Hidup Enak, Tapi Sudahkah Kita Pikirkan Akhir yang Terbaik?
Agama | 2025-04-18 14:17:31
Di zaman serba cepat seperti sekarang, siapa sih yang tidak ingin hidup enak? Rumah nyaman, tabungan aman, liburan rutin, dan segala fasilitas hidup yang memanjakan. Seringkali kita terbuai untuk mencari kenyamanan, mengejar karier setinggi-tingginya, mengumpulkan harta, dan memperluas koneksi. Semua itu wajar—karena manusia memang diberi naluri untuk bertahan dan berkembang.
Tapi di tengah semua upaya itu, pernahkah kita berhenti sejenak untuk bertanya: sudahkah aku memikirkan bagaimana aku akan mengakhiri hidup ini? Bukan hanya bagaimana meninggal dunia, tapi bagaimana meninggal dalam keadaan terbaik—husnul khatimah?
Kematian: Hal yang Pasti, Tapi Sering Terlupa
Kematian bukan topik populer di meja makan atau timeline media sosial. Tapi ia adalah satu-satunya kepastian yang tak bisa kita tolak. Sayangnya, sering kali kita terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara hidup yang nikmat, hingga lupa bahwa hidup ini punya batas, akan ada akhir yang disebut: kematian, kembali atau berpulang kepada Sang Pencipta.
Bekal Terbaik: Bukan Tabungan, Tapi Amal
Allah SWT berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati..." (QS. Al-Imran: 185)
Ayat ini bukan untuk menakuti, tapi mengingatkan. Karena bekal terbaik bukanlah deposito atau saham, tapi amal yang ikhlas karena Allah Semata. Amal yang kecil tapi konsisten, jauh lebih dicintai oleh Allah SWT. Sedekah yang tulus. Zakat yang tepat waktu. Kebaikan kecil yang mungkin tidak kita sadari, tapi dicatat oleh-Nya tentu lebih berharga, daripada beramal namun untuk mengejar validasi dari manusia.
Cinta Dunia Sekadarnya, Persiapkan Kehidupan Akhirat Sebaik-baiknya
Tak ada yang salah dengan mimpi untuk hidup di dunia dengan cukup dan nyaman. Tapi jangan sampai kenikmatan dunia menipu kita hingga lupa menyiapkan akhir yang sebenarnya. Jadikan hidup sebagai ladang beramal serta kesempatan untuk lebih banyak memberi, bukan hanya menerima.
Mari sejak kini, pikirkan bagaimana caranya meninggalkan dunia dalam keadaan terbaik. Cita-cita paling mulia agar bisa kembali kepada Sang Pencipta dalam keadaan iman dan takwa yang sebaik-baiknya.
#HusnulKhatimah #RenunganHidup #IngatKematian #AmalSholeh #HidupBermakna #SelfReminder
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
