Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Regina Clara Palwa

Prespektif Islam dalam Konsep Pertemanan

Agama | 2023-06-25 18:16:11

Sejak dulu hingga saat ini, baik masyarakat Indonesia maupun seluruh dunia, sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sebuah pertemanan. Begitu pula dengan lingkungan yang sehat, nyaman dan bahagia adalah kehidupan yang diidamkan semua orang. Salah satunya ialah memilih teman yang baik. Hal ini sangatlah berpengaruh bukan hanya kepada lingkungan saja, melainkan pada diri kita sendiri. Oleh sebab itu, pertemanan menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan kita. Tak hanya dalam prespektif lingkungan bermasyarakat saja. Akan tetapi, agama Islam pun mengatur hal tersebut.

Islam memiliki pandangan bahwa pertemanan berperan penting untuk membentuk sebuah karakter, nilai-nilai, dan perilaku seseorang. Rasulullah saw, bahkan memberikan pemahaman serta penekanan yang kuat bahwa memilih teman baik itu sangatlah penting dan dapat pula memengaruhi kita dalam memperbaiki hubungan baik dengan Allah SWT maupun sesama manusia, serta menciptakan kehidupan yang bahagia dan sehat. Teman yang baik dapat memberikan dukungan, inspirasi, motivasi dan kebahagiaan dalam setiap fase kehidupan. Namun, memilih teman yang baik juga tak luput dari sebuah tantangan tersendiri, karena hal ini melibatkan adanya pemahaman diri, nilai-nilai, dan tujuan hidup yang serupa terlebih dahulu.

Konsep pertemanan dalam islam itu bagaikan penjual minyak wangi dan tukang tempa besi. Jika ditempatkan pada dua pilihan, kira-kira kita lebih memilih ingin menghampiri penjual minyak wangi atau tukang tempa besi?. Tentu saja penjual minyak wangi, bukan? Alasannya sangat sederhana, hidung kita lebih bisa menerima aroma yang wangi daripada sebaliknya. Ketika kita melewati penjual minyak wangi, aroma yang menempel pada tubuh kita akan wangi. Berbeda apabila kita berdekatan dengan tukang tempa besi, aroma yang melekat akan tercium seperti bau besi dan material lainnya. Nah, sama halnya dengan pertemanan. Ketika kita berteman dengan seseorang yang baik, maka hal-hal baik akan mendatangi dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik pula. Begitupun sebaliknya.

Agar kita dapat memilih teman yang baik maka ada berbagai cara untuk membantu melakukan seleksi yang tepat dalam konsep pertemanan baik menurut umum atau islam itu sendiri :

1. Kenali diri sendiri

Sebelum memilih teman yang baik. Sangatlah penting untuk kita dapat mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Kita tipe orang yang seperti apa, pertemanan apa yang kita inginkan, lingkungan seperti apa yang ingin kita ciptakan, tujuan dan visi misi kita dalam pertemanan seperti apa. Pemahaman diri yang jelas, tentu saja akan membantu untuk menentukan jenis pertemanan seperti apa yang cocok untuk diri kita. Memang benar, seiring berjalannya waktu, kita akan dapat menemukan berbagai macam tipe manusia yang akan menjadi teman. Akan tetapi, tidak semua teman bisa cocok dan satu frekuensi dengan kita. Dengan memahami diri sendiri, kita juga dapat secara tidak sadar akan menyeleksi begitu banyak orang dan energi kita akan terhubung dengan seseorang yang memiliki energi sama seperti kita.

2. Memperhatikan nilai-nilai inti dalam pertemanan

Teman yang baik seharusnya memiliki nilai-nilai inti dalam konsep pertemanan yang sejalan dengan kita. Nilai-nilai tersebut ialah adanya kejujuran, integritas, empati, dan rasa saling menghormati. Hal ini merupakan dasar dalam membangun sebuah hubungan pertemanan yang kuat dan berkelanjutan dalam waktu yang lama. Pastikan diri kita dan calon teman kita, memiliki pandangan yang serupa dalam hal ini untuk menghindari konflik dan ketegangan di kemudian hari. Tidak lupa, iman dan akhlaq yang baik pun perlu diperhatikan. Dalam Islam, prioritas utama dalam memilih teman adalah kesesuaian iman dan akhlak. Memiliki teman yang berbagi keyakinan dan prinsip Islam yang sama dapat membantu untuk memperkuat iman kita dan menjaga kepatuhan terhadap ajaran-ajaran Allah SWT.

