Ternyata Ini Penyebab Nilai Tukar Rupiah Melemah, Bagaimana Mengatasinya
Info Terkini | 2023-06-19 19:29:30Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.994 per dolar AS pada Senin (19/06). Mata uang Garuda melemah 54 poin atau 0,36 persen dari perdagangan sebelumnya. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.994 per dolar AS pada Senin (19/6) sore.
Melemahnya rupiah ini beriringan dengan huru-hara yang terjadi di perekonomian dunia dari penahanan suku bunga Amerika Serikat (AS), dan pemangkasan suku bunga China.
Meskipun suku bunga sudah dipertahankan bank sentral AS (The Fed), akan tetapi juga memberikan kode bahwa akan kembali dinaikkan di sisa tahun ini. Selain itu suku bunga tinggi AS akan berpotensi bertahan untuk jangka waktu panjang. Hal ini menyebabkan prospek mata uang Asia mengalami pelemahan.
Penurunan suku bunga yang terjadi pada beberapa negara membuat PBoC menambah likuiditas sebesar 2 miliar yuan (US$ 279,97 juta) ke perekonomian, dan diperkirakan masih akan berlanjut.
Tujuannya, membuat perekonomian China kembali bergeliat, sebab belakangan menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Bahkan, beberapa sektor bisa dikatakan cukup parah.
Hal ini berpotensi positif terhadap negara tetangganya, seperti Indonesia. Peningkatan ekonomi China akan berpotensi mendorong aktivitas ekonomi berjalan lebih cepat, sehingga terdapat potensi Kembali yaitu terbukanya impor komoditas energi dari Indonesia.
Indonesia adalah salah satu eksportir batu bara terbesar didunia dan China sebagai negara tujuannya. Dari kebijakan ini Indonesia akan mendapat imbas positif dalam jangka pendek. Harga batu bara yang sudah merosot 71% dari titik tertingginya, menjadi US$132 per ton, akan berpotensi kembali mengalami penguatan.
Kembali bangkitnya ekonomi China akan mendorong peningkatan harga batu bara sekaligus meningkatkan volume penjualan. Hal itu berdampak positif pada ekspor batu bara Indonesia sehingga cadangan devisa meningkat dan rupiah menguat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.