Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lailatul Azizah

Dampak Radiasi pada Tubuh Manusia dan Bagaimana Mengurangi Risikonya

Eduaksi | 2023-06-06 15:53:05
Ilustrasi penerapan proteksi radiasi

Radiasi adalah pancaran dan perambatan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel melalui materi atau ruang. Berdasarkan sumbernya radiasi diklasifikasikan menjadi dua yaitu radiasi alam dan radiasi buatan. Radiasi alam adalah radiasi yang dipancarkan oleh alam terutama terhadap lingkungan sekitar kita, tidak hanya daerah yang menjadi sumber radiasi tetapi semua daerah akan terkena radasi alam. Menurut Batan, radiasi alam terbagi menjadi tiga jenis, yaitu radiasi kosmik, radiasi tanah, dan radiasi dalam tubuh manusia. Radiasi kosmik merupakan radiasi bersumber dari luar angkasa yang dapat dihasilkan oleh radiasi ruang antar bintang-bintang, matahari, atau energi yang dipancarkan oleh bintang-bintang di alam semesta. Kemudian radiasi tanah, umumnya radiasi tanah tidak berbahaya karena radiasi yang dipancarkan rendah. Namun, paparan yang berlebihan dapat memberikan efek negatif, radiasi tanah berasal dari radionuklida di kerak bumi seperti Ra-226 dan Thor-220. Yang terakhir adalah radiasi dalam tubuh, radiasi ini dapat dihasilkan dari radionuklida C-14 dan K-40, makanan, minuman, pernapasan, maupun luka. Sedangkan Radiasi buatan adalah sumber radiasi yang dihasilkan dari interaksi radiasi dan aktivitas manusia. Radiasi buatan dapat berupa radiasi dalam bidang medis, kejatuhan radioaktif, atau radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi baik di bidang medis, industri dan kedokteran nuklir.

Radiasi tidak perlu ditakuti keberadaannya dan tidak semua radiasi berbahaya selama dosis yang diterima tidak melebihi batas ambang. Apabila dosis yang diterima melebihi batas ambang, terdapat dua efek yang akan diterima oleh penerima radiasi, yaitu efek stokastik dan efek deterministik. Efek deterministik adalah efek yang dapat diprediksi secara pasti atau memiliki penyebab yang jelas dan dapat diidentifikasi. Efek ini kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis yang diterima dan timbul apabila dosis ambang dilampaui. Efek deterministik terjadi secara langsung dan proporsional terhadap tingkat paparan radiasi. Efek yang ditimbulkan adalah risiko kanker, kerusakan pada jaringan tubuh dapat berupa luka bakar atau kerusakan sel yang parah, dan lain sebagainya. Sedangkan efek stokastik adalah efek yang dapat terjadi tanpa adanya batas minimal, artinya efek ini dapat terjadi meskipun dalam paparan radiasi dalam jumlah kecil atau rendah, tetapi efeknya bersifat acak dan tidak dapat diprediksi secara pasti. Efek ini berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit, seperti kanker, tanpa adanya ambang batas dosis yang jelas. Beberapa contoh efek stokastik meliputi kanker, mutase genetik, gagguan reproduksi, dan lain sebagainya. Kedua efek radiasi ini dapat terjadi sebagai akibat dari pancaran radiasi pada bagian tubuh tertentu (lokal) atau pada seluruh tubuh.

Jika seseorang terpapar radiasi dan berpotensi terdampak efek deterministik dan efek stokastik, Langkah yang dapat dilakukan pertama kali adalah dengan menerapkan proteksi radiasi. Proteksi radiasi adalah serangkaian langkah dan tindakan yang dirancang untuk melindungi individu dan masyarakat dari paparan radiasi yang berlebihan atau berbahaya. Tujua proteksi radiasi adalah mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan radiasi dan memastikan penggunaan radiasi tetap aman, baik dalam bidang medis, industri, dan bidang lainnya. Menurut ICRP (International Commision on Radiological Protection) ada tiga prinsip proteksi radiasi yang harus diterapkan, yaitu Justifikasi, Optimisasi, dan Limitasi dosis. Justifikasi didasarkan pada manfaat bagi pasien lebih besar daripada resikonya. Optimisasi merupakan upaya untuk menekan dosis radiasi seminimal mungkin dengan tetap menjaga hasil citra tetap sebaik mungkin. Kemudian yang terakhir adalah limitasi, limitasi perlu dilakukan agar dosis yang diberikan tidak melebihi Nilai Batas Dosis (NBD). Limitasi dosis dapat dilakukan dengan menggunakan penahan atau pelindung diri yang dapat melindungi kita dan lingkungan sekitar kita dari paparan radiasi yang berlebih, kemudian mempersingkat waktu pemeriksaan, matikan segera setelah alat digunakan, dan yang terakhir sesuaikan jarak antara objek dan sumber radiasi. Dengan melakukan tiga hal tersebut kita dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan radiasi baik di lingkungan, industri, atau tempat kerja.

Proteksi radiasi merupakan bagian penting dari praktik radiologi yang bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan yang terkait dengan paparan radiasi. Dengan mengikuti dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat, risiko paparan radiasi dapat diminimalkan baik bagi pasien maupun profesi yang terkait dengan paparan radiasi.

Lailatul Azizah, Mahasiswa DIV Teknologi Radiologi Pencitraan Fak. Vokasi Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image