Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jasmine Salmanisa

Realistis vs Matrealistis: Masalah di Hubungan

Gaya Hidup | 2023-06-20 12:43:25

Dalam menjalin hubungan romantis dengan seseorang tentu kita masing-masing punya standar dalam memilih bagaimana pasangan kita seperti apa dan hubungannya mau seperti apa. Kita sudah punya kategori pasangan di setiap aspek dalam kehidupan seperti finansial, sosial, ideologi dan lainnya. . Namun, sebelum kita memilih pasangan apakah kita sudah interopeksi diri?

Realistis adalah ketika seseorang bisa memenuhi lavish lifestyle dan ketika memilih pasangan berharap pasangannya juga bisa memenuhi kebutuhan yang sama dengan orang itu. Kamu sudah terbiasa dengan kehidupan mewah yang orang tua mu kasih. Bahkan kamu sendiri juga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan hasil kerja sendiri. Lalu kamu memiliki masa depan dan memutuskan untuk menikah. Memilih pasangan yang bisa memenuhi kebutuhan kamu sama sepadan dengan gaya hidup kamu sehari-hari. Hal itu wajar karena kita bertahun-tahun fokus dengan memenuhi kualitas diri dan memutuskan memilih pasangan dengan kualitas yang sama.

Matrealistis itu ketika seseorang dengan sadar tidak bisa memenuhi dan tidak terbiasa dengan lavish lifestyle tapi berharap kalau pasangannya kelak akan memenuhi kebutuhan itu. Hal itu sama halnya dengan menuntut sesuatu hal kita tidak bisa kasih ke diri sendiri tapi menuntut orang lain untuk melakuin itu. Apalagi menilai kualitas cinta pasangan dari banyaknya uang yang dihabiskan untuknya. Semakin banyak uang yang digunakan, maka ia merasa bangga dan dicintai. Orang yang memiliki sikap matrealistis cenderung melihat pasangan dari seberapa banyak banyak uangnya bukan seberapa banyak value yang didapatkan dari uang tersebut.

cr:pinterest

Selagi kita belum menikah dan masih menjalin hubungan pacaran, diri kita masih tanggung jawab orang tua masing-masing untuk memenuhi kebutuhan. Pasanganmu bukan seseorang yang diwajibkan untuk memenuhi gaya hidup mewah yang bahkan kamu sendiri tidak bisa memenuhi itu. Pasangan kita juga seoarang anak dari orang tuanya yang diharapkan memenuhi kewajiban sebagai anak sama seperti orang tua pada umumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image