Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Adab Mengambil Makanan di Meja Warung Makan Yang Sudah Ditempati Pengunjung

Agama | 2023-06-14 09:24:51

Solo – Adab merupakan salah satu bentuk sikap, tingkah, laku, perlakuan yang kita berikan kepada orang lain dalam rangka untuk menghargai serta menghormati. Didalam agama Islam dan dinegara timur adab sangat dijunjung tinggi oleh semua umat dan masyarakat. Didalam agama islam bahkan menyampaikan bahwa “Dahulukan Adab daripada ilmu”. Orang yang mempunyai ilmu apabila tidak mempunyai adab maka akan menjadi sombong, tetapi apabila orang yang mempunyai adab otomatis akan mempunyai ilmu. Ilmu itu bisa dipelajari secara pelan – pelan, tetapi untuk adab harus dipupuk sedini mungkin.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika mengawas mahasiswa Ukom/Foto : Dokpri

Adab merupakan kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Para ahli bahasa didunia juga sepakat bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala sesuatu. Dalam agama islam adab merupakan istilah yang memiliki arti budi pekerti, tata krama, atau sopan santun. Arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak

Orang yang mempunyai ilmu apabila tidak mempunyai adab maka akan jatuh pada sifat yang sombong. Sifat sombong merupakan suatu penyakit yang berbahaya bagi setiap orang. Bahkan dalam sejarah di dunia belum ada orang yang sombong diakhir hayatnya berakhir dengan baik. Semuanya berakhir dengan sangat tragis dan sangat buruk.

Iblis sebelumnya adalah makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari Api yang sangat ahli ibadah dan menguasai semua ilmu. Tetapi akhirnya harus jatuh terhina dikeluarkan dari surga Allah SWT karena memiliki sifat sombong didalamnya. Bahkan iblis merasa lebih tinggi dibandingkan Adam makhluk Allah yang lain yang terbuat dari tanah.

Berkaca dari kisah diatas maka kita harus bisa mengambil hikmah bahwa sifat sombong merupakan sikap yang sangat berbahaya yang harus kita hindari. Hal yang harus diperhatikan bahwa sikap sombong akan membawa manusia kepada rasa lebih baik daripada yang lain. Maka dari itu untuk mengikis sikap sombong, kita harus banyak mengikuti kajian agama, perbanyak ibadah dan menjauhi lingkungan yang didalamnya banyak kesombongan.

Salah satu adab yang penting yang harus kita ketahui adalah ketika kita sedang makan disuatu warung makan ataupun restoran dimana ketika kita akan mengambil makanan seperti mendoan tahu tempe, bakwan, pisang goreng dll dimeja milik pengunjung yang lain kita harus ucapkan sapa permisi terlebih dahulu kepada pengunjung kepada yang sudah duduk. Hal ini bertujuan untuk meminta izin karena tangan kita melangkahi pengunjung tersebut yang baru duduk dan sedang makan.

Terkadang hal seperti ini dikota – kota besar banyak diabaikan, banyak yang acuh tak acuh asal mengambil makanan diatas meja pengunjung yang lain bahkan pengunjung tersebut dikasih ketiak diatasnya. Hal tersebut tentunya berdampak tidak baik tentang etika kita sebagai negara timur yang menjunjung sopan santun.

Tidak ada ruginya kita mengeluarkan perkataan yang baik untuk meminta izin permisi kepada pengunjung yang lain, tidak akan rugi orang yang sudah menghargai dan menghormati orang lain. Apabila kita bersifat acuh tak acuh, dan ketika kita tidak memperhatikan perasaan orang lain ketika makan maka kita juga tidak akan dihargai oleh pengunjung yang lain.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa adab sangatlah sangat penting diera millenium generasi Z yang sudah banyak masuk tekhnologi yang canggih seperti saat ini. Di era sekarang banyak sekali anak muda yang belum mengerti tentang pentingnya adab. Untuk itu pentingnya disetiap Universitas perguruan tinggi menerapkan kurikulum tentang adab supaya mahasiswa yang sudah masuk bisa digembleng dengan baik tentang etika dan sopan santun. *Red

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image