Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Juan Sebastian

Biogas: Dari Limbah Menjadi Berkah

Eduaksi | 2023-05-28 06:35:13
Tempat pembuatan biogas. Sumber : Foto/Juan Sebastian

Energi Biogas sebagai Energi yang Dapat Diperbarui dan Ramah Lingkungan.

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah, terutama disektor minyak bumi dan gas alam. Seperti yang kita ketahui, minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui apabila digunakan terus menerus, minyak bumi akan terus berkurang dan habis. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya energi alternatif yang dapat diperbarui dan salah satunya adalah energi.

Pengertian Energi Biogas

Energi biogas adalah energi yang berasal dari limbah organik seperti kotoran ternak atau bisa dari limbah dapur seperti limbah sayuran. Biogas dihasilkan dari proses anaerobik digester, yaitu penguraian limbah organik oleh mikroorganisme pada proses anaerob atau tanpa oksigen. Komponen utama dari energi biogas adalah karbon dioksida (CO2) dan gas metana (CH4). Kedua gas tersebut dapat dibakar atau dioksidasi dan melepaskan energi yang bisa dimanfaatkan untuk energi alternatif.

Manfaat Energi Biogas

Energi biogas adalah energi yang bersifat ramah lingkungan karena berasal dari limbah organik seperti kotoran ternak. Lantas apa saja manfaat dari biogas ini? Berikut adalah pembahasannya.

  • Pengganti Elpiji

Biogas bisa menjadi pengganti elpiji bagi rumah tangga. Hasil dari proses penguraian biogas akan menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk menyalakan api. Dengan memanfaatkan biogas, kita tidak perlu membeli elpiji lagi dan pengeluaran rumah tangga dapat lebih hemat.

  • Sebagai Pupuk Organik

Sisa-sisa limbah kotoran ternak dari biogas ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk lhoo. Dengan menggunakan pupuk dari kotoran ternak atau pupuk organik bisa membuat tanaman tumbuh subur. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga lebih ramah lingkungan sehingga tanah terhindar dari pencemaran pupuk anorganik.

  • Pengganti Energi Listrik

Biogas juga bisa berfungsi sebagai pengganti energi listrik, misalnya dengan dimanfaatkan sebagai lampu. Selain biayanya yang lebih murah, penggunaan lampu biogas juga mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi listrik yang berasal dari energi fosil.

  • Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Industri peternakan merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbanyak di bumi. Apabila tidak terkelola dengan bijak, limbah kotoran dapat melepaskan gas metana ke atmosfer yang dapat merusak lapisan ozon. Dengan memanfaatkan biogas untuk mengelola limbah kotoran ternak diharapkan dapat menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca.

Perkembangan Biogas di Indonesia

Pengembangan biogas di Indonesia ternyata masih belum maksimal. Kepala Subdit Penyiapan Program Bioenergi, Trois Dilisusendi mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) ditargetkan mencapai kapasitas 5,5 GW pada tahun 2025, tetapi baru terealisasi sekitar 1,33%. Kementerian ESDM mencatat pada tahun 2019 biogas rumah tangga yang sudah terpasang mencapai 47.505 unit di seluruh Indonesia dengan menghasilkan biogas sebanyak 75.044,2 m3/hari atau sekitar 26,72 juta m3/tahun.

Saat ini, pemerintah telah menetapkan rencana strategis untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan biogas seperti sinkronisasi pengembangan biogas antar Instansi Pemerintah Pusat, Daerah dan Swasta.

Selain itu, pemerintah juga melakukan kajian terkait kebijakan insentif dan pengalihan subsidi LPG dalam pengembangan biogas kedepannya. Dengan adanya kebijakan pemerintah ini, diharapkan biogas akan menjadi salah satu energi alternatif yang dapat diperbarui bagi masyarakat kedepannya. Selain itu, pemanfaatan biogas ini dapat menjaga bumi dari terjadinya global warming .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image