Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amanda Trisalsabhila

Pengaruh yang Diberikan Budaya K-Pop

Info Terkini | Monday, 29 May 2023, 19:13 WIB
Sumber gambar : Pinterest

Seperti kita ketahui bahwa pada era modern sekarang tidak sedikit generasi muda yang menggemari budaya asing salah satunya budaya kpop yang sekarang sedang marak dikalangan generasi muda terkhususnya para remaja.

Korean Pop atau K-pop merupakan salah satu jenis musik dari Korea Selatan yang melejit dari era 2011 hingga sekarang karena tidak hanya menyajikan musik-musik beragam namun juga disertai dengan dance yang tentunya hal ini menjadi salah satu daya tarik dari K-pop itu sendiri yang digemari oleh banyak orang. Melejitnya budaya K-pop di Indonesia juga memberi berbagai macam pengaruh, Tentunya ada pengaruh positif dan juga negatif yang kita dapat dari budaya K-pop. Ingin tau apa saja itu? Mari kita gali pengaruh negatif dan positif dari budaya K-pop.

1.) Sebagai Sarana Hobi

Pengaruh K-pop yang pertama yaitu bisa menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan hobi loh, salah satunya hobi menari atau dance dimana seperti yang kita ketahui artis-artis k-pop juga melakukan dance saat menampilkan musik-musik mereka sehingga siapa pun yang gemar dan menyukai k-pop serta memiliki hobi dance tentunya bisa sekalian menyalurkan hobi mereka dengan melakukan dance cover.

2.) Belajar Bahasa Baru

Mengetahui bahasa baru tentunya menjadi nilai positif bagi pecinta K-pop, karena berasal dari Korea Selatan tentunya tak sedikit juga fans yang jadi belajar bahasa korea untuk lebih dekat dengan idola mereka mengingat bahasa korea adalah bahasa yang digunakan oleh mayoritas idol untuk berkomunikasi dengan para fans mereka.

3.) Sebagai Sumber Penghasilan

Tidak sedikit para penggemar yang memiliki usaha berbau K-pop karena usaha ini memiliki peluang yang besar mengingat sekarang K-pop tidak hanya digemari oleh para remaja namun juga dari segala usia sehingga hal ini juga pastinya menjadi peluang besar bagi para pemilik usaha merchandise K-pop. Biasanya yang dijual dalam usaha merchandise meliputi photocard idol, lightstick, album, gantungan kunci, dan berbagai macam accecoris berbau K-pop yang lain.

4.) Menambah Relasi Pertemanan

Mengingat banyak sekali Grup K-pop yang melejit di dunia hiburan tentunya pasti mereka memiliki fans yang tidak sedikit jumlahnya sehingga biasanya fans suatu group K-pop membuat fanbase sebagai sarana berkumpulnya para fans dari grup k-pop yang sama. Sehingga dengan adanya fanbase ini para fans bisa saling berkenalan dan bertukar informasi satu sama lain.

5.) Jadi lebih mengenal fashion

Gaya berpakaian yang digunakan oleh idol k-pop juga bisa menginfluence para fans mereka. Fashion dengan gaya yang beragam tentunya bisa menjadi inspirasi semua orang dalam fashion.

6.) Menjadi lupa waktu

menikmati musik k-pop terkadang bisa membuat kita lupa waktu loh, karena terlalu asyik dan seru dalam fangirling tak sedikit para penggemar yang jadi lupa waktu.

7.) Terlalu Fanatik

Terlalu fanatik termasuk dalam tindakan yang kurang baik saat mengidolakan seseorang. Biasanya fans yang terlalu fanatik kepada idola mereka akan bersikap posesif dan selalu tertarik dengan kehidupan pribadi idolanya, padahal kehidupan pribadi seseorang merupakan hal privasi yang tidak seharusnya diketahui oleh semua orang.

8.) Menjadi boros

Merchandise sudah menjadi “jajanan” yang umum dikalangan para fans atau penggemar k-pop. Tak sedikit dari mereka yang menjadi lebih konsumtif saat menyukai k-pop karena membeli menchandise juga menjadi salah satu bentuk dukungan para fans untuk idolanya.

Nah itulah beberapa pengaruh positif dan negatif budaya k-pop dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Semoga informasi diatas bisa cukup membantu kalian semua ya, Terimakasih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image