Memahami Kesehatan dari Perspektif Holistik: Mengintegrasikan Aspek Fisik, Mental, dan Sosial
Kabar WHO | 2025-01-09 23:36:22Kesehatan sering kali dipahami hanya sebagai ketiadaan penyakit fisik. Namun, menurut definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan kesejahteraan yang mencakup fisik, mental, dan sosial, yang memungkinkan individu untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Konsep ini menekankan bahwa kesehatan bukan hanya tentang bebas dari penyakit,melainkan tentang keseimbangan dalam berbagai dimensi kehidupan. Oleh karenaitu, kesehatan harus dipandang secara holistik sebagai suatu kesatuan yangterdiri dari tubuh, pikiran, dan hubungan sosial.
Kesehatan sebagai Konsep Holistik: Lebih dari Sekadar Fisik
WHO menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna dalamaspek fisik, mental, dan sosial. Artinya, seseorang yang secara fisik tampaksehat namun menderita gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi, tidaksepenuhnya sehat. Kesehatan mental memainkan peran yang sangat penting dalam kesejahteraan individu. Misalnya, seseorang yang terlihat sehat secara fisiknamun tidak mampu mengatasi stres atau kecemasan berat, akan kesulitanmenjalani kehidupan secara produktif. Oleh karena itu, menjaga keseimbanganmental sama pentingnya dengan menjaga tubuh tetap sehat.
Menurut WHO, "Sehat adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun sosial, bukan hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat" (WHO, 1948). Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan lebihdari sekadar ketiadaan gejala fisik yang mengganggu.
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor biologis seperti genetika, usia, dan jeniskelamin mempengaruhi kerentanannya terhadap penyakit tertentu. Misalnya,seseorang dengan riwayat keluarga penyakit jantung lebih berisiko tinggi. Faktor lingkungan, termasuk kualitas udara, sanitasi, dan akses air bersih, jugamemengaruhi kesehatan fisik seseorang. Di banyak daerah yang terpapar polusiberat atau kekurangan air bersih, angka penyakit pernapasan dan diare lebihtinggi.
Selain itu, faktor sosial-ekonomi berperan penting dalam akses terhadap perawatan kesehatan. Data WHO menunjukkan bahwa individu dengan pendapatan rendah atau tingkat pendidikan rendah lebih sulit mengakses layanan kesehatan berkualitas. Di sisi lain, mereka yang lebih mapan memiliki akses yang lebih baik dan lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan baik. Faktor perilaku juga berpengaruh besar. Kebiasaan buruk seperti pola makan tidak sehat, merokok, atau konsumsi alkohol meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Pelayanan Kesehatan: Fokus pada Pencegahan dan Pengobatan
Pelayanan kesehatan yang efektif tidak hanya berfokus pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada upaya pencegahan. Menurut data WHO, di negara berkembang, banyak masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan yang memadai, terutama di daerah terpencil. Kesenjangan akses ini memperburuk prevalensi penyakit dan mengurangi kualitas kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan harus mengadopsi pendekatan yang holistik, mencakup promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif(pemulihan). Program imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah contoh upaya preventif yang sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit. Selain itu, pelayanan kesehatan masyarakat juga harus melibatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Pencegahan: Langkah Awal Menuju Kesehatan yang Lebih Baik
Pencegahan adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan. Pada tingkat individu, pencegahan dimulai dengan kesadaran diri untuk menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, menghindari merokok dan alkohol, serta melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Pada tingkat masyarakat, pencegahan dapat dilakukan dengan mengedukasi warga tentang pentingnya kebersihan, sanitasi, dan vaksinasi. Program penyuluhan di sekolah, tempat kerja, dan melalui media massa dapat menyebarkan informasi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Sementara itu, pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat, sepertipenyediaan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau. Pemerintah juga harus mendorong kampanye hidup sehat, pengendalian rokok, serta pengelolaan lingkungan yang sehat, misalnya dengan menjaga kualitas udara dan menyediakan akses air bersih.
Kesimpulan
Kesehatan sejati adalah kesejahteraan yang melibatkan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, kesehatan harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang saling terkait, bukan hanya ketiadaan penyakit fisik. Pemahaman ini mendorong upaya untuk meningkatkan kesehatan melalui pendekatan holistik yang mencakup pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi.
Pencegahan penyakit merupakan langkah awal yang sangat penting, dan ini melibatkan tanggung jawab individu, masyarakat, dan pemerintah. Individu harus menjaga kesehatan tubuh dan mental, masyarakat harusmendukung lingkungan yang sehat, dan pemerintah harus memastikan akses layanan kesehatan yang merata. Dengan pendekatan yang menyeluruh ini, kita dapatmenciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan bahagia.
*Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga (Abdullah dzaky)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.