Pentingnya Membentuk Smart Parenting Dalam Pola Asuh Anak
Edukasi | 2023-05-30 19:23:51ABSTRACT
The behavior of parents is very influential on children, where parents are the first teachers who are in the child'senvironment and who will teach them, parents are also the first to instill in them
religious, moral, social and human values. Regarding parenting rights, parents can apply several patterns such asauthoritative, authoritarian, permissive, and neglectful parenting. Therefore it is important for parents or prospective parents to learn and develop good parenting styles for their children. Authoritative or democratic parenting is one ofthe most effective parenting styles
compared to other parenting styles.
Keywords: Smart parenting, parenting style
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhlak maupun attitude adalah pola utama dalam kehidupan, karena pada dasarnya ilmu tidak akan berarti tanpa adanya akhlak. Dari sejak lahir manusia membutuhkan sebuah pendidikan atau perguruan untuk melanjutkan kehidupannya, sejak pertama kali manusia dilahirkan, seorang anak bayi akan menjadi awam dan tidak tahu menahutentang apa yang akan dihadapinya dimasa mendatang, maka dari itu penting sekali pendidikan dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia akan bisa berkembang dan berimajinasi, dengan ilmu itulah yang nantinya akan menjadi sebuah jembatan untuk menentukan kehidupan dan tujuannya semasa hidup, dengan ilmu juga manusia akandiberi pilihan untuk menjadi seorang yang berkualitas, bermanfaat, dan mampu bersaing di era globalisasi nantinya.
Orang tua adalah jejak pertama yang akan diikuti jejaknya oleh seorang anak, jika seorang dibesarkan dengankekerasan, maka akan tercipta sifat kepribadian yang keras dan dimasa depan dia
akan mempraktekannya dalam kehidupannya, dan juga jika Ia dibesarkan dengan penuh kasih dan sayang, maka karakternya akan terbentuk menjadi sosok yang baik hati dan penyayang. Seorang anak adalah manusia yang unik, ia akan menangkap dan mencontoh apa yang ada di hadapannya baik perkataan, tingkah laku ataupun hal kecil lainnya. Maka dari itu orang tua dituntut untuk mengajarkan hal yang sepatutnya di hadapan anak. Menurut shanker, Blair & Diamond (2008) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, diantaranya: (1)environmental factors, (rumah, pekerjaan, penghasilan); (2) biological factors, (jenis kelamin, kesehatan); (3)interpersonal relationships (kedekatan, pola asuh); (4) early environments and experiences (pengalaman dan lingkungansebelumnya). Pola asuh orang tua dalam membentuk karakter seorang anak sangat amat diperlukan dan dibutuhkan dalam pertumbuhan seorang anak, banyak jurnal ataupun artikel mengatakan bahwa perkembangan anak juga banyakdisangkut pautkan dari lingkungan sosial atau sekitar. Dalam hal pola asuh yang paling penting adalah keluarga yang harmonis dan saudara yang bijak, kualitas relationships antara orang tua dan anak sangatlah penting karena ini akan berdampak kepada pertumbuhan anak, semakin terbuka orang tua kepada anak ataupun sebaliknya akan membentuk kepribadian yang baik bagi seorang anak, selain kesehatan mental, hak pola asuh yang baik juga akan berpengaruhkepada gaya hidup anak, kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan pencapaian hidup.
Smart parenting suatu tindakan cerdas (smart) yang dilakukan oleh orang dewasa terkhususnya orang tua kepada anak-anak dengan tujuan untuk merawat, mengajari, melindungi, mengayomi, menjaga, serta mendidik untuk belajar disiplin. Melihat kondisi pendidikan negara Indonesia masih kurang maju karena kurangnya niat dan minat orangdalam mencari ilmu, menjadikan pendidikan bukan prioritas bahkan ada juga yang bermalas-malasan, maka dari itupendidikan di Indonesia termasuk masih dalam kategori rendah. Maka dari itu, kita harus mencegah anak-anak zaman sekarang terkhususnya Gen Z untuk menghilangkan rasa malas dan menjadi lebih produktif, dan itu hendaknya dimulai dari pola asuh asuh orang tua sejak dini.
