Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lintang Afaaf Fauziyya D

Mengenal Istilah FOMO yang Berhasil Gemparkan Pengguna Sosial Media

Gaya Hidup | Wednesday, 31 May 2023, 14:34 WIB
Foto : https://pin.it/79DqiBr

Di era berkembang saat ini, Fear Of Missing Out atau FOMO kini gempar di kalangan pengguna sosial media. FOMO sendiri dipopulerkan oleh Patrrick McGinnis, seorang mahasiswa Harvard. Perasaan khawatir atau takut di anggap ketinggalan jaman rupanya menjadi mimpi buruk bagi orang-orang. Banyak orang yang menyadari bahwa dirinya merupakan korban yang terjebak dalam fenomena ini, namun tetap memilih untuk terus berjalan saja.

Apabila dikaitkan, mungkin peristiwa FOMO dapat kita hubungkan dengan salah satu filsuf Bernama Martin Heidegger (1889-1976) yang mengemukakan pikirannya mengenai eksistensi dari manusia. Heidegger menegaskan bahwa yang ada dalam dunia pertama-tama adalah “Orang” atau yang ia sebut sebagai Das Man. Heidegger mengganggap bahwa manusia pada awal mulanya berada dalam kondisi “lari” dari dirinya sendiri dan terperangkap dalam eksistensi yang anonim dan tidak otentik.

Manusia menolak akan keberadaannya sendiri dan lebih suka memberikan atau menguasakannya kepada orang lain. Mudahnya, manusia sengaja membuka dirinya lebar-lebar serta mempersilahkan pengaruh luar dan orang lain untuk masuk ke dalam dirinya dan mengambil peran didalamnya. Iklan, media masa, hingga public-figure dijadikan acuan dalam hidupnya. Hal-hal tersebut yang akhirnya membendung kontrol dari diri kita sendiri

Namun, dari sekian pemikiran dari Heidegger, sebenarnya ada alasan yang menyedihkan dibaliknya. Singkatnya adalah, manusia terlalu cemas untuk memikirkan besok dirinya akan menjadi apa. Apabila kita memilih opsi membuka diri, dan apabila terjadi suatu kesalahan maka perasaan cemas yang menghantui tidak terasa begitu berat karena sejak awal kita mempersilahkan campur tangan orang lain maka akan membuat kita setidaknya tidak merasa begitu bersalah.

FOMO cenderung memberikan kita dampak negatif. Perlunya pencegahan peristiwa ini agar tidak terjadi pada diri kita. Beberapa tips yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;

1. Coba untuk percaya bahwa diri kita adalah sesuatu yang besar dan hebat.

Semakin kita percaya akan diri kita, maka rasa ingin seperti orang lain akan berkurang. Melalui cara ini juga akan meningkatkan energi positif kita.

2. Fokus terhadap sesuatu yang sudah ada dalam diri kita dibandingkan fokus terhadap apa yang tidak ada dalam diri.

Istilahnya adalah bersyukur. Sejatinya manusia diciptakan oleh rasa haus yang besar. Apabila kita mengejar haus tersebut maka tidak akan ada hentinya.

3. Mendekatkan diri kepada keluarga, sahabat dang orang yang kita sayangi.

Dekat dengan orang yang kita sayangi tentu akan membuka diri kita untuk menjadi diri sendiri. Dengan kebaradaan orang-orang ini kita akan semakin merasa nyaman untuk mengeluarkan jati diri kita yang sebenernya.

4. Mengurangi penggunaan Social Media secara berlebih

Percayalah bahwa tidak ada yang real di dalam social media. Rasa FOMO atau iri terhadap kehidupan orang lain adalah hal yang sia-sia. Kita tidak tau perjalanan atau proses yang dialami orang tersebut, maka dari itu jangan pernah menganggap sosial media sebagai patokan hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image