Kaitan Anonymous dengan Mental Remaja. Apa Dampak Positifnya?
Teknologi | 2023-05-30 16:14:07Fitur yang pernah viral di tahun 2022 lalu yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan dengan orang asing tanpa tahu identitasnya. Lalu bagaimana dampak anonymous yang dikaitkan dengan mental remaja saaat ini?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masa remaja adalah masa yang berlangsung antara usia 12-18 tahun dengan melalui proses pertumbuhan sesudah meninggalkan masa anak-anak menuju masa dewasa, namun belum mencapai kematangan jiwa.
Sehingga remaja dapat disimpulkan sebagai masa untuk mencoba hal baru dengan tujuan mencari jati diri. Jika kita kaitkan dengan fitur anonymouse ini, banyak remaja yang mencoba hal baru tersebut. Namun apa tujuan mereka untuk mencoba anonymous ini? Apakah hanya rasa ingin tahu? Atau mereka membutuhkan tempat untuk didengar?
Mereka pada awalnya tentu saja merasa penasaran yang berakhir mencoba. Namun pada saat saling bertukar pesan sebagian besar pengguna akan menceritakan masalah pribadi mereka. Mulai dari masalah keluarga, masalah akademik, dan bahkan masalah asmara sekalipun. Mereka merasa tidak perlu takut dan malu karena identitas mereka disamarkan.
Sebagian dari remaja zaman sekarang merasa kurang didengar dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya. Banyak juga yang merasa lingkungan sekitarnya asing sehingga tidak nyaman untuk dia menceritakan dengan jujur masalah yang sebenarnya. Disini dapat disimpulkan bahwa anonymous ini dapat berpengaruh positif untuk mental remaja.
Sumber gambar : https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fanalisaaceh.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Ftl.png&tbnid=Qt9uully1xSjAM&vet=12ahUKEwiIrZCj2pz_AhXWv2MGHZLWAGEQMygIegUIARDEAQ..i&imgrefurl=https%3A%2F%2Fanalisaaceh.com%2Fbot-anonymous-telegram%2F&docid=YGiNW41oZSIEeM&w=600&h=400&q=gambar%20anonymous%20telegram&client=firefox-b-d&ved=2ahUKEwiIrZCj2pz_AhXWv2MGHZLWAGEQMygIegUIARDEAQ
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.