Seorang anak akan mencari jati dirinya dan membentuk karakternya sejak ia masih kecil, maka dari itu hendaknya ia berinteraksi baik dengan orang tua dan orang-orang disekitarnya serta memberikan bimbingan dan suri tauladan yang baik kepada para anak balitanya. Membentuk smart parenting dalam hak pola asuh anak tidak begitu mudah juga tidak begitu sulit, asalkan teliti dan konsisten, dan yang terpenting adalah menerapkannya. Beberapa tujuan dianjurkannya membentuk parenting bagi orang tua karena mencakup beberapa manfaat diantaranya; (a) mendidik danmendorong pertumbuhan anak dengan tujuan membentuk karakter yang sempurna (b) merawat anak juga gayakomunikasi untuk memahami mereka sejak dini (c) mendidik anak juga akan mengajarkan mereka tentang bersosialisasi (d) dan yang terakhir, mengasuh anak adalah proses pengenalan budaya.
Dari banyaknya kasus hak pola asuh orang tua terhadap anak yang beredar, dimana orang tua lebih sedikitberinteraksi dengan anak dan ketika dewasa orang tua lebih menyibukkan dirinya
dengan kegiatannya masing-masing, sehingga anak menjadi lebih tertutup dan enggan untuk mengungkapkan isi hati mereka, banyak orang tua yang tidak mengerti akan isi hati dan perasaan seorang anak, seolah mereka ingin selalu dimengerti namun tidak mau mengerti. Maka dari situlah mindset orang tua harus dibentuk dan dibiasakan agar bisa membimbing anak dengan cara yang sesungguhnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa pentingkah membentuk smart parenting dalam pola asuh anak?”
1.3 Tujuan
Agar orang tua memahami peran serta tanggung jawabnya dalam menjaga dan mendidik anak serta bisameningkatkan pengetahuan orang tua dalam mengasuh untuk mencapai perkembangan yang optimum.
1.4 Manfaat
1. Mempunyai pemahaman serta kepekaan terhadap perkembangan anak
2. Mempunyai kesadaran dalam tugas memperhatikan anak
3. Mampu berinteraksi secara lebih terbuka dan baik kepada anak
4. Mampu mengajarkan anak perilaku yang mulia dan dianjurkan
5. Mampu memberikan anak feedback yang baik dan positif
BAB II PEMBAHASAN
Dalam rumah tangga, orang tua adalah seseorang yang diberi amanat serta tanggung jawab untuk mengatur serta membimbing anggotanya yaitu seluruh anak-anaknya, agar menjadi orang yang baik dan diharapkan di masa depan. Gunarsa (2000:44) mengemukakan bahwa “Pola asuh tidak lain merupakan metode atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperlakukan anak didiknya”. Menjadi orangtua juga bukanlah hal mudah, karena mereka harus belajar dalam membimbing, mendidik, serta melatih anaknya agarmenjadi orang yang berpendidikan, seperti yang dibahas sebelumnya bahwa pendidikan itu sangatlah penting bagiperkembangan seorang anak, dari balita mereka sudah dibiasakan untuk saling interaksi bersama orang tua agarperkembangan anak menjadi lebih baik dan terus bertambah.
Karena maraknya case yang mengklaim bahwa masih banyak orang tua yang gagal dalam hak mengasuh anak karena kurangnya ilmu pengetahuan dan rasa kepedulian terhadap anak, sehingga pola pikir anak akan sempit dan menjadi tidak produktif. “Karena pada akhirnya, kunci kesuksesan anak yang paling luar biasa dalam keterlibatanpositif orang tua” (Jane D. Hull). Maka smart parenting sangat dibutuhkan khususnya untuk saat ini, agar orang tua bisa lebih peduli dan peka terhadap hak mereka sebagai orang tua, sehingga akan tercipta keseimbangan yang lebih sehatdalam rumah tangga dan hubungan kepada anak-anak. Orang tua yang cerdas akan melahirkan jiwa-jiwa yang cerdas pula, dengan membentuk karakter yang baik serta menjadikan pondasi anak untuk berimajinasi semakin kuat. Casmini (dalam Palupi, 2007:3) mengatakan bahwasanya Pola asuh anak sendiri mempunyai definisi tentang bagaimana orangtua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, serta mendisiplinkan dan melindungi anak dalam mencapai proseskedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya.
