Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arvina Tria Nitami

Menilik Gaya Hidup Generasi Zaman Now: Apa yang Perlu Diubah?

Gaya Hidup | Friday, 02 Jun 2023, 16:22 WIB
Ilustrasi remaja yang menghabiskan waktu berinteraksi dengan ponsel. Foto : Canva.com

Indonesia saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0, dimana kemajuan teknologi dan digital sudah dapat diakses oleh seluruh kalangan kelompok usia dimanapun mereka berada. Dunia digital sudah hampir menyelimuti seluruh sektor dan pola kehidupan masyarakat saat ini, khususnya bagi kehidupan generasi zaman now, sang penguasa dunia digital.

Aspek pendidikan, hubungan sosial, ekonomi, bahkan untuk sekadar membeli makanan pun, saat ini kita sudah dapat memanfatkan kemajuan teknologi digital. Hal ini mengubah hampir sebagian besar dari gaya hidup generasi zaman now dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Perubahan gaya hidup yang terjadi secara masif dalam kehidupan generasi zaman now, membuat mereka menghabiskan waktu bahkan mungkin hingga seharian penuh hanya untuk menatap dan berinteraksi dengan layar ponsel. Hal ini membuat mereka kerap kali membandingkan diri dengan orang lain ataupun tokoh yang mereka lihat melalui laman media sosial. Bahkan istilah fomo atau fear of missing out belakangan ini menjadi hype di kalangan generasi zaman now. Generasi zaman now kerap kali merasakan ketakutan yang tidak wajar dan cenderung ingin ‘ikut-ikutan’ serta tidak mau kalah terhadap pencapaian dan prestasi dari orang lain. Fenomena fomo ini bahkan tak jarang menjadi sumber stres dan membebani mental generasi zaman now.

Penggunaan media sosial juga memberikan pengaruh terhadap trend yang ada di kalangan generasi zaman now. Tak jarang, banyak hal yang trending dengan cepat melalui unggahan atau konten media sosial. Hal ini umumnya dikenal dengan istilah viral, tak hanya sekadar unggahan biasa, bahkan video rekomendasi makanan tertentu juga dengan cepat menyebar hingga ke penjuru negeri. Berbondong-bondong generasi zaman now ingin segera mencicipi makanan yang tengah viral tersebut.

Penggunaan gawai di kalangan generasi zaman now ternyata telah menciptakan gaya hidup sedentari dan memberikan perubahan hampir di seluruh aspek kehidupan. Apabila terus dibiarkan dalam jangka beberapa tahun mendatang, angka penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia dapat melonjak tinggi. Generasi zaman now pun berisiko tinggi untuk terserang PTM jika ditilik dari gaya hidupnya yang tidak sehat.

Tak hanya risiko PTM di masa mendatang, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan stroke di usia dini. Gaya hidup dan konsumsi junk food, makanan dengan kandungan kalori, lemak, gula dan garam yang tinggi, serta kadar stress yang tidak terkendali dengan baik, menjadi ancaman serius bagi kesehatan generasi zaman now.

Oleh sebab itu, generasi zaman now perlu sesegera mungkin melakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari risiko yang mengancam kesehatan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :

1. Membiasakan diri untuk mengonsumsi air mineral dibandingkan dengan minuman berperisa

2. Mengganti camilan dengan makanan yang lebih sehat seperti kacang-kacangan, buah dan sebagainya

3. Membiasakan diri untuk aktif bergerak setiap harinya

4. Mengonsumsi makanan segar dibandingkan dengan junk food

5. Memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi dan memperbanyak konsumsi sayur

Selain itu, untuk tetap menjaga kewarasan dan hubungan sosial. Generasi zaman now, perlu membatasi penggunaan gawai tiap harinya. Dibandingkan terus menerus berkomunikasi secara online melalui media sosial. Alangkah lebih baik, tetap meluangkan waktu untuk bertemu dengan orang terdekat secara tatap muka. Hal ini dapat dilakukan dengan sekadar jalan-jalan di sore hari, bersenda gurau, membuka obrolan ringan, ataupun berolahraga bersama di akhir pekan.

Meskipun zaman telah berubah dan kemajuan teknologi akan semakin canggih. Namun, kenyataannya, fitrah manusia sebagai makhluk sosial takkan pernah berubah. Manusia akan selalu membutuhkan bantuan orang lain, bahkan untuk hal-hal yang terlihat sepele sekalipun. Sejatinya, manusia akan tetap menjadi makhluk sosial yang membutuhkan orang lain di sepanjang perjalanan hidupnya.

Penulis : Arvina Tria Nitami

Mahasiswi S1 Gizi Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image