Fenomena Impulsive Buying: Kepuasan atau Penyesalan?
Gaya Hidup | 2024-12-15 13:27:54Impulsive Buying dalam Perspektif Psikologi Konsumen
Impulsive buying, atau pembelian impulsif, adalah fenomena yang kerap terjadi ketika seseorang membeli barang secara tiba-tiba tanpa perencanaan. Pembelian ini sering kali didorong oleh emosi sesaat, seperti keinginan untuk merasa lebih baik atau karena terpengaruh oleh diskon dan promosi menarik.
Penyebab Impulsive Buying
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam "Jurnal Psikologi Indonesia" oleh Saraswati et al. (2023), impulsive buying dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suasana hati, lingkungan sekitar, dan pengaruh sosial. Suasana hati yang baik atau buruk dapat mendorong seseorang untuk berbelanja sebagai bentuk pelarian atau hadiah bagi diri sendiri.
Dampak Impulsive Buying
Pembelian impulsif dapat memberikan kepuasan sesaat, namun juga bisa menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Studi tersebut menunjukkan bahwa banyak individu mengalami perasaan bersalah atau cemas setelah melakukan pembelian impulsif, terutama jika barang yang dibeli tidak benar-benar diperlukan.
Mengatasi Kebiasaan Impulsive Buying
Untuk mengatasi kebiasaan ini, penting bagi konsumen untuk lebih sadar akan pola belanja mereka dan mencoba membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko. Selain itu, teknik seperti mengatur anggaran dan memikirkan kembali kebutuhan akan barang tersebut juga dapat membantu mengurangi frekuensi pembelian impulsif.
Kesimpulan
Impulsive buying adalah fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis dan sosial. Meskipun memberikan kepuasan sesaat, impulsive buying juga bisa membawa dampak negatif jika tidak dikendalikan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih bijaksana dalam berbelanja dan memahami pemicu yang mendorong perilaku impulsif.
Referensi
Saraswati, D., et al. (2023). "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impulsive Buying pada Konsumen", Jurnal Psikologi Indonesia.
Oleh: Raysha Nadine | 413241047 | Mahasiswi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.