Rumah Kinasih Mengadakan Workshop Batik Ciprat Untuk Warga Desa Siraman
Info Terkini | 2023-07-02 19:35:36Siraman, Blitar - Rumah Kinasih bersama dengan Octop Team mengadakan Workshop Batik Ciprat guna menambah pengetahuan dan keterampilan warga. Dari tanggal 22 Juni hingga 23 Juni warga berkumpul di halaman Rumah Kinasih untuk menerima materi dan mempraktikkan langsung cara pembuatan batik ciprat. Warga diberi bimbingan penuh selama berlangsungnya kegiatan workshop agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebagai program pendukung dan tahapan mencapai Kampung Inklusi, Rumah Kinasih dan Octop Team memaksimalkan program workshop agar terwujudnya Kampung Inklusi yang efektif. Kampung Inklusi program yang dirancang Rumah Kinasih dan Octop Team yang bertujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat khusus keluarga rentan di sekitar Rumah Kinasih.
Workshop Batik Ciprat bertujuan agar menambah pengetahuan dan keterampilan warga terkait batik ciprat. Kegiatan ini dibuka oleh Zaenal Dwi Prasetya selaku pemateri dari Workshop Batik Ciprat, diawali dengan pengenalan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan batik ciprat. Selama dua hari kegiatan materi yang diberikan ialah dasar pembuatan batik ciprat, dari pencipratan, pewarnaan, pengeringan, pemberian water glass, pencucian, hingga perebusan.
“Buat hari pertama dikasih tau pengenalan alat bahan yang dibutuhkan dan pemberian satu warna terlebih dahulu. Untuk hari kedua lalu diajarkan pemberian lebih dari satu warna yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi”, ucap Zaenal.
“Bedanya hari ini dengan yang kemarin, kalau kemarin itu hanya belajar menciprat dan menggunakan satu warna saja yang hari ini belajar membuat yang lebih dari satu warna. Jadi kami (warga RT 01) tau bagaimana cara membuatnya apabila ingin warna ciprat yang berbeda-beda” ujar salah satu warga. Beliau juga mengatakan bahwa untuk batik ciprat lebih dari satu warna ternyata membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan yang hanya satu warna.
Batik ciprat lebih dari satu warna membutuhkan waktu sedikit lebih lama karena proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak dua kali dan proses pengeringan warnanya pun dua kali. Dengan demikian, dari diadakannya workshop warga bersyukur karena dapat menambah pengetahuan mereka mengenai proses pembuatan batik ciprat.
“Karena ada kegiatan ini saya jadi tau dan mengerti bagaimana proses pembuatan batik ciprat, ternyata untuk membuat lebih dari satu warna saja tahapannya berbeda dengan yang hanya satu warna. Jadi saya bersyukur sekali dengan adanya kegiatan ini sangat membantu kami sebagai orang awam dalam pembuatan batik ciprat” ucap Siska salah satu peserta Workshop Batik Ciprat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.