Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Baiq Tsabita Naura Fahira Surya

Penyebab Fluktuasi Harga Cabai pada Pasar

Ekonomi Syariah | Friday, 16 Jun 2023, 10:41 WIB

Penyebab fluktuasi harga cabai pada pasar merupakan topik yang menarik untuk diteliti. Kestabilan harga bahan pangan pokok merupakan hal yang diharapkan oleh setiap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, realita yang terjadi menunjukkan hal sebaliknya. Salah satu bahan pokok yang kerap kali mengalami permasalahan fluktuasi harga di Indonesia adalah cabai. Harga cabai merupakan salah satu faktor penting dalam pasar komoditas dan seringkali mengalami perubahan yang signifikan. Kenaikan harga cabai menimbulkan keresahan pada masyarakat yang berujung pada melemahnya daya beli masyarakat.

Dalam rangka memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai, beberapa aspek penting perlu diperhatikan. Salah satunya adalah hukum permintaan dan penawaran yang merupakan prinsip dasar dalam ekonomi. Hukum permintaan menjelaskan bagaimana tingkat harga suatu barang dapat mempengaruhi jumlah permintaan yang ada, sementara hukum penawaran menjelaskan hubungan antara harga barang dan jumlah penawaran yang tersedia. Selain itu, struktur pasar juga memainkan peran penting dalam fluktuasi harga cabai. Pasar persaingan sempurna, misalnya, memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda dengan pasar yang didominasi oleh monopoli, monopoli, atau oligopoli.

Fluktuasi harga cabai dapat dijelaskan oleh hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Menurut hukum permintaan, saat harga cabai naik, permintaannya akan menurun, dan sebaliknya, saat harga cabai turun, permintaannya akan meningkat. Hukum penawaran menyatakan bahwa saat harga cabai naik, penawarannya juga akan meningkat, dan saat harga cabai turun, penawarannya akan menurun. Fluktuasi harga cabai juga dipengaruhi oleh struktur pasar dimana cabai diperdagangkan. Struktur pasar menggambarkan tingkat persaingan suatu pasar yang menjual barang atau jasa tertentu yang dipengaruhi oleh dua unsur utama yakni jumlah pembeli dan penjual di pasar. Umumnya pasar diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu:

  1. Pasar Persaingan Sempurna

Struktur pada pasar persaingan sempurna dicirikan oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jumlah dan nilai transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam struktur pasar persaingan sempurna relatif kecil dibandingkan dengan total output industri. Hal ini menyebabkan individu-individu tersebut tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mempengaruhi harga produk. Dalam struktur pasar seperti ini, pembeli dan penjual bertindak sebagai penerima harga (price takers), yang berarti mereka harus menerima harga yang telah ditetapkan di pasar tanpa memiliki kemampuan untuk mempengaruhinya.

  1. Pasar Monopoli

Struktur pada pasar monopoli dicirikan dengan hanya ada satu orang produsen sehingga perusahaan/ produsen yang monopolistik bisa menentukan harga produk dan jumlah outputnya.

  1. Pasar Monopolistik

Struktur pada pasar persaingan monopolistik memiliki struktur yang sangat mirip dengan pasar persaingan sempurna dengan perbedaannya adalah pada pasar persaingan monopolistik, konsumen mengetahui perbedaan dari berbagai produk yang dihasilkan berbagai perusahaan berbeda.

  1. Pasar Oligopoli

Struktur pada pasar oligopoli adalah sebagian besar produksi dalam suatu industri dikuasai oleh beberapa perusahaan. Dalam pasar ini, keputusan yang diambil oleh satu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya, dan informasi tentang perubahan harga akan menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan harga dan produksi perusahaan-perusahaan tersebut.

Setelah mengetahui struktur dari empat jenis umum pasar di Indonesia. Pada kasus fluktuasi harga cabai di pasar, jenis pasar yang lebih cocok dan relevan adalah pasar persaingan sempurna. Fluktuasi harga cabai cenderung dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Dimana dalam pasar persaingan sempurna, tidak ada satu perusahaan atau kelompok perusahaan yang memiliki kekuatan yang cukup untuk secara signifikan mempengaruhi harga cabai. Sebagai hasilnya, mekanisme penetapan harga pada kasus fluktuasi harga cabai di pasar yang merupakan pasar persaingan sempurna ditentukan dari interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika harga cabai naik karena peningkatan permintaan atau penurunan penawaran, produsen lain dapat terdorong untuk meningkatkan produksi atau memasok cabai ke pasar. Ini akan menyebabkan peningkatan penawaran cabai dan pada akhirnya menekan harga kembali ke tingkat yang lebih normal. Sebaliknya, jika harga cabai turun karena penurunan permintaan atau peningkatan penawaran, produsen mungkin mengurangi produksi atau menghentikan pasokan mereka ke pasar. Hal ini akan mengurangi penawaran cabai dan dapat menyebabkan harga naik kembali. Dengan demikian, mekanisme penetapan harga pada pasar persaingan sempurna memungkinkan fluktuasi harga cabai terjadi sebagai respons terhadap perubahan dalam permintaan dan penawaran. Permintaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidak mampuan penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga, maka harga secara otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar.

Dengan karakteristik pasar persaingan sempurna menurut Fathorrazi dan Joesron, (2012) yang berupa:

  1. Terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga perilaku penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar karena mereka merupakan bagian kecil dari keseluruhan yang ada di pasar.
  2. Barang yang dijual belikan bersifat homogen atau barang yang dihasilkan adalah pengganti yang sempurna dari apa yang dihasilkan oleh produsen lain dalam segala aspek.
  3. Terdapat kebebasan dalam membuka dan menutup perusahaan yang dikenal dengan istilah free entry and free exit. Sehingga tidak ada hambatan yang mampu menghalangi perusahaan untuk memulai usaha baru jika dianggap menguntungkan dan menutup usaha jika dianggap merugikan.
  4. Penjual maupun pembeli adalah price taker atau pengikut harga sehingga berapapun jumlah barang yang dijual, harganya akan tetap.
  5. Penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang tingkat harga yang berlaku di pasar dan perubahannya.
  6. Mobilitas sumber ekonomi yang cukup sempurna dimana faktor produksi dapat dipindahkan dari satu ke tempat lainnya tanpa adanya hambatan apapun.

Maka dari beberapa karakteristik pasar persaingan sempurna tersebut, dapat diketahui beberapa kemungkinan penyebab terjadinya fluktuasi harga pada komoditas cabai di pasar, seperti:

1. Permintaan dan Penawaran: Fluktuasi harga cabai dapat terjadi akibat perubahan dalam permintaan dan penawaran cabai. Jika permintaan cabai meningkat atau penawaran cabai menurun, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga cabai. Sebaliknya, jika permintaan cabai menurun atau penawaran cabai meningkat, harga cabai cenderung turun.

2. Faktor Produksi: Ketersediaan faktor produksi yang diperlukan dalam budidaya cabai, seperti lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja, juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga cabai. Jika terjadi perubahan dalam ketersediaan atau biaya faktor produksi ini, hal tersebut dapat berdampak pada harga cabai di pasar.

3. Musim dan Cuaca: Cabai merupakan tanaman yang sangat dipengaruhi oleh musim dan kondisi cuaca. Fluktuasi harga cabai dapat terjadi karena perubahan musim dan kondisi cuaca yang mempengaruhi produksi dan ketersediaan cabai. Jika terjadi bencana alam, gangguan cuaca, atau perubahan musim yang tidak biasa, hal ini dapat menyebabkan fluktuasi harga cabai.

4. Perubahan Selera Konsumen: Perubahan dalam selera dan preferensi konsumen terhadap cabai juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga. Jika terjadi pergeseran permintaan konsumen terhadap cabai, misalnya karena tren makanan atau gaya hidup yang berubah, hal ini dapat mempengaruhi harga cabai di pasar.

