Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Tes Genetik dalam Sudut Pandang Bioetika dan Agama Islam

Pendidikan dan Literasi | Sunday, 11 Jun 2023, 21:28 WIB

Akhir-akhir ini ada anak-anak yang terlahir dengan memiliki kelainan ataupun penyakit yang serius yang diturunkan dari orang tuanya. Ada beberapa penyakit dan kelainan yang dapat dideteksi sebelum seorang anak lahir. Pendeteksian penyakit atau kelainan ini dapat dilakukan oleh orang tua anak dengan cara melakukan tes genetik. Selanjutnya, Apa itu tes genetik? Dan bagaimana tes genetik dalam sudut pandang bietika dan agama islam?

Tes genetik yaitu serangkaian analisis tes pada seseorang dengan mengambil sampel berupa kromosom, gen, dan protein untuk mengetahui adanya penyakit ataupun kelainan menurun. Penyakit ataupun kelainan yang dapat dideteksi dari tes genetik tersebut antara lain: Kanker payudara, ovarium, dan prostat; Sindrome down; Anemia sel sabit; A1AT; Talesmia; Crohn; dan beberapa kelainan lain. Tes genetik dapat meminimalisir keturunan memiliki penyakit atau kelainan menurun. Selain itu, tes genetik juga memiliki manfaat lain antara lain sebagai bahan penyelidikan hukum dan juga pelacakan keturunan.

Tes genetik biasanya dilakukan dengan cara mengambil sampel darah, air liur, tulang, rambut, dan jaringan tubuh lainnya. Sedangkan tes genetik pada ibu yang sedang hamil biasanya mengambil cairan ketuban. Setelah pengambilan sampel, sampel yang telah didapatkan kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan penelitian dan pemeriksaan. Hasil dari tes genetik dapat diterima dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Risiko fisik yang diterima oleh seseorang ketika melakukan tes genetik dapat dikatakan sangat kecil, Bahkan beberapa jenis tes tidak memiliki risiko. Namun risiko terbesar dari tes genetik terdapat pada emosional, sosial, dan keuangan. Dengan adanya risiko tes genetik tersebut, perlu adanya konsultasi dokter dan konselor genetika sebelum melakukan tes genetik.

Di Indonesia sendiri, tes genetik ini belum banyak orang melakukannya. Dalam praktiknya sangat membutuhkan kesadaran dari orang yang akan melakukan tes genetik. Di samping itu, beberapa jenis tes genetik membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga biasanya yang melakukan tes genetik ini berasal dari keluarga mampu.

Sudut Pandang Bioetika 

Dalam sudut pandang bioetika, tes genetik memiliki beberapa prinsip bioetika antara lain:

1. Privacy dan Confidentiality

Informasi yang bersifat sensitif, pribadi dan rahasia mengenai informasi dari seseorang yang melakukan tes genetik harus mendapatkan perlindungan baik dari tenaga kesehatan maupun dari orang-orang mengetahui. Dalam tes genetik orang yang mengetahui dan memiliki akses informasi genetik seseorang harus dapat menjaga kerahasiaannya.

2. Autonomy

Dalam tes genetik seseorang berhak memilih apakah akan melakukan tes genetik atau tidak melakukan tes genetik. Di samping itu, seseorang berhak mendapatkan informasi yang berisikan resiko tes genetik, manfaat tes genetik, dan prosedur dalam tes genetik sehingga dengan adanya informasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan tes genetik atau tidak.

3. Equity

Tes genetik dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang sosial ekonomi, etnis, dan geografis. Hal selanjutnya yaitu akses universal ke layanan kesehatan juga harus menjadi bahan pertimbangan. Akses yang universal pada layanan kesehatan akan membuat semua orang dapat melakukan tes genetik dengan mudah. Disisi lain beberapa jenis tes genetik hanya dilakukan di beberapa pusat kesehatan dengan harga yang sangat mahal dan tidak dijamin oleh asuransi, oleh sebab itu beberapa jenis tes genetik hanya dilakukan oleh kalangan atas saja.

Sudut Pandang Agama Islam

Dalam sudut pandang agama islam, tes genetik diperbolehkan karena pada dasarnya tes genetik merupakan tindakan preventif seseorang agar keturunannya lahir dalam kondisi sehat. Dalam islam memelihara dan menjaga keturunan adalah salah satu perkara yang banyak disebut dalam Al-Qur’an. Sebagai contoh dijelaskan dalam Q.S Ali Imron (3): 38 bahwasanya “Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: Ya Tuhanku, berilah Aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” Sedangkan dalam Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah juga menjadi landasan tes genetik. Rasulullah SAW meminta mereka yang sehat waspada akan penyakit menular.

Dari landasan tersebut ulama tidak melarang (memperbolehkan) untuk melakukan tes genetik. Dengan catatan tetap harus diperhatikan ketika seseorang melakukan tes genetik tidak ada paksaan dari pihak manapun dan juga tetap mempertimbangkan manfaat dan mudharat yang akan didapatkan. Namun, semuanya tetap kembali ke pribadi masing-masing untuk memilih apakah akan melakukan tes genetik atau tidak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image