Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aufrida Rosari Fajar Kinanti

Eksistensi E-Book Dalam Keberadaan Buku Fisik

Gaya Hidup | 2023-06-08 19:21:41

Seperti yang kita ketahui bahwa literasi adalah pioneer kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Mungkin kita sekedar tahu bahwa literasi adalah hal membaca dan menulis, tetapi pada nyatanya literasi mencakup hal lebih besar, yaitu mengenai bagaimana kita hidup dalam bermasyarakat. Dengan kita membiasakan untuk membaca, maka seiring dengan berjalannya waktu kita dapat berwawasan luas dan mampu membuat suatu keputusan sesuai dengan opini pertimbangan tiap-tiap individu. Literasi sendiri sudah dikenalkan dan dibiasakan sejak kita kecil, maka dari itu literasi sangat berperan aktif dalam kehidupan. Permasalahan yang masih sering kali kita temui dalam kesulitan menerapkan budaya literasi di Indonesia adalah keterbatasan eksistensi buku fisik yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga menyulitkan mereka yang ingin membaca buku yang diinginkan.

Literasi memang tidak hanya berpatokan pada buku, namun bisa juga pada artikel, blog, ataupun website yang menyediakan tulisan-tulisan menarik untuk dibaca. Namun ternyata, dari permasalahan ini kita dapat sedikit menyimpulkan bahwa minat literasi masyarakat Indonesia adalah bergantung pada kesediaan buku itu sendiri. Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang mengaitkan literasi pada buku, satu hal yang langsung terpintas di pikiran mereka ketika kita memberikan kata “literasi” adalah buku, jadi tidak bisa ditampik bahwa buku menjadi salah satu bentuk literasi yang paling sering digunakan di Indonesia. Jadi, apakah kita harus selalu membeli buku jika ingin membaca buku? jawabannya adalah tidak. Apakah kita hanya memiliki opsi membaca buku secara fisik? tidak juga.

Maka dari itu, sejak 2015 eksistensi buku digital mulai terlihat di masyarakat, terutama dalam komunitas pecinta buku. Tidak sedikit dari komunitas pecinta buku yang memiliki e-book atau buku digital untuk menunjang hobinya dalam membaca buku. Dalam suatu forum, diketahui bahwa saat ini mereka lebih memilih e-book daripada buku fisik adalah karena alasan penghematan ruangan dan kemudahan dalam merawat buku itu sendiri. Seringkali ditemukan aduan pada akun twitter @literarybase bahwa buku-buku fisik mudah menguning dan termakan oleh rayap walau sekalipun ia terbungkus oleh plastik mika. Dengan adanya inovasi buku digital ini, dapat sangat membantu para pecinta buku untuk tidak khawatir terhadap buku yang dimilikinya. Buku digital menawarkan banyak sekali efektivitas dan kemudahan dalam membaca dibandingkan dengan buku fisik. Pembaca tidak perlu membawa buku, highliter, ataupun pensil untuk annotate, namun hanya perlu membawa gawai saja.

Perkembangan e-book di masa ini sangatlah cepat, dapat diakses dan ditemukan dimana saja kapan saja. Tidak semua e-book berbayar, ada juga yang gratis seperti e-book yang ditawarkan secara legal oleh ipusnas, EPerpusdikbud, iBI Library, dan sebagainya. E-book yang berbayar biasanya dapat ditemukan di Goodreads, Google Play Books, Kindle, dan sebagainya. Kehadiran buku digital ini mempermudah kita dalam meningkatkan minat literasi masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa hal yang lebih unggul daripada buku fisik seperti apa yang sudah saya katakan sebelumnya. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh buku digital juga sangat membantu para pembaca dalam mencari kata kunci ataupun kutipan yang penting, juga buku digital memiliki fitur highlight sehingga tidak menghilangkan esensi annotate seperti yang biasa kita lakukan jika membaca buku fisik.

Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa, eksistensi buku digital sangat membantu masyarakat saat ini untuk membaca buku dalam genre apapun itu. Fitur-fitur yang disajikan oleh tiap platform sosial media yang ada sangat mempermudah pengguna untuk mencari hal yang mereka butuhkan. Namun, tidak dengan begitu eksistensi buku fisik akan hilang dalam sekejap karena adanya buku digital ini. Menurut pengalaman saya, para pecinta buku dan beberapa orang di masyarakat masih membaca buku fisik untuk alasan yang beragam. Buku fisik tidak akan pernah tergantikan oleh buku digital, namun buku digital sangat membantu mempermudah kebutuhan literasi masyarakat dalam banyak hal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image