Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zakialmaki

Bapanas Putar Otak agar RI Tak Lagi Jor-joran Impor Beras

Info Terkini | Friday, 30 Jun 2023, 13:51 WIB
Sumber : https://pasardana.id/news/2023/3/8/serikat-petani-apresiasi-badan-pangan-cabut-se-harga-batas-gabah/

Dalam upaya mengurangi impor beras untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) banyak cara dilakukan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), salah satunya adalah dengan mengintegrasikan antara Bulog dan BUMN pangan lainnya untuk melakukan pengembangan lahan.

Mengingat Peraturan Presiden (Perpres) nomor 125 tahun 2022, negara harus punya cadangan pangan 11 komoditas. Salah satu yang penting adalah beras. Maka, pemerintah dalam hal ini melalui Badan Pangan Nasional berupaya untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) melalui berbagai cara/strategi. Dan untuk strategi kali ini didukung oleh banyak stakeholders, diantaranya seperti peneliti dan para pakar dari BRIN dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebab, strateginya adalah kerja sama antara Bulog dan anak perusahaan ID Food, PT Sang Hyang Seri. Di mana dalam kerja sama tersebut, tengah dilakukan pengembangan lahan dengan tujuan fokus dalam mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Memang strategi tersebut sudah cukup bagus jika diterapkan dalam konteks mengurangi impor beras untuk mengisi CBP. Tetapi, yang harus diperhatiksan untuk mengurangi impor berlebih adalah pemerintah harus punya kepastian dari lahan yang BUMN kelola, kepastian dari roduk, sampai dengan kualitas yang telah dijaga sejak awal untuk mengisi CBP.

Dan dalam pandangan pertanian, pemerintah melalui kementan seharusnya memberikan subsidi pupuk yang efektif dan efisien dengan memenuhi prinsip 6T (tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu). Dengan begitu, maka beban petani akan lebih ringan mengingat harga pupuk anorganik yang semakin mahal, sehingga akan tercapai peningkatan hasil panen, meningkatkan produksi, dan kualitas tanaman.

Selain itu, sebaiknya penyuluh pertanian juga turun lapang untuk melakukan sosialisasi pestisida, pupuk subsidi melalui kartu tani, penggunaan dosis pupuk dan pestisida, dan sebagainya. Harapannya, para petani mendapatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap petani menjadi lebih baik dalam mengelola usahatani. Dengan begitu, produktivitas petani padi akan meningkat, dan jika dari hulunya sudah kuat maka secara tidak langsung pemerintah tentu akan relatif menutup keran impor beras karena dari domestik sudah bisa memenuhi atau mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Nah, itulah opini dari penulis dalam upaya mengurangi Impor beras Indonesia. Terimakasih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image