Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fitriana Uswatun Khasanah

Meniru Gaya Fashion Nawaning Putri dari Kyai-Kyai Ternama

Gaya Hidup | Friday, 02 Jun 2023, 15:51 WIB

Fashion merupakan salah satu kebutuhan primer. Tak mengenal kasta kebutuhan sandang ini harus dipenuhi demi keberlangsungan hidup manusia baik dari kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah ke atas. Karena itu, tak sedikit juga dari kita yang tidak memperhatikan penampilan kita terlebih ketika akan keluar rumah untuk menghadiri beberapa acara, melangsungkan kuliah, bahkan hanya sekedar untuk pergi berbelanja ke pasar.

Terkait fashion ini tak sedikit pula dari kita yang meniru gaya serta fashion para artis indonesia hingga luar negeri atau siapapun yang kita anggap sebagai publik figur. Nah, tak lama akhir-akhir ini menjadi sorotan publik di media sosial terutama instagram yang diramaikan dengan konten maupun postingan para ning yang merupakan putri kyai dari berbagai pondok pesantren terkenal di penjuru kota seperti Ning Fatimatuz Zahra Lirboyo, Ning Sheilla Hasina Lirboyo, Ning Jazilah Annahdliyah Ploso, Ning Umi Laila Surabaya dll. Dengan tampilnya beliau ke media sosial yang tak lain bertujuan untuk menyebarkan dakwah islam kepada semua orang, banyak netizen baik dari kalangan pesantren, alumni pesantren, bahkan hingga masyarakat awam non pesantren yang menerima dakwah beliau. Dakwah beliau sangatlah mudah diterima dan mudah difahami oleh banyak kalangan. Namun, tak sedikit pula yang gagal fokus dengan memperhatikan gaya fashion para ning tersebut, mulai dari anak muda hingga para orang tua.

Meniru gaya fashion nawaning versi netizen terkadang tidak tanggung-tanggung, mereka menirunya full sama dengan apa yang dikenakan oleh para ning. Nah, mulai dari sinilah mengapa kebijakan netizen sangatlah diperlukan, diharapkan bahwa netizen dapat meniru dan mencontoh segala sesuatu yang dillihat dengan sangat bijak. Karena apa? Karena terkadang apa yang ditiru oleh netizen sangatlah berlebihan dan melampaui batas.

Kata salah seorang ning yang pernah direpost di instastory Ning Syarifah Yaya Ba’abud bahwa beliau mengomentari tentang kondisi ini, terkadang netizen itu dalam menilai dan melihat sesuatu dari sudut pandang yang kurang tepat. Contoh kekeliruan kecilnya, baju yang dikenakan para ning merupakan baju yang ber-merk yang diberikan oleh suatu brand ternama untuk dipromosikan atau diendors. Namun, netizen secara mentah-mentah menerima dan meniru keadaan ini begitu saja, yaitu dengan mereka membeli juga pakaian tersebut yang telah dipromosikan tanpa melihat kemampuan dirinya untuk membeli baju tersebut. Pun sama keadaan ini diterapkan dibeberapa barang barang lainnya yang diendorse para ning. Mereka bahkan rela menghutang sana sini hanya untuk mencukupi kebutuhan sandang mereka sesuai dengan apa yang dipromosikan para ning. Hal seperti ini yang sangat miris untuk dilihat dan dirasakan keadaannya.

Tentunya para ning tidak pernah memaksa ataupun menghimbau kepada para netizen dalam hal fashion ini yang diperoleh dari brand ternama serta harga yang tinggi untuk dimiliki oleh semua orang. Mungkin bagi para kalangan atas barang-barang tersebut sangatlah ramah kantong dan mereka boleh-boleh saja menirunya, akan tetapi sebaliknya, bagi kalangan yang rata-rata penghasilannya hanya cukup untuk biaya kehidupannya sehari-hari saja tidaklah perlu memaksakan untuk membelinya dengan harga yang diatas kemampuannya.

Netizen yang budiman, dengan niatan kita yang baik akan tetapi salah dalam mengambil langkah juga dapat menyebabkan kekeliruan kita dalam perjalanannya, maka sangat penting sekali untuk diingat bahwa kita tetap harus berhati-hati dalam melihat maupun meniru, serta harus melihat sesuatu itu dari sudut pandang yang tepat dan tentunya kita harus menjadi netizen yang cerdik, yang tidak gegabah serta memikirkan matang-matang apa yang akan kita lakukan.

Kefokusan yang harus kita lakukan tak lain dan tak bukan yaitu meniru gaya maupun fashion beliau para ning yang sangatlah muslimah dan menutup aurat bukan dari harga baju maupun brand yang beliau kenakan, meniru semangat juang beliau dalam belajar, meniru pada pengabdian dan kebaktian beliau kepada orang tua, guru, serta negeri, meniru semangat beliau yang menggelora dalam mendakwahkan ilmunya, meniru kehidupan beliau yang sangatlah sederhana, tawadhu’nya serta qonaahnya dalam menerima segala yang menimpa pada dirinya, serta meniru segala kebaikan kebaikan yang beliau nawaning lakukan dan contohkan, kita harus menerapkan itu kepada diri kita dan kita amalkan dalam kegiatan sehari-hari kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image