Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tika Putri Anggraeni

Bullying Sangat Menyakitkan

Info Terkini | Thursday, 22 Jun 2023, 17:30 WIB

Bullying ialah seluruh wujud penindasan ataupun kekejaman, dicoba secara terencana oleh perseorangan ataupun berkelompok yang lebih kokoh. Tujuan dari bullying ini buat menyengsarakan orang lain serta dicoba secara seterusnya. Permasalahan bullying ini kerap terjalin di Indonesia. Contohnya saja permasalahan penindasan di sekolah. Secara Terminologi, bullying ialah wujud aksi dimana terdapat ketidakseimbangan penyatuan jarak pelakon serta korban intimidasi. Bullying wujudnya bermacam-macam, bertabiat raga, verbal, serta psikologis.

Tidak hanya itu, bullying pula bisa terjalin secara langsung serta tidak langsung. Di era modernisasi ini, sebutan bullying bisa jadi tidaklah perihal yang asing di golongan warga, namun tidak menutup mungkin untuk penduduk awam yang mereka ketahui kalau dimana kala anaknya sempat diejek sebagian kawannya di sekolah serta mereka berpikiran perihal tersebut ialah masalah yang wajar, setidaknya menanggapi dengan sungguh- sungguh. Sesungguhnya ini yang tercantum jenis bullying yang tidak boleh dikira sepele, perihal ini bisa berdampak parah pada perkembangan anak di kemudian hari.

Terdapat banyak tipe bullying baik secara raga ataupun verbal. Menyakiti dalam wujud raga, semacam memukul, menendang, mendesak serta sebagainya. Terdapat pula dalam wujud verbal merupakan menghina, membentak serta memakai perkata agresif. Yang sangat miris serta menyayat hati merupakan aksi bullying yang masih terjalin di area sekolah. Sementara itu sepatutnya dunia pembelajaran merupakan area yang sangat steril atas aksi tersebut. Karena, sekolah ialah area pembelajaran kedua sehabis area keluarga.

Semacam cerita pilu satu bulan yang lalu dirasakan oleh Firmansyah ia alami pembullyan dengan rekan sebayanya di Sekolah Dasar hingga membuat anak tersebut trauma buat kembali lagi di sekolahnya. Sehingga membuat Firmansyah meminta berpindah ke Sekolah Luar Biasa( SLB) disebabkan kerap dirundung oleh sahabatnya. Perundungan itu sering sekali terjalin kala lagi menulis novel Firmansyah disobek- sobek oleh sahabat sebayanya, orang tua Firmansyah telah memberi tahu peristiwa tersebut kepada gurunya. Tetapi tidak terdapat aksi apapun dari guru di sekolah Firmansyah. Sehingga mau tidak mau membuat ayah Firmansyah memindahkan anaknya di SLB.

Firmansyah tampak senang ketika pulang dari sekolah barunya dijemput oleh ayahnya tersebut karena disana dia tidak merasakan apa itu perundungan. Firmansyah bukan dari keluarga yang berada melainkan dari keluarga yang tidak punya. Cerita Firmansyah ini viral sehabis diupload di salah satu akun Tiktok@satriabagus60, di dalam video tersebut sangat jelas bahwasannya Firmansyah yang sehat raga ataupun rohaninya rela berpindah sekolah sebab kerap kali dirundung.

Cerita pilu serta dialami oleh selebritis Attah serta Aurel sebab anaknya Aameenayang masih kecil mesti merasakan pembullyan melalui pendapat di media sosial yang terdapat di akunnya. Mirisnya lagi yang melaksanakan pembullyan kepada Ameena merupakan seseorang guru serta ibunda bhayangkari. Sementara itu anak seusia Aameenalagi merasakan proses perkembangan tetapi dikatakan yang tidak tidak oleh oknum yang tidak mempunyai hati nurani. Aurel tidak dapat menutupi rasa sakit hatinya kepada pelakon perundungan ataupun bullying terhadap putrinya, Yang bernama Ameena Hanna Nur Atta.

Tidak terdapat di hati orangtua manapun yang baginya bakal menerima apabila buah hati yang mereka sayangi direndahkan semacam itu.

Cerita diatas bisa dijadikan pelajaran untuk kita, guna mengarahkan anak macam mana supaya tidak merundung temannya yang lain. Perundungan bisa saja terjalin dimana saja serta tidak cuma di sekolah, oleh karena itu pengajaran menimpa bullying di sekolah serta dirumah sangat dibutuhkan buat kurangi Aksi bullying. Tetapi, perihal tersebut masih gempar terjalin di area sekolah sehingga sanggup pengaruhi psikologis anak. Banyak perihal wujud pembullyan yang terjalin di sekolahan, semacam kekuatan, raga, kualitas dan barang. Hingga memperingatkan hendaklah risiko serta akibat yang menimbulkan perbuatan bullying serta cyberbullying tersebut, hendaknya selaku orang tua, guru, ataupun memperbolehkan warga mengentengkan serta mengabaikan atas tindakan kekerasan dalam wujud ini.

Penuntuan buat orang tua agar lebih peka dan juga hirau dalam menghadapi masa depan putra dan putri. Hentikan bullying dan cyberbullying segera. Kita memiliki banyak cara untuk mengurangi perundungan di masyarakat, salah satunya dengan sosialisasi dan internalisasi. Sosialisasi ialah pengajaran dan pembelajaran tentang nilai, norma, peran, dan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial. Sebaliknya, internalisasi ialah proses di mana nilai dan norma menjadi melekat pada dirinya sendiri sehingga ditransfer ke dalam kehidupan sosial. Orang tua dan sekolah memegang peranan penting dalam penerapan metode ini karena sama-sama bertanggung jawab atas pendidikan anak.

Orang tua dan kelompok belajar harus menyelenggarakan pelatihan tentang intimidasi anak sebagai bagian dari pembelajaran. Bullying kurang diteliti dan itu berarti hal yang paling penting adalah memahami apa akibatnya bagi korban bullying. Sampai saat itu, mengingat bahaya dan akibat dari bullying dan cyberbullying, orang tua, guru, dan masyarakat hendaknya tidak menganggap enteng hal-hal sepele dari kekerasan dalam bentuk ini. Kita harus lebih peka ke depan dan mengkhawatirkan nasib masa depan putra putri kita. Hentikan bullying dan cyberbullying segera.

Akhirnya ialah, walaupun bullying telah sangat menjadi – jadi di kehidupan dekat, bukan tidak bisa jadi perihal tersebut sanggup diatasi, dengan melaksanakan hal- hal di atas. Sebab sebagaimana halnya bullying ialah penyakit sosial, bullying tentu pula memiliki metode penanganannya, tinggal bagaimana kita memposisikan diri buat menanggulangi bullying bila itu terjalin pada kita serta orang dekat kita. Hidup damai tanpa bullying hendak lebih aman. Belajar menghargai sesama manusia serta menerima kekurangannya. Mulai saat ini, ayo berpikir selangkah lebih maju serta katakan stop bullying saat ini pula!

Tika Putri Anggraeni

Mahasiswa Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image