3. Menghindari teman yang membawa dampak negatif

Pada poin ini, kita perlu benar-benar memperhatikan dan memahami kira-kira pertemanan mana yang akan membawa dampak positif kepada kita atau malah sebaliknya. Hal ini sangatlah penting. Banyak kasus pertemanan negatif yang telah mempengaruhi sebagian besar seseorang atau bahkan yang masih berusia remaja. Dimana pada masa itu, remaja dianggap labil, karena mereka masih mencari jati dirinya dan mudah sekali untuk menerima informasi dari luar bahkan bisa menjadi sasaran empuk agar dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tanpa melalui pemikiran matang. Remaja juga mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang signifikan, sehingga membuatnya labil secara emosi pula.

Islam juga mengajarkan kita untuk menjauhi teman yang memiliki pengaruh negatif atau membawa kita jauh dari jalan Allah SWT. Penting untuk menghindari teman yang berbuat dosa, memiliki perilaku yang tidak pantas, atau bahkan sampai melalaikan kewajiban agamanya. Memilih teman yang baik dalam Islam ialah orang-orang yang mendorong kita untuk berbuat kebaikan, merubah diri kita menjadi lebih baik dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Mempertimbangkan beberapa hal terkait karakter

Kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan merupakan hal yang penting dalam memilih pertemanan yang baik. Bagaimana tidak, rekam jejak calon teman dalam menjaga rahasia, janji, sikap serta dukungan yang ia berikan baik dengan teman-teman sebelumnya maupun kita, perlu dipertimbangkan pula. Ketika kita melihat ada sesuatu yang salah pada teman kita, perlu di cari lebih lanjut agar kita tidak salah dalam memilih teman. Kemudian, setelah mencari tau, barulah kita dapat mengambil keputusan untuk langsung menjauhinya secara perlahan atau tetap berteman dengannya. Teman yang baik harus dapat dipercaya dan bersedia untuk mendukung kita dalam segala situasi. Ketika kita salah, mereka sudah seharusnya menasehati serta mengarahkan kita ke jalan yang benar agar tidak tersesat dan saling pengertian. Islam juga mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga kejujuran dan kepercayaan dalam pertemanan.

5. Komunikasi

Komunikasi yang efektif dan sejalan adalah kunci untuk membangun sebuah hubungan baik dalam kehidupan. Kita perlu memperhatikan pula hal yang tak kalah penting ini. Perasaan cocok atau tidaknya kita dengan seseorang akan timbul ketika komunikasi dimulai. Apabila kita berbicara dengan orang yang tidak satu pemikiran dan sejalan dengan kita. Tentu saja, hal itu akan menimbulkan rasa bosan, malas untuk melanjutkan topik pembicaraan. Berbeda dengan yang sejalan, kita akan merasa nyaman, obrolan pun terasa asik bahkan bisa meningkatkan suasana hati. Teman sebagai pendengar yang baik juga perlu di perhatikan.

Itulah beberapa cara agar setidaknya dapat membantu kita dalam memilih pertemanan yang baik. Teman yang dapat dipercaya, bisa menjaga rahasia dan berkomunikasi yang jujur akan membentuk sebuah hubungan dalam kehidupan yang sehat dan bahagia. Tentu saja, kita tidak menginginkan pertemanan yang toxic, membawa pengaruh buruk serta membuat hidup kita menjadi sengsara. Oleh sebab itu, memilih teman yang baik dalam islam adalah hal yang sangat penting untuk kehidupan kita. Dengan melaksanakan hal tersebut, kita dapat membentuk kehidupan yang sehat, bahagia serta membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan baik dengan manusia maupun Allah SWT. Sebuah pertemanan yang baik, kelak dapat pula membawa kita ke surgaNya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image