Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RISMA AVRILA PUTRI

Membangun Kesadaran Lingkungan Melalui Edukasi Ekologi untuk Sekolah Dasar

Eduaksi | Thursday, 15 Jun 2023, 13:14 WIB

Pengenalan lingkungan tentu menjadi urgensi yang harus segera diatasi di zaman ini. Bagaimana tidak, permasalahan lingkungan hingga saat ini terus berdatangan silih berganti dan selalu meningkat setiap tahunnya. Masyarakat diharuskan berpartisipasi dalam pengenalan dan kesadaran lingkungan. Tanpa ada partisipasi masyarakat, kesadaran lingkungan akan sulit dikenalkan sehingga untuk penganangan permasalahan lingkungan akan berdampak juga. Selain itu, diperlukan rencana jangka Panjang untuk pengenalan lingkungan, salah satu nya adalah mulai mengenalkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada anak-anak di jenjang sekolah dasar.

Proses Pengenalan Lingkungan Tingkat Sekolah Dasar. Source : bobo.grid.id

Pengenalan lingkungan perlu diperkenalkan sejak dini, agar mereka dapat menumbuhkan rasa kesadaran lingkungan sehingga dapat menjadi pribadi yang cinta akan lingkungan nya. Serta dikemudian hari diharapkan dapat menjaga lingkungan dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Merujuk pada artikel (Diana, 2020) sebagai data pendukung bahwa Kerusakan lingkungan alam menciptakan keseimbangan lingkungan mengalami ketimpangan. Banyak efek negatif dari perusakan lingkungan alam terjadinya serangkaian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kebakaran, penggundulan hutan, polusi dan sebagainya menambahkan peringkat ke daftar lebih memberatkan kondisi bumi.

Menurut laporan Indeks Tahun Kualitas Lingkungan (IKLH) 2017 dan kondisi lingkungan saat ini Indonesia (SHLI) pada tahun 2017 dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup kehidupan Indonesia. pada indeks telah dilaporkan bahwa jumlah total air di Indonesia adalah polusi mencapai sekitar 30D44, terutama di kota-kota besar. Juga dengan kondisi udara berpengalaman berkurang karena lahan hijau yang menjadi lebih kecil, udara menjadi lebih kecil tercemar oleh gas buang dan asap pabrik industry (Sugiarto and Gabriella, 2020).

Tidak bisa dipungkiri, bahwa kerusakan lingkungan berdampak besar bagi kita semua, bukan hanya tumbuhan dan lingkungan saja. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah kegiatan menanam pohon (reboisasi), memanfaatkan tanah yang kosong, menjaga kebersihan lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan dan tidak membuang hajat disembarang tempat (Hendawati, 2011).

Seperti yang disebutkan di awal, Langkah preventif untuk memperkenalkan kesadaran lingkungan adalah mengajarkan kepada anak anak untuk dapat mengenali, mencintai, juga merawat lingkungan sebagai bentuk dari rasa syukur yang telah diberikan tuhan kepada kita semua atas tersedia nya lingkungan yang dapat kita digunakan sebagaimana mestinya. Memperkenalkan lingkungan juga merupakan salah satu tanda dari mencintai lingkungan. Mencintai lingkungan bukan hanya sekedar menanam pohon dan merawatnya, juga dapat dilakukan melalui edukasi ekologi yang ada pada sekolah dasar.

Semua lingkungan yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Berbagai macam lingkungan seperti lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, dan lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, dan batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu dan sebagainya (Tarbiyah and Keguruan, 2019). Setelah mengetahui berbagai lingkungan, dapat pula membentuk kegiatan seperti pengenalan berbagai macam sumber daya dan hal hal yang tidak boleh dilakukan kepada sumber daya tersebut, dengan tujuan untuk mengajarkan anak-anak terhadap hal yang tidak boleh dilakukan.

Pengenalan lingkungan memang harus diajarkan sejak dini, terlebih lagi permasalahan lingkungan yang kian bertambah dan didukung oleh masyarakat yang menutup mata akan permasalahan tersebut. Terbukti bahwa permasalahan lingkungan bukan sesuatu untuk disepelekan. Akan ada penyakit yang mengincar apabila kita abai terhadap lingkungan sendiri, salah satu contoh nya adalah Kasus pencemaran Sungai Landak (Kalimantan Barat) akibat penggunaan merkuri (Hg) untuk penambangan (emas) liar di daerah hulu sungai menyebabkan masyarakat di sepanjang perairan Sungai Landak menderita gatal-gatal dan penyakit kulit yang masih asing (Dan and Gerbang, 2005).

Permasalahan lingkungan akan berkurang dan kesadaran lingkungan akan bertambah apabila masyarakat mampu untuk mencegah hal tersebut. Juga, perlunya perilaku preventif sebagai Upaya untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan di Sekolah Dasar. Dengan adanya Langkah preventif, dan juga dukungan dari masyarakat, implementasi dari kesadaran lingkungan dan juga permasalahan lingkungan dapat diatasi dengan baik ssehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan seluruh penghuni lingkungan tersebut dapat hidup berdampingan dengan lingkungan tanpa ada rasa khawatir akakn permasalahan tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image