Risalah Nur: Shalat Adalah Ketenangan Bagi Roh, Kalbu, dan Akal
Agama | 2023-06-09 08:19:46Salat bukan hanya menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai seorang muslim, namun salat juga menjadi sarana untuk mencapai ketenangan hati. Pada artikel ini, kita akan melihat hakikat shalat yang sebenarnya, menurut kitab Risalah Nur, karangan Badiuzzaman Said Nursi.
Didalam salah satu pembahasannya mengenai hakikat shalat, Badiuzzaman Said Nursi memberikan sebuah imajiner, agar kita dapat mengetahui nilai dan hakikat salat yang sebenarnya. Maka perhatikanlah cerita imajiner berikut ini:
Pada suatu hari, seorang raja mengutus dua orang pelayannya ke sebuah ladang yang indah, setelah mereka masing-masing diberi dua puluh empat koin emas, agar mereka sampai ke ladang sejauh dua bulan perjalanan. Lalu raja itu berkata, “Gunakan emas-emas tersebut untuk bekal dan keperluan selama di perjalanan nanti nya. Lalu ada sebuah terminal yang di dalamnya terdapat berbagai jenis sarana tranportasi seperti mobil, pesawat, kapal, dan lain-lain. Pilihlah sarana tranportasi sesuai dengan modal yang kamu miliki.”
Setelah menerima perintah tersebut, mereka bergegas berangkat. Pelayan yang pertama merupakan orang yang beruntung, karna sampai di terminal ia hanya mengeluarkan sedikit uang untuk bisnis yang menguntungkan. Modal nya meningkat dan menghasilkan keuntungan. Adapun pelayan yang lain, merupakan orang yang malang, karena ia mengeluarkan dua puluh tiga koin emas yang ia miliki untuk berjudi dan berfoya-foya. Ketika sampai di terminal, yang ia miliki hanya tersisa satu koin emas.
Dalam cerita imajiner tersebut, Badiuzzaman Said Nursi memberikan beberapa perumpamaan seperti raja, dua orang pelayan, dua puluh empat koin emas, ladang yang indah, perjalan panjang, bekal, dan terminal. Lalu apakah maksud dari perumpamaan tersebut?.
1. Raja
Raja yang dimaksud di sini adalah perumpamaan untuk ALLAH SWT.
2. Dua orang pelayan
Dua pelayan yang dimaksud adalah, salah satunya orang yang taat dan menunaikan salat. Sementara yang satunya merupakan orang lalai yang meninggalkan salat.
3. Dua puluh empat koin emas
Merupakan dua puluh empat jam yang diberikan ALLAH SWT kepada seluruh umat manusia.
4. Ladang dan terminal
Ladang yang indah berupa surga dan terminal berupa kubur.
5. Perjalanan panjang
Merupakan perjalanan manusia menuju alam kubur.
6. Bekal
Yang dimaksud dengan bekal adalah salat ( lima waktu ).
Itulah maksud perumpamaan yang diberikan Badiuzzaman Said Nursi, tentang bagaimana dua orang yang sama-sama ALLAH SWT berikan waktu yang sama yaitu dua puluh empat jam, yang mana kita dituntut untuk menggunakan waktu tersebut sebaik-baik nya. Kita akan menempuh perjalan panjang menuju surga ALLAH SWT, yang mana sebelum kita kesana ada yang namanya terminal atau alam kubur yang di dalam nya berisi berbagai tranportasi yang akan mengantarkan kita menuju alam akhirat. Dan agar selamat menuju alam akhirat tersebut mestinya kita memiliki bekal yaitu, menunaikan salat lima waktu.
Sejatinya, salat merupakan kelapangan terbesar bagi ruh, kalbu, dan akal. Ia juga sama sekali tidak membuat tubuh letih, melainkan akan memberikan kebugaran bagi fisik tersebut. Orang yang menunaikan shalat akan bernilai ibadah jika itu ia lakukan dengan niat yang baik. Dan orang yang salat dapat mengubah semua modal umurnya menjadi usia yang kekal lewat usianya yang fana.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.