Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Susanto

Pengalaman Berkesan di Percetakan al-Qur'an

Agama | Saturday, 24 Jun 2023, 01:59 WIB

Setelah seminggu berada di Madinah, Selasa, 6 Juni 2023, kami berkesempatan berkunjung ke percetakan al-Quran di Madinah. Ternyata, lokasinya tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi. Hanya sekitar 11 kilometer, sehingga bila ditempuh dengan naik bis tidak memakan waktu lama. Apalagi, saat itu hari masih pagi, jalanan relatif lancar.

Rencana awalnya, percetakan al-Quran menjadi destinasi kedua atau ketiga kami pada city tour hari itu. Obyek lainnya yaitu Masjid Quba dan Jabal Magnet. Namun, pemandu kami, Mas Dzahabi, seorang mahasiswa Universitas Islam Madinah yang berasal dari Denpasar, ketika bis belum lama bergerak, mengusulkan untuk mengubah rundown destinasi. Dengan berbagai pertimbangan, percetakan al Qur'an didahulukan saja alias menjadi tujuan pertama.

Penulis saat berada di kompleks percetakan al-Quran di Madinah pada 6 Juni 2023 (Foto : Joko Susanto)

Tiba di lokasi, parkiran bis masih lengang. Kami berjalan ke pintu masuk di area yang cukup lapang. Di dekat pagar ada beberapa kios souvenir dan kebutuhan muslim.

Dengan berbaris rapi satu per satu, kami memasuki gerbang melalui jalur yang disediakan.Ada petugas yang mengarahkan dengan ramah. Lahannya secara keseluruhan sangat luas. Di pertengahan perjalanan kami berbelok karena mengikuti tanda petunjuk tiga bahasa berbunyi : Jalur Pengunjung, Visitors Passage, dan tulisan berbahasa Arab. Kami mengikuti arah itu dan menyusuri teras sebuah bangunan.

Sejenak kemudian, kami masuk lantai atas sebuah gedung dan tempat itulah inti acaranya yang kami tuju. Di sebelah kanan terdapat berbagai ukuran al-Qur'an yang ditata rapi di dalam etalase. Ada versi terjemahan dalam berbagai bahasa di dunia. Ketika sudah sampai pada suatu titik, kami putar balik dan terlihat di bawah adalah tempat percetakannya. Masya Allah. Ada mesin-mesin dan kertas-kertas berbagai ukuran yang bertumpuk tinggi.

Ketika melihat proses itu, kami tidak boleh berhenti lama-lama, tetap harus berjalan dan berbaris rapi untuk bergantian dengan pengunjung yang lain.

Akhirnya kami pun menuju pintu keluar. Di pertengahan arah keluar itulah kami antri berhenti di sebuah pos untuk mendapatkan satu buah al-Qur'an berukuran sedang secara gratis

Di dekat pintu keluar tersedia sebuah showroom atau galeri cukup luas untuk membeli al-Quran berbagai ukuran. Ada beberapa loket kaca dan terpampang daftar harga di sana. Setahu saya, harga di percetakan itu jauh lebih murah daripada di toko-toko kitab di Madinah dan Makkah. Tentu sama-sama yang standarnya diakui.

Percetakan khusus al-Quran tersebut bernama Majma` Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif (King Fahd Complex for Printing the Holy Qur`an) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Urusan Agama, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi.

Menurut laman Republika, percetakan ini memproduksi sebanyak 18 juta eksemplar mushaf al-Quran setiap tahun. Salinannya diterjemahkan ke dalam 78 bahasa, seperti Prancis, Urdu Turki, dan bahasa Indonesia.

Dalam perjalanan keluar percetakan yang dibedakan dengan jalur masuk, banyak pohon kurma yang menjulang di lingkungan yang tertata rapi.

Ikhtiar luar biasa Kingdom of Saudi Arabia (KSA) untuk menerbitkan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW ini dengan sangat cermat dan pengawasan super ketat serta mendistribusikannya ke seluruh belahan dunia patut disambut dengan antusias. Salahsatu caranya dengan berusaha menjadi pribadi-pribadi yang makin dekat dengan al-Quran.

Perintah iqra' (bacalah) pada ayat yang turun pertama menjadi bukti nyata betapa agama Islam menjadi pelopor gerakan literasi dalam arti yang universal. Kitab suci kita menyimpan samudra ilmu yang tidak akan pernah kering.

Atas kunjungan kami ke percetakan ini saya perlu berterima kasih kepada kesanggupan Dr.Jamaaluddin, sekretaris KBIHU Jabal Nur Sidoarjo. Ketika manasik dahulu saya pernah usul atau klarifikasi untuk diagendakan ke tempat ini. Atas izin Allah, rencana ini terwujud.

Agar tidak menyesal, saya pun membelikan cindera mata dan warisan super istimewa ini untuk ketiga anak kami. Ya Allah, muliakanlah kami semua dengan Al Qur'an. (Masjid Darus Syifa, Raudhah, Makkah, Jumat, Isya, 23 Juni 2023)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image