Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zunita amilia

Dunia Kedokteran yang Mulai Terpengaruhi Senioritas dan Bullying

Gaya Hidup | Monday, 29 May 2023, 11:54 WIB

Di zaman yang semakin modern kini tentu kita sering mendengar istilah senioritas. Senioritas didefinisikan oleh Wisestep sebagai penggambaran pengalaman seseorang ketika menempuh pendidikan di suatu tempat atau ketika sedang bekerja.

Dalam pendidikan maupun pekerjaan tentu terdapat seseorang yang lebih dulu/lebih lama (senior) dibandingkan kita. Hal tersebutlah yang kemudian dapat membuat sebagian orang merasa terlalu bangga dan berhak bertindak sesuka hati terhadap bawahannya. Senioritas bahkan dapat berakhir menjadi bullying baik secara verbal maupun fisik.

Tak terkecuali di dunia kedokteran, senioritas pun dapat dijumpai. Senioritas di dunia kedokteran dapat secara nyata dilihat dari seorang dokter yang telah memiliki jam praktik tinggi yang jika dibandingkan dokter baru masih sangat jauh berbeda.

Dokter yang berpengalaman biasanya lebih tanggap dalam menangani pasien dan dapat melakukan diagnosis yang lebih efisien. Munculnya senioritas ini dapat bermula karena lamanya waktu pendidikan dokter yang kemudian dapat menyebabkan dokter senior merasa lebih berpengalaman.

Di samping itu, para dokter senior juga biasanya memiliki otoritas yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan medisnya saat bekerja. Sehingga hal-hal tersebutlah yang kemudian dapat memicu terbentuknya senioritas di dunia kedokteran.

Contoh kasus bullying yaitu meninggalnya seorang calon dokter spesialis di Surabaya tengah jadi perbincangan. Mendiang adalah mahasiswa kedokteran yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Beberapa kabar menduga mahasiswa tersebut meninggal dunia karna korban bullying. Spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, mengatakan bullying mungkin saja terjadi, dan memang tidak perlu tutup mata terhadap kondisi tersebut. Namun bukan berarti hal itu bisa dibenarkan.

Dampak bullying yang dimaksud pun beragam. Beberapa junior mungkin merasa jadi lebih punya banyak pengalaman, misalnya ketika 'dikerjain' untuk lebih banyak jaga di IGD. Namun ketika bullying itu tidak berhubungan dengan proses belajar, maka akan ada banyak dampak negatif yang muncul.

Senioritas sebenarnya tidak selalu dapat dipandang negatif. Sebab dari senioritas pulalah seorang dokter pemula banyak memperoleh pelajaran dan pengalaman yang sangat diperlukannya kelak.

Namun, senioritas di dunia kedokteran dapat berkonotasi negatif jika melibatkan tindak pembullyan. Pihak-pihak dokter senior tidak diperkenankan untuk merundung atau menindas para dokter pemula baik secara verbal (makian, kata-kata kasar) maupun fisik (memukul, menendang, mencekik, dan sebagainya).

Apabila dalam dunia kedokteran terdapat senioritas yang berujung pada bullyingmaka perlu digencarkan pendidikan karakter dan sistem sanksi agar para dokter dapat menjaga perilakunya dan enggan untuk melakukan tindakan pembullyan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image