Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Farrel Rayendra Putra

Mengatasi Stunting: Pentingnya Perhatian Terhadap Pertumbuhan Anak

Parenting | Saturday, 27 May 2023, 20:25 WIB

Berdasarkan laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada tahun 2020, Sebanyak 149 juta anak usia di bawah lima tahun mengalami stunting di Dunia. Angka ini setara dengan 22% jumlah anak-anak di bawah lima tahun. Menurut survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi stunting di indonesia masih sekitar 27,7% pada tahun 2018.

Stunting dapat dikenal sebagai kekerdilan. Stunting merupakan masalah serius karena dapat memberikan dampat kepada pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting pada anak ditandai tubuh yang pendek dan kecil untuk anak seusianya. Selain itu, stunting juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas hidup anak.

Konsumsi gizi yang tidak seimbang, akses fasilitas kesehatan, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan kondisi lingkungan menjadi faktor mendasar yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Stunting dapat terjadi apabila faktor-faktor tersebut tidak dapat dipenuhi dengan baik pada masa pertumbuhan kritisnya yang berada pada kehamilan hingga usia dua tahun.

Anak yang mengalami stunting cenderung akan lebih berisiko untuk mendapatkan masalah kesehatan seperti kekebalan tubuh lemah, penurunan kecerdasan, dan gangguan perkembangan baik fisik maupun kognitif. Akibatnya, anak yang mengalami stunting akan lebih rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi dan mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung ketika dewasa.

Mencegah stunting juga memerlukan pemahaman secara mendalam tentang penyebab munculnya faktor pendorong stunting. Pencegahan stunting harus dilakukan secara mendalam kepada masyarakat

1. Peningkatan Gizi dan Pola Makan Sehat:

Peningkatan konsumsi makanan penuh gizi terutama bagi ibu hamil akan sangat mempengaruhi kondisi bayi dalam kandungan. Kemudian, pemberian ASI pada awal kelahiran bayi hingga usia enam bulan ditambah dengan makanan pendamping ASI (MP ASI).

2. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan:

Faktor yang menjadi perhatian penting lainnya adalah akses akan layanan kesehatan. Hal ini sangat diperlukan untuk pemeriksaan pertumbuhan anak. Selain itu, orang tua juga bisa menanyakan langkah tepat yang harus dilakukan agar anak dipastikan mendapat nutrisi yang cukup pada masa pertumbuhan.

3. Peningkatan Sanitasi dan Hygiene:

Kondisi lingkungan yang bersih juga dapat mempengaruhi tingkat infeksi penyakit menular yang ada. Anak akan lebih mudah terhindar dari penyakit infeksi berbahaya yang dapat menyebabkan stunting pada anak.

4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:

Masyarakat juga memerlukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang urgensi stunting. Kunci dari keberhasilan pencegahan stunting ada pada masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus sadar dan paham secara mendalam cara mencegah stunting dan pola perawatan anak yang baik agar terhindar dari masalah seperti stunting.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image