Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sony Watson

5 Penyebab Gigi Kucing Copot

Pets and Garden | Thursday, 08 Jun 2023, 09:55 WIB

Pernahkah kamu mempunyai kucing yang ompong? Ternyata kucing juga bisa kehilangan gigi seperti manusia, lho. Ada gigi kucing yang copot karena sedang ganti gigi susu, ada yang karena cedera hingga ada yang karena terserang penyakit. Melalui artikel ini kami akan membahas penyebab gigi kucing copot secara lengkap. Berikut 5 penyebab gigi kucing copot yang kami kutip dari laman situs goldenmaze.net.

1. Pergantian dari Gigi Susu ke Gigi Permanen

Dalam proses tumbuhnya, kucing lahir tidak memiliki gigi. Secara normal, anak kucing baru memiliki gigi saat berusia 3-4 minggu. Gigi awal yang muncul disebut gigi susu. Dan saat dewasa, gigi susu akan copot dan berganti dengan gigi permanen.

Jumlah gigi susu pada anak kucing berjumlah 26 biji. Di mana, gigi akan tumbuh secara bertahap mulai dari gigi seri hingga gigi belakang. Berikut komposisi gigi susu yang dimiliki anak kucing:

  • 10 gigi seri.
  • 4 gigi taring.
  • 8 gigi premolars.
  • 4 gigi molars.

Ke-26 gigi susu pada anak kucing tidak bertahan lama. Karena saat anak kucing berumur 4 bulan, gigi susu akan mulai copot secara bergantian. Dan akhirnya, tergantikan secara sempurna oleh gigi permanen saat anak kucing berusia 9 bulan.

Nah, alasan inilah yang menjadi penyebab pertama gigi kucing copot. Jadi, apabila gigi anak kucing kamu copot saat dia berusia kurang dari 9 bulan, kamu nggak usah panik. Itu adalah proses alamiah pergantian gigi susu ke gigi permanen pada anak kucing.

Catatan: Pada saat pergantian gigi susu kucing, kadang ada gigi yang mudah lepas dan ada yang sulit lepas. Kasus gigi kucing yang sulit lepas kadang menyebabkan gusi kucing berdarah. Tapi, itu tidak masalah. Selama pendarahan tidak banyak, nanti luka di gusi kucing akan segera menutup.

2. Kucing Mengalami Cedera di Area Mulut

Kucing yang mengalami cedera di area mulut akibat terjatuh, bertarung atau dianiaya bisa mengalami kehilangan gigi. Hal ini karena luka pada mulut kucing bisa merusak jaringan akar gigi sehingga menyebabkan gigi kucing copot. Kasus-kasus semacam ini sering terjadi pada kucing dewasa. Naasnya, kucing dewasa yang kehilangan gigi permanen, dia akan ompong sampai tua. Gigi permanen yang lepas tidak akan tumbuh lagi.

Beberapa cedera mulut yang menyebabkan gigi kucing copot:

  1. Rahang gigi patah.
  2. Gusi terkoyak.
  3. Tulang gigi retak.

Semua keadaan di atas sebagian besar disebabkan oleh hantaman benda keras. Misalnya, kucing dipukul dengan kayu, kucing tertabrak motor hingga kucing dilempari batu.

Gigi kucing copot akibat cedera ini dapat dialami oleh kucing dewasa maupun kucing tua. Jadi, tolong berhati-hati saat mengeluarkan kucing keluar rumah. Karena kita tidak tahu, tetangga kita suka kucing atau tidak.

3. Infeksi Gusi dan Mulut

Kucing yang tidak terawat dengan baik dapat terserang penyakit gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut pada kucing dapat menyebabkan gingivitis. Gingivitis adalah salah satu penyakit kucing yang menyebabkan peradangan pada gusi kucing. Penyakit gingivitis disebabkan oleh bakteri Porphyromonas gingivalis, Treponama denticola Actinomyce viscosus, Tannerella fosythia, dll. Infeksi gingivitis dapat menyebabkan akar gigi melemah dan gigi menyusut. Akibatnya, gigi kucing copot.

Berikut tanda-tanda infeksi pada gigi dan mulut kucing:

  1. Bau mulut.
  2. Banyak air liur.
  3. Gusi berdarah.
  4. Gusi berwarna merah dan bengkak.
  5. Gusi mengeluarkan nanah dan berbau busuk.
  6. Terdapat plak di gigi kucing yang berwarna putih dan lunak.
  7. Terdapat lapisan di rongga mulut yang mengelupas.

Untuk mencegah kemunculan infeksi pada gigi dan mulut kucing, kamu dapat mulai melakukan perawatan gigi dan mulut. Perawat gigi dan mulut kucing dapat dimulai dengan menyikat gigi kucing secara teratur dan melakukan pemeriksaan gigi setahun sekali. Intinya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena, sekali gigi permanen kucing lepas akibat infeksi gusi, gigi tersebut akan lepas selamanya dan tidak tumbuh lagi.

4. Penyakit Karang Gigi pada Kucing

Karang gigi pada kucing adalah penumpukan plak pada gigi kucing sehingga menyebabkan gigi berlubang dan infeksi gusi. Karang gigi terbentuk dari lapisan film tipis yang menempel di gigi kucing. Apabila tidak dibersihkan, lama kelamaan lapisan ini akan menebal. Penebalan karang gigi ini disebut dengan plak gigi.

Plak gigi yang terus menumpuk biasanya akan menjadi sarang bakteri jahat, seperti Stapilococcus aureus, Streptococcus mutans, C.albicans, dll. Apabila bakteri jahat ini masuk ke dalam mulut melalui makanan, dia akan bersarang di dalam plak gigi. Dan lambat laun, bakteri-bakteri ini akan merusak gigi secara permanen. Ada yang memiliki gejala gigi berlubang. Dan ada yang membuat gigi keropos. Akibatnya, gigi kucing yang terserang karang gigi menjadi mudah copot.

Kucing yang mengalami gigi copot karena karang gigi biasanya kucing tua yang jarang mengalami perawatan gigi. Hal ini karena kerusakan akibat plak gigi itu terjadi secara bertahap dalam waktu relatif lama. Kalau sampai ada gigi kucing yang lepas karena plak gigi, bisa dipastikan, kucing sudah terserang plak gigi dalam waktu yang lama. Untuk mencegah hal tersebut, kamu perlu melakukan pemeriksaan gigi kucing setiap setahun sekali.

5. Akar Gigi Kucing Mulai Melemah

Semakin tua usia kucing semakin banyak gigi kucing yang lepas. Hal ini karena gusi dan akar gigi kucing sudah tidak kuat seperti saat kucing masih muda. Melemahnya otot penopang gigi membuat gigi mudah goyang dan lepas. Akibatnya, gigi kucing tua satu demi satu copot saat sudah tua.

Cara mencegah akar gigi dan otot area gusi melemah adalah memberikan makanan bernutrisi tinggi sesuai umur kucing. Kucing tua memiliki daya serap nutrisi dan kebutuhan gizi yang berbeda dari kucing muda. Jika kamu bisa memberikan makanan dengan gizi yang tepat, kucing akan memiliki gigi yang kokoh sampai tua nanti.

Itulah 5 penyebab gigi kucing copot. Dengan informasi ini, kami harap kamu tidak buru-buru panik saat mendapati gigi kucing lepas pada kucing kesayanganmu. Dengan begitu, kamu dapat mengambil tindakan terbaik dalam upaya penanganan permasalahan gigi kucing. Akhir kata, jika ada yang kurang jelas, silakan tinggalkan pertanyaan pada kolom komentar di bawah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image