E-book vs Buku Cetak: Mana yang Lebih Digandrungi oleh Manusia Modern?
Pendidikan dan Literasi | 2023-06-11 17:20:06Kegiatan membaca buku memang tidak perlu diragukan lagi merupakan hal yang positif dan dapat membawa banyak manfaat bagi pembaca. Beberapa manfaatnya yaitu kita bisa menambah wawasan tentang berbagai hal yang ada seperti dalam bidang ilmu pengetahuan, politik, sosial, dan bidang ilmu lainnya serta bisa menambah kosakata baru bagi pembaca. Selain itu, membaca juga bisa meningkatkan kecerdasan, manfaat dari segi kesehatan juga bisa didapatkan dari manfaat membaca contohnya bisa mengurangi stres dan meningkatkan fungsi otak.
Terdapat satu fakta yang tidak bisa kita lewatkan yaitu menurut hasil penelitian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya sekitar 0,001. Dimana hanya ada satu orang yang memiliki minat membaca dalam seribu orang masyarakat Indonesia (Liputan6.com, 2017). Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia bukanlah menjadi rahasia umum, mengingat saat ini kegiatan membaca tidak harus membawa buku cetakan, karena di jaman serba modern ini rata-rata mulai dari anak kecil hingga orang dewasa pun sudah memiliki smartphone sendiri dengan hanya tinggal bermodalkan internet kita sudah bisa membaca dimana saja dan kapanpun kita berada.
Terciptanya internet di masa modern ini sangat mempermudah masyarakat dalam memperoleh buku pelajaran, fiksi maupun non fiksi , hanya dengan mengetikkan kata hingga satu kalimat yang ingin dicari dan semua hasil atau jawaban yang diinginkan akan muncul dengan detail mulai dari A hingga Z, memang hal seperti ini tidak akan bisa kita dapatkan dari dalam buku cetak, oleh karena itu terciptanya buku digital seperti e-book merupakan hal yang lumrah di jaman sekarang. Namun apa benar e-book lebih baik dan lebih digandrungi dibandingkan dengan buku cetak? Kedua alat baca tersebut sebenarnya masih memiliki kelebihan dan kekurangan bagi para pembaca.
Perbedaan dari buku cetak dan e-book adalah buku cetak merupakan bentuk fisik buku, terdiri dari halaman atau lembaran kertas yang diikat menjadi satu di dalam sampul, terdiri dari sampul depan, sampul belakang dan halaman konten. Buku cetak terdiri dari karya sastra fiksi dan non fiksi, yang berisi informasi, cerita, puisi, atau sejenisnya. Dengan kata lain, buku cetak adalah komposisi sastra terbitan yang diperluas. Sedangkan e-book dapat didefinisikan sebagai buku dapat dibaca di perangkat elektronik apa pun, memiliki tampilan yang dapat dikontrol. Seseorang dapat dengan mudah mengakses e-book hanya dengan mendownloadnya dari internet.
Menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca dari buku cetak lebih baik daripada membaca buku digital lewat layar smartphone atau perangkat gadget lainya. Mengapa? Ada beberapa alasan yang menunjang yaitu:
- Membaca buku cetak lebih meningkatkan daya ingat, imajinasi, kreativitas dan konsentrasi dibanding membaca e-book
Didalam buku cetak tidak banyak terdapat ilustrasi seperti halnya di dalam gadget yang menjadikan kita secara tidak langsung untuk berimajinasi dan berkreativitas sesuai dengan cerita yang ada didalam buku, dibandingkan dengan e-book yang bisa menyajikan banyak ilustrasi yang menyebabkan tidak memberikan kesempatan pada otak untuk bisa berpikir kreatif dan mengimajinasikan cerita yang dibaca.
- Membaca buku cetak lebih menyehatkan bagi mata dibandingkan dengan e-book
Alasan lainnya yaitu membaca buku cetak lebih baik dibanding dengan membaca e-book karena mata tidak akan terpapar sinar radiasi dalam jangka waktu lama yang bisa menyebabkan mata mudah lelah dan lebih rentan mengalami kerusakan mata dibandingkan pada saat membaca buku cetak yang sumber penerangan hanya berasal dari lampu ruangan.
- Membaca buku cetak bagus untuk orang yang memiliki insomnia
Membaca e-book akan membuat sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, cahaya dari gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang sangat penting untuk tidur sedangkan membaca buku cetak merupakan salah satu cara alami untuk mengatasi insomnia karena pada saat membaca buku akan merasa ngantuk dalam jangka waktu kurang lebih 30 menit, dengan menerapkan kebiasaan membaca buku sebelum tidur, tubuh dan otak akan terasa lebih rileks dan tenang. Waktu membaca juga dapat menjadi momen transisi dari aktivitas tubuh yang bekerja secara aktif di siang hari dan perlahan berubah menjadi lebih siap untuk beristirahat di malam hari.
Tetapi, nyatanya masih banyak juga yang beranggapan bahwa membaca buku cetak dinilai kurang efektif dan efisien karena membutuhkan tempat lebih dalam penyimpanan dan membutuhkan perawatan ekstra agar kondisi buku bisa tetap terlihat baru tanpa ternodai oleh jamur, debu, dll, dan terkesan ribet saat ingin dibawa kemana-mana dibandingkan dengan hanya membawa satu gadget kecil yang lebih serbaguna yang tidak hanya bisa digunakan sebagai media untuk membaca buku melainkan juga bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.
Hal ini juga didukung oleh hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Sukardi yang berjudul “Analisa Minat Membaca Antara E-book Dengan Buku Cetak Menggunakan Metode Observasi Pada Politeknik Tri Mitra Karya Mandiri” didapatkan hasil bahwa sebanyak 64,7% responden lebih memilih untuk membaca dengan e-book karena lebih praktis dan sisanya 35,3% responden memilih membaca menggunakan e-book dengan alasan karena dengan buku cetak lebih seru, bisa membaca beramai-ramai seperti di perpustakaan dan juga menjadi kegiatan yang bisa mempersatukan dibidang sosial masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan minat para pembaca menggunakan e-book memang dinilai lebih banyak dibandingkan dengan peminat pembaca buku cetak, tetapi bukan berarti bahwa membaca dengan e-book lebih baik dibanding buku cetak dan sebaliknya, melainkan harus disesuaikan dengan kondisi serta kenyamanan, contohnya, jika pelajar memang ada baiknya membaca buku pelajaran secara fisik karena terbukti bisa lebih meningkatkan daya ingat dan konsentrasi sedangkan jika hanya untuk membaca cerita novel fiksi atau nonfiksi boleh menggunakan e-book yang terpenting adalah tahu batasan dalam penggunaan gadget, serta kita juga sebagai manusia modern ada baiknya memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan baik dan benar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.