Menerapkan Filsafat Ilmu Melalui Tantangan Keberlanjutan Lingkungan
Pendidikan dan Literasi | 2023-06-11 17:39:47Di lingkungan yang serba digital ini, masyarakat dihadapkan oleh beragam tantangan yang cukup kompleks. Mulai dari permasalahan ekonomi seperti kemiskinan dan permasalahan sosial dan budaya seperti kesenjangan sosial dan konflik yang terjadi hingga berbagai tantangan lingkungan. Dengan berubahnya suhu yang semakin panas, kebakaran hutan, dan perubahan iklim. Tentunya dengan segala persoalan tersebut dapat mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan, dalam kata lain merawat alam tempat kita tinggal. Oleh karena itu seorang individu maupun masyarakat memiliki tanggung jawab yang besar dalam merawat lingkungan, dengan hal ini maka ada peran Filsafat Ilmu di dalam mengatasi keberlanjutan lingkungan.
Hal ini didasari menurut Adib (2010) yang menjelaskan Filsafat Ilmu merupakan salah satu cabang filsafat yang didasari atas pemikiran reflektif. Filsafat Ilmu juga merupakan telaah mendalam terhadap adanya hakikat ilmu serta membahas landasan yang menyangkut tentang ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala aspek kehidupan manusia. Di dalam Filsafat Ilmu terdapat salah satu landasan dari penelaahan ilmu yakni Aksiologi Ilmu. Adapun makna dari Aksiologi Ilmu sendiri adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai dan digunakan untuk menyelidiki nilai dalam sudut pandang kefilsafatan. Namun, secara historis Aksiologi Ilmu sendiri lebih umum dikenali dengan makna etika (ethics) dan moral (morals). Selain makna historis nampaknya saat ini Aksiologis Ilmu lebih dikenal dengan sebutan the theory of value.
Saat ini tantangan lingkungan sangatlah mengkhawatirkan, terlebih ketika kita tidak mampu untuk menjaga dan merawat alam. Karena kita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap alam yang kita tinggali ini untuk diberikan kepada generasi seterusnya. Peran Aksiologi Ilmu membentuk etika dan moral seseorang. Etika dan moral seseorang mencakup kewajiban seperti bagaimana melindungi lingkungan, mengurangi kerusakan lingkungan, dan menghargai nilai keberlanjutan. Di dalam Teori Hubungan Internasional terdapat suatu teori yang didalamnya membahas mengenai keberlanjutan lingkungan. Teori ini dikenal dengan sebutan Green Theory yang lebih berfokus dalam isu keberlanjutan lingkungan seperti perubahan iklim dan lain sebagainya.
Berakhirnya berbagai masalah lingkungan sepertinya akan sulit, seolah masalah lingkungan saat ini terus berlanjut. Masyarakat saat ini seperti sudah tidak peduli dengan lingkungan, mengingat sudah banyak pohon yang ditumbang dan dibakar. Dalam konteks lingkungan sendiri, penulis mengambil salah satu kasus demonstrasi yang mungkin baru saja terjadi. Hal ini terkait dengan rencana pembangunan PLTU batu bara oleh PT. Adaro yang terletak di Kalimantan Utara. Dengan pembangunan tersebut menjadi perhatian segelintir orang dengan dampak yang terjadi. Penggunaan batu bara adalah penyebab utama dalam krisis iklim yang mengancam masa kini dan masa depan. Adapun pembangunan tersebut memiliki dampak negative yang signifikan maka dengan dilakukannya seruan demonstrasi harapannya pembangunan tersebut tidak dilakukan. Mengingat hal tersebut penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dan sebagai titik awal dalam merawat lingkungan.
Referensi
Adib, Mohammad, 2010. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan, halaman 35-36, 78-79.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.