Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Bintang Ramadaffa

Sejarah Tanah Pasundan: Jalan Asia-Afrika Bersuasana Tempo Dulu

Wisata | Friday, 30 Jun 2023, 18:52 WIB
Bangunan di Jalan Asia-Afrika Bandung

Berwisata ke daerah Bandung tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Jalan Asia-Afrika. Jalan bersejarah yang melibatkan banyak manusia dalam proses pembuatannya. Jalan Asia-afrika merupakan tempat yang wajib dikunjungi untuk turis lokal maupun asing sebagai asal-usul berdirinya kota Bandung yang sekarang.

Sejarah Jalan Asia-Afrika

Ketika anda berkuntung ke Jalan Asia-Afrika, hal pertama yang pasti diperhatikan adalah bentuk bangunannya yang menyerupai bangunan lama. Hal itu benar saja, Jalan Asia-Afrika ini memang merupakan peninggalan zaman pemerintahan Daendels.

Hotel Savoy Homann di Jalan Asia-Afrika

Jalan Asia-Afrika dibangun diatas rute Jalan Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 km. Pembuatan jalan ini telah memakan korban sebanyak 30.000 jiwa. Pada awalnya, jalan ini bernama Groote Postweg atau biasa disebut dengan Jalan Raya Pos. Jalan ini dinamakan tersebut karena terdapat Gedung Raya Pos atau Kantor Pos Besar di zaman kolonial. Bangunan tersebut kemudian masih berdiri hingga sekarang dan masih berfungsi sebagai kantor Pos Besar Bandung.

Beberapa bangunan juga masih terlihat memiliki bentuk yang sama seperti pada zaman kolonial, seperti gedung merdeka dan Gedung Bank OCBC.

Bangunan Bergaya Tempo Dulu

Hal pertama yang paling mencolok ketika menginjakkan kaki di Jalan Asia-Afrika pastinya adalah bentuk bangunan yang bergaya vintage. Arsitektur bangunan ini sengaja tidak diubah semenjak zaman kolonial untuk memberikan nuansa bersejarah pada jalan ini.

Bangunan dan lampu jalan bergaya tempo dulu

Ornamen-ornamen seperti lampu jalan juga masih berbentuk jadul, memberikan suasana lebih vintage kepada para pejalan kaki dan kengendara yang berjalan di Jalan Asia-Afrika.

Mulai dari Valak hingga Ironman

Melihat suasana tempo dulu Jalan Asia-Afrika bukan berarti anda hanya akan melihat ornamen-ornamen bersejarah, tetapi juga terdapat banyak orang yang melakukan berbagai macam cosplay di pinggir jalan.

Cosplayer di Jalan Asia-Afrika Bandung

Para ‘cosplayer’ ini tidak hanya datang untuk menghibur kita, tetapi juga untuk mencari nafkah dengan foto bersama dan diberikan uang seikhlasnya. Karakter yang mereka tiru juga berbagai macam. Ada yang meniru karakter hantu, superhero, hingga karakter dua dimensi anime.

Jasa foto yang Siap Memotret Kenangan Anda

Jalan Asia-Afrika membuka banyak peluang mata pencaharian bagi warga sekitar, salah satunya adalah jasa fotografi.

Pekerja jasa fotografi

Anda tidak perlu risau jika kamera handphone anda rusak atau memiliki handphone yang kurang memadai untuk foto karena di sepanjang jalan ini anda pasti menemukan jasa foto untuk membantu anda mengabadikan momen di Jalan Asia-Afrika.

Parkir dan Berjalan di Sepanjang Jalan Asia-Afrika

Jika anda ingin berkunjung dan ingin berjalan kaki menikmati pemandangan di sepanjang Jalan Asia-Afrika, terdapat beberapa titik tempat parkir motor yang disediakan untuk para pengunjung.

Tempat parkir motor dan pedagang makanan dan minuman

Lokasi tempat parkir ini terdapat di depan Taman Cikapundung River. Di dekat parkiran tersebut juga terdapat banyak jajanan makanan dan minuman seperti batagor, mie ayam, dan es kelapa yang bisa dinikmati selagi berjalan di Jalan Asia-Afrika.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image