Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image DINDA SULISTIYOWATI PAMUNGKAS

Mengenal Aliran Syiah, Aliran dalam Ilmu Kalam

Agama | Friday, 24 Dec 2021, 18:49 WIB
Apa sih aliran Syi'ah itu?

Syiah merupakan salah satu golongan politik yang timbul sesudah masa masa khalifah Ali bin Abi Tholib. Golongan ini sangat fanatik kepada khalifah Ali dan keturunannya. Mereka berkeyakinan tidak seorang pun yang berhak memegang menduduki jabatan kekhalifahan kecuali dari keturunan Ali. Jika orang yang mengakui khalifah bukan dari keturunan Ali, berarti merampas hak kekuasaan dan kehalifahannya tidak syah. Tetapi, akhirnya golongan ini dimasuki pula oleh unsur yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Islam.

Syi’ah bermula dari perjuangan politik yaitu khalifah, kemudian berkembang menjadi agama. Dasar pokok syi’ah ialah tentang khalifah, sebagaimana mereka menamakannya imam. Maka Ali bin Abi Tholib adalah imam sesudah Nabi Muhammad SAW. Kemudian sambung-besambung imam menurut urutan dari Allah. Beriman kepada imam, dan taat kepadanya merupakan sebagian dari iman. Iman menurut pandangan Syi’ah bukan seperti golongan Ahlus Sunnah. Menurut golongan Ahlus Sunnah, khalifah atau imam adalah wakil pembawa syari’at (Nabi) dalam menjaga agama.

Adapun menurut golongan Syi’ah, imam adalah guru yang paling besar. Imam mewarisi ilmu-ilmu Nabi SAW dan bukan manusia biasa, tetapi manusia luar biasa karena ma’shum dari berbuat salah. Ada dua macam ilmu yang dimiliki yang dimiliki imam yaitu; ilmu lahir dan ilmu batin. Sesungguhnya Nabi SAW telah mengajarkan Al-Qur’an dengan makna batin dan makna lahir, mengajarkannya rahasia-rahasia alam dan masalah-masalh ghaib. Tiap imam mengajar manusia pada waktunya sesuatu rahasia-rahasia yang mereka mampu memahaminya. Oleh karