Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hadad Adil Fauzan

Abdul Rahman al-Jabarti

Sejarah | 2023-06-15 23:47:22
Abd al-Rahman al-Jabarti - e3b1 (skyrock.com)" />
foto diakses dari Abd al-Rahman al-Jabarti - e3b1 (skyrock.com)

Setelah sekian lama mengalami kemunduran, pada akhir abad ke-18, Mesir sudah memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan. Kebangkitan ini dapat dilihat dari perkembangan yang terus naik dengan bertambahnya penulis-penulis asal Mesir pada berbagai bidang disiplin ilmu. Dalam bidang sejarah, Abdul Rahman al-Jabarti dapat dikatakan sebagai pelopor dan perintis kebangkitan kembali Ara-Islam di Mesir pada abad ke-19.

Sejarah Islam akan selalu menghadirkan karya-karya yang sangat luar biasa di tangan para ilmuwan muslim. Tercatat salah satu nama tokoh aliran historiografi modern, Abdul Rahman al-Jabarti yang memiliki nama lengkap Abdul Rahman Ibn Hasan al-Jabarti, lahir di Kairo tahun 1754 M. al-Jabarti merupakan penisbatan kepada kata Jabart sebuah kerang kecil di negeri Habasyah (Etiopia), negeri asal nenek moyang. Ayah al-Jabarti adalah seorang ahli ilmu agama dan ilmu pasti, terutama dalam bidang astronomi dan geografi dan mengajar di al-Azhar. Jadi, secara nasab, al-Jabarti merupakan seorang yang dibesarkan dilingkungan keilmuwan, baik itu agama maupun dunia (iryana, 2021).

Wahyu Iryana dalam bukunya Historiografi Islam menulis, pendidikan formal pertamanya yang dilalui al-Jabarti adalah di Madrasah as-Samaniyah, Kairo. Di samping meuntut ilmu di Madrasah ini, pada waktu yang sama, sepulang dari Madrasah, ia juga belajar ilmu berbagai keagamaan dari ayahnya dan dari ulama-ulama yang datang ke rumahnya. Al-Jabarti terus melalaui pendidikan seperti ini hingga ayahnya meninggal pada tahun 1179 H, ketika ia masih berusia 21 tahun. Dalam lapangan ilmu, al-Jabarti sebenarnya melanjutkan tradisi ilmiah yang sudah dikembangkan oleh anggota keluarga al-Jabarti lebih dulu (iryana, 2021).

Terdapat dua buku penting yang ditulis oleh al-Jabarti, yang pertama buku berjudul “Aja’ib atsar fii al-tarajiim wa al-akhbar”, buku ini juga dikenal dengan nama “Tarikh Jabarti”. Buku ini menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Mesir, terutama di Kairo mulai dari tahun 1688 M sampai dengan 1821 M (iryana, 2021).

Namun pada tahun 1878 buku Tarik Jabarti ini dilarang diperedaran karena dianggap telah menjelekkan pemerintahan Muhammad Ali Pasha dengan menuliskan kejelekkan pemerintahannya. Berbanding terbalik dengan bangsa Perancis yang sejak dini telah berusaha menerjemahkan buku tersebut karena didalamnya diceritakan tentang penajajahan Perancis terhadap Mesir, keberadaan penduduk asli, serta para panglima dan kekuasaannya.

Buku al-Jabarti yang kedua adalah “Madzhab at-Taqdis” yang menceritakan tenatng pendudukan Perancis terhadap Mesir dengan catatan yang terperinci. Buku ini diterbitkan kembali bahasa Arab dalam bentuk ringkasan pada tahun 1960-an.

Karya-karya al-Jabarti ini lah yang menjadikannya istimewa memeiliki kelebihan diabanding karya sejarawan Mesir lainnya karena ia memberikan gambaran utuh masyarakat Mesir ketika itu dan mengugkap berbagai peristiwa. Selain itu, buku-buku al-Jabarti memilii sisi objektifitas yang tinggi, tidak condong mendukung kearah penguasa atau demi kepentingan penguasa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image