5. Persaingan Antar Produsen: Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak produsen cabai yang saling bersaing. Persaingan ini dapat mempengaruhi fluktuasi harga cabai. Jika terdapat perubahan dalam strategi harga antara produsen atau jika ada produsen baru yang memasuki pasar, hal ini dapat menyebabkan fluktuasi harga cabai.

Dalam mengatasi permasalahan harga cabai yang fluktuatif, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan. Menurut saya, pemerintah perlu memberikan dukungan kepada para produsen cabai dengan cara menyediakan pupuk subsidi yang telah dilaksanakan oleh Kementan dan pemerintah perlu mengadakan pengembangan infrastruktur pertanian yang mampu mendorong produsen cabai dalam meningkatkan produksi cabai sehingga pasokan cabai di pasar mampu beredar lebih stabil yang dapat mengurangi adanya fluktuasi harga cabai. Lalu pemerintah perlu meningkatkan pemantauan dan pengendalian perdagangan cabai dengan cara mengendalikan impor dan ekspor serta pemberian sanksi bagi para pelaku usaha yang melakukan praktik monopoli dan memperburuk harga cabai yang sudah fluktuatif. Solusi berikutnya adalah pemerintah dapat menjalin kerjasama dengan negara lain seperti mengekspor cabai, adanya perluasan pasar akan dapat mengatasi fluktuasi harga cabai. Pemerintah juga perlu meningkatkan infrastruktur berupa transportasi yang mampu mempermudah jalan distribusi cabai ke pasar, baik transportasi jalur darat, air, maupun udara. Dengan peningkatan transportasi maka distribusi akan lebih efisien dan harga cabai akan lebih stabil. Kemudian, pemerintah perlu meningkatkan edukasi para produsen atau petani cabai dengan cara memberikan pelatihan kepada para petani mengenai teknologi pertanian yang tepat dan pengolahan pra maupun pasca panen yang benar. Dengan meningkatkan pengetahuan para petani, akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas cabai yang dihasilkan sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan harga cabai yang fluktuatif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fluktuasi harga cabai dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Harga cabai naik saat permintaan meningkat atau penawaran menurun, sedangkan harga cabai turun saat permintaan menurun atau penawaran meningkat. Selain itu, fluktuasi harga cabai juga dipengaruhi oleh struktur pasar di mana cabai diperdagangkan. Dalam konteks fluktuasi harga cabai di pasar, pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar yang paling relevan. Pada pasar persaingan sempurna, tidak ada satu perusahaan atau kelompok perusahaan yang memiliki kekuatan cukup untuk mempengaruhi harga cabai secara signifikan. Mekanisme penetapan harga pada pasar persaingan sempurna ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran. Jika harga cabai naik karena peningkatan permintaan atau penurunan penawaran, produsen lain dapat meningkatkan produksi atau memasok cabai ke pasar, sehingga menekan harga kembali ke tingkat normal. Sebaliknya, jika harga cabai turun karena penurunan permintaan atau peningkatan penawaran, produsen dapat mengurangi produksi atau menghentikan pasokan mereka, sehingga mengurangi penawaran dan mungkin menyebabkan harga naik kembali.

Selain itu, fluktuasi harga cabai juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan faktor produksi, musim dan cuaca, perubahan selera konsumen, serta persaingan antar produsen. Untuk mengatasi fluktuasi harga cabai, beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah pemerintah memberikan dukungan kepada produsen cabai dengan menyediakan pupuk subsidi dan mengembangkan infrastruktur pertanian, mengendalikan impor dan ekspor, menjalin kerjasama dengan negara lain, meningkatkan infrastruktur transportasi, serta memberikan pelatihan dan edukasi kepada petani mengenai teknologi pertanian yang tepat. Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan fluktuasi harga cabai dapat dikurangi, pasokan cabai menjadi lebih stabil, dan produsen serta konsumen cabai dapat menghadapi fluktuasi harga dengan lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image