Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Strategi Dakwah Berbasis Multikulturalisme

Agama | Saturday, 03 Jun 2023, 20:07 WIB

Dakwah pada dasarnya merupakan suatu proses yang berke-sinambungan berupa aktifitas-aktifitas dinamis yang mengarah kepada perbaikan, pembinaan dan pembentukan masyarakat yang bahagia (muflihūn) melalui ajakan yang kontinyu kepada kebaikan dan ma’rūf serta mencegah mereka dari hal-hal yang mungkar dalm arti yang seluas-luasnya. Dalam ungkapan lain, dapat juga dikatakan bahwa dakwah adalah upaya tanpa henti untuk mengaktualisasikan dan mengimplementasikan seluruh nilai dan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan. Selanjutnya, istilah kultural berkaitan dengan nilai-nilai kebudayaan yang ada dalam masyarakat.

M. Arfah Shiddiq menguraikan bahwa kata multikultural bermakna multi (banyak), cultere (budaya). Secara hakiki dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup di tengah-tengah budaya, etnis dan kepercayaan yang berbeda. Dengan demikia, setiap individu merasa dihargai sekaligus merasa bertanggung jawab untuk hidup bersama dalam komunitasnya. Pengingkaran suatu masyarakat terhadap kebutuhan untuk diakui, merupakan akar dari ketimpangan-ketimpangan di dalam pengembangan wawasan multikultural.

Pengertian di atas menunjukan bahwa pendekatan dakwah kultural yang dimaksudkan adalah kegiatan dakwah yang dilakukan untuk mengajak atau menyeru manusia dengan cara mengutamakan nilai-nilai budaya yang ada pada suatu masyarakat yang majemuk dan atau masyarakat yang beraneka ragam dengam berbagai kekhasannya. Langkah, Strategi Dakwah Berbasis Multikulturalisme Sebagaimana obyek multikulturalisem yang komplek, maka konsekuensinya juga membutuhkan langkah dan strategi yang juga komplek.

Dakwah di manapun dan lewat madeia apapun, tujuannya adalah menjadi penyeimbang bagi perkembangan sosial budaya sekuler yang semata-mata hanya bersifat komersial. Meski masih harus lebih diperdalam lagi, seberapa besar penyeimbang tersebut, karena dampak kegiatan dakwah tidak bisa diketahui secara langsung. Tapi setidaknya kalau disanding dengan sesama kegiatan lain, seperti di bidang bisnis, dan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan, mampu berpacu, dalam waktu yang bersamaan.

Ilustrasi budaya (sumber: https://pixabay.com/id/)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image