Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ayo menanam

Ketahui Kegunaan dan Manfaat Pupuk Gandasil

Pets and Garden | Thursday, 15 Jun 2023, 13:48 WIB
sumber : pixabay

Ayomenanam - Pupuk poliar Gandasil adalah pupuk majemuk yang sering digunakan oleh para petani untuk tanaman mereka, baik itu tanaman pangan maupun tanaman hias. Namun, masih banyak orang yang tidak sepenuhnya memahami fungsi dan dosis yang tepat untuk pupuk Gandasil B dan D pada tanaman.

Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas secara rinci tentang fungsi dan dosis Gandasil B dan D, agar penggunaan pupuk foliar ini dapat dilakukan dengan efektif.

Untuk mempermudah pemahaman, kami akan menandai masing-masing fungsi dengan teks tebal. Huruf D untuk Daun dan huruf B untuk Buah dan Bunga.

Fungsi Gandasil D dan B

Pupuk Gandasil D dikemas dalam kemasan berwarna hijau, yang menunjukkan bahwa pupuk ini secara khusus digunakan untuk tanaman pada masa vegetatif. Gandasil D juga berperan dalam mempromosikan pertumbuhan daun pada semua jenis tanaman.

Sementara itu, Gandasil B dikemas dalam kemasan berwarna merah yang menandakan bahwa pupuk ini dirancang untuk merangsang pertumbuhan bunga atau buah. Oleh karena itu, penggunaannya disarankan ketika tanaman memasuki fase generatif.

Secara singkat, penggunaan Gandasil D dan B memiliki panduan aplikasi yang sedikit berbeda. Pupuk B diberikan segera setelah tanaman menunjukkan tanda-tanda pembentukan kuncup bunga, sedangkan pupuk D diberikan pada tahap awal pertumbuhan tanaman.

Dosis Gandasil D dan B

Jika diperhatikan, pupuk D dan B memiliki kandungan unsur dan zat yang hampir serupa, hanya tingkat persentase yang berbeda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat tabel di bawah ini:

Sebagai pupuk NPK, Gandasil dapat digunakan bersama dengan berbagai jenis pestisida, kecuali pestisida yang mengandung alkalis. Namun, sebaiknya jangan mencampurkannya dengan herbisida (pemusnah gulma).

Dalam hal pengaplikasian dosis gandasil d dan b, gunakanlah Gandasil sebanyak 20-30 gram per 10 liter air. Jika menggunakan tangki sprayer berukuran 16 liter, dosis yang disarankan untuk Gandasil B atau D adalah 25-40 gram per tangki.

Untuk hasil yang optimal, disarankan menggunakan pupuk ini setiap 8 hingga 10 hari. Namun, perlu diingat! Untuk hasil yang maksimal, ikuti panduan penyemprotan pupuk Gandasil berikut:

Lakukan penyemprotan pupuk pada bagian bawah daun (permukaan punggung daun) saat stomata daun dalam keadaan terbuka sepenuhnya, biasanya pada pukul 8-9 pagi atau 3-4 sore.

Hindari penyemprotan pupuk saat mendekati musim hujan atau ketika perkiraan cuaca menunjukkan adanya hujan. Hujan dapat menyebabkan pupuk terlunak sebelum diserap oleh tanaman jika stomata masih tertutup.

Gunakan alat penyemprot yang berbeda untuk herbisida, karena larutan herbisida sulit dibersihkan dan dapat mencemari tanaman.

Jangan mencampurkan pupuk dengan pestisida yang mengandung bahan aktif yang pekat, karena dapat menyebabkan pupuk menempel pada daun dan tidak dapat diserap oleh tanaman dengan baik.

Hindari menyemprotkan pupuk ketika tanaman baru mulai berbunga atau saat tunas muda muncul, karena hal ini dapat menyebabkan kerontokan bunga dan kematian tunas muda. Disarankan untuk melakukan penyemprotan setelah tunas memiliki daun yang cukup tua atau ketika buah-buah sedang berkembang.

PENUTUP

Dalam bisnis budidaya tanaman, pertumbuhan tanaman yang subur dan sehat merupakan investasi yang berharga. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk segera mengatasi hama dan penyakit sejak awal penemuan mereka. Semakin cepat masalah ini diidentifikasi, semakin mudah untuk ditangani.

Penggunaan pestisida sebagai alat pengendalian hama dan penyakit haruslah bijaksana oleh petani, agar residu yang tertinggal tidak berdampak negatif bagi lingkungan di masa depan. Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image