Adapun beberapa hal penting untuk membentuk smart parenting adalah pembekalan diri, yang mana orang tua harus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan dan juga pengalaman, dengan begitu orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya untuk berkembang baik nantinya, pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) jugaberdampak besar pada pertumbuhan seorang anak ketika ia beranjak dewasa, penting juga untuk memantauperkembangan sosial maupun emosional anak yang akan berpengaruh pada keterampilan interpersonalnya. Ketika anakmulai beranjak dewasa nanti, dimana ia akan terbiasa untuk berhadapan dan berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya, dan itu akan cenderung masuk di dalam diri anak, baik tingkah, kelakuan, gaya komunikasi, dan juga gaya pola hidup. Seperti yang dikatakan oleh (ASTUTI: 2014) “ Jika seorang anak sudah mulai berinteraksi dengan dunia luar, maka pengawasan dan pendampingan orang tua dalam hal ini sangat bermanfaat bagi masa pertumbuhan dan perkembangannya.”
Smart Parenting adalah suatu tindakan tepat (appropriate) yang dilakukan untuk mengasuh seorang anak untukmencapai perkembangan yang optimal, dengan cara merawat, mendidik, mengajak, dan memberikan contoh agar bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Dengan begitu hubungan antara keduanya akan menjadi lebih erat dan menciptakan pola asuh yang baik. Smart Parenting umumnya dilakukan oleh orang tua (Ayah dan ibu), akan tetapi jika orang tua berhalangan (tidak mampu dalam melakukan pengasuhan), maka tugas tersebut bisa digantikan oleh orang-orang terdekatnya dan masih mempunyai hubungan keluarga seperti nenek, kakek, tante, om, ataupun orang dewasa lainnya yang bisa diberi amanat serta jujur dalam mengasuh anak.
Mendidik anak dengan baik itu bisa dijangkau dengan segala cara dalam kehidupan sehari-hari, adapun cara mengasuh anak bukanlah dengan cara mengabulkan segala keinginannya, melainkan dengan cara agar anak bisa mengetahui dan mempelajari metode-metode yang baik yang bermanfaat yang mana nantinya anak tersebut akan belajar dan menerapkan apa yang telah mereka dapat dari hasil belajarnya, beginilah caranya orang tua memberikanparenting style dan pembelajaran yang akan membuat anak menjadi lebih cerdas. Menurut ahli Psikologi danpsikoterapi anak, mereka menyebutkan bahwasanya “jika ingin anak-anak Anda menjadi lebih baik, pastikan diamendengarkan Anda, dan disaat yang sama Anda memberi pujian atas kepatuhannya “
—(Haim Ghinnot).
BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Smart parenting adalah salah satu metode jitu yang harus dikembangkan dan dilaksanakan orang tua dalam mendidik, merawat, serta mengasuh anak agar menjadi lebih berkembang dan bisa menjadi penerus generasi emas, dengan begitu dari kecil seorang anak sudah harus dilatih dan dibiasakan untuk berinteraksi serta mendapat didikan dari orang tua. Pendidikan juga sangat penting untuk pertumbuhan anak, karena tanpa adanya pendidikan, seorang anak akan menjadi malas-malasan dan tidak aktif dalamkehidupan sosialisasinya. Smart parenting juga berdampak besar dan sangat berpengaruh terhadap anak. Sebaliknya, pola asuh yang tidak baik juga akan berdampak buruk bagi pertumbuhan seorang anak, karena itu penting bagi orang tua untuk membentuk sebuah parenting yang baik terhadap anaknya, karena pendidikan orang tua juga akan melahirkanbibit-bibit produktif kedepannya. Smart parenting juga akan mengajarkan kepada para orang tua tentang hak-hak mereka kepada sang anak serta meningkatkan pemahaman juga menambah wawasan dan pengetahuan bagi orang tuaagar tidak sembarangan dalam mendidik anak-anak mereka, orang tua juga hendaknya harus mempunyai pembekalan diri dalam pola asuh anak dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan lain-lain. Menerapkan smart parenting akan membentuk karakter yang baik pula pada anak dalam gaya bicara, tingkah laku, akhlak serta gaya pola hidupnya untuk kehidupan sang anak dimasa yang akan mendatang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.