Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Nur Hidayat

Peran Orang Tua dalam Menghadapi Permasalahan Dunia Saat Ini

Parenting | Sunday, 02 Jul 2023, 12:31 WIB

Dalam kemajuan zaman tentu akan timbul berbagai permasalahan yang terdapat dalam lingkup masyarakat. Sehingga keberadaan keluarga memiliki peran sebagai tempat perlindungan pertama pada tiap-tiap individu. Oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting dalam kehidupan sang anak saat menghadapi permasalahan dari adanya perkembangan dunia ini. Tentu keadaan pada saat ini dan pada masa lalu sangatlah berbeda. Beberapa perubahan untuk menghadapi problematika kehidupan yang baru diterapkan agar kita dapat survive atau bertahan hidup.

Hal ini dapat saya katakan sebab saat berbicara dengan orang tua teman saya yang mengatakan “Zaman sekarang sama zaman dulu itu beda nak, ada beberapa hal yang gak bisa diterapkan karena perbedaan zaman atau udah gak zamannya”. Beliau juga sempat berpendapat kalau pada zaman sekarang harus benar-benar memperhatikan keadaan mentalitas si anak sebab keadaan zaman yang begitu kompleks.

https://pin.it/3hNMG0S

Lalu apakah peran yang dapat dilakukan oleh orang tua saat ini untuk menjaga mentalitas anak demi survive di tengah-tengah perkembangan zaman yang begitu kompleks saat ini?

Tentu yang pertama ialah melatih anak untuk dapat menghadapi permasalahannya sendiri secara mandiri. Namun jika sang anak dilihat tak mampu menghadapinya atau kesusahan maka peran kita sebagai orang tua ialah membantu dengan memberikan saran kepada sang anak sehingga anak dapat menyelesaikannya secara mandiri melalui beberapa masukan dan saran dari kita. Namun usahakan untuk tidak mencampuri urusan sang anak ketika tidak terlalu dibutuhkan dan hanya sebatas mendampingi saja sehingga anak dapat bersikap mandiri.

Yang kedua ialah mendukung segala hal positif yang akan dilakukan oleh sang anak. Dengan begitu sang anak dapat memilih pilihannya yang menurut dirinya terbaik dan anak tentunya akan mampu untuk speak up their mind kepada kita. Sikap ini mendorong anak untuk terbuka kepada kita sebab sang anak merasa didukung dalam berbagai hal positif dan sang anak dapat menyampaikan pula terkait hal negatifnya juga untuk dapat kita berikan saran atau solusi kepadanya.

Yang ketiga ialah bersifat tidak terlalu menekan sang anak. Kembali ke poin ke dua tadi bahwa sikap mendukung hal positif dapat membuat sang anak merasa didengar sehingga sang anak tentu menginginkan hal yang lebih yakni menginginkan sisi negatifnya didengar juga. Dengan begitu bersifat tak terlalu menekan sang anak membuat anak dapat bersikap terbuka kepada orang tua.

Dan untuk yang terakhir ialah mengajarkan anak untuk menggunakan logika atau nalarnya. Hal ini dapat dilihat ketika sang anak menanyakan sesuatu namun kita tak mengizinkannya maka tentu kita sebagai orang tua harus memberikan dan menjelaskan mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan dengan alasan yang masuk akal. Bayangkan jika saat kita kecil, kita penasaran dengan hal negatif tersebut dan orang tua kita tidak mengizinkannya dengan alasan yang tidak masuk akal seperti mistis atau yang lainnya. Dan ketika kita sudah dewasa otomatis mengerti apa yang dimaksud oleh orang tua kita namun di sisi lain saat itu juga kita merasa “duh berarti waktu itu aku dibohongi orang tuaku”. Sehingga hal tersebut menimbulkan sedikit rasa ketidak percayaan kepada orang tua kita.

Melalui berbagai hal diatas maka dapat dikatakan bahwa sebagai orang tua, kita harus membekali sang anak dengan kebijaksanaan yang tepat. Maka pendampingan orang tua pada kehidupan sang anak sangatlah penting terhadap pembentukan kepribadian anak dalam kehidupan bermasyarakatnya. Sehingga sang anak dapat dengan mandiri dan percaya diri dalam menghadapi permasalahan di depannya. Dari pendampingan tersebut sang anak merasa dihargai bukan merasa dimarahi habis-habisan karena permasalahan yang wajar dibuat oleh anak sebab anak belum mengetahui yang benar dan yang salah. Contohnya seperti memberikan pendampingan seperti ketika anak jatuh harusnya sebagai orang tua memberikan saran seperti “nanti kalau jalan hati-hati yaaa, langkahnya dilihat yaa biar tidak jatuh ” bukan memarahinya tanpa memberikan saran seperti “duh kok bisa jatuh sih!” padahal kita tahu kalau anak kecil dalam keseimbangan belum terbentuk secara sempurna sehingga wajar hal tersebut dapat terjadi.

Sehingga dalam hal parenting tersebut dapat membuat kita sebagai orang tua berdamai dengan berbagai hal yang tidak dapat kita kontrol dan membuat kita dapat lebih fokus kepada beberapa hal yang tentunya dapat kita kontrol.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image