisan tangan dokter secara lebih akurat meskipun penggunaannya masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut sebelum digunakan secara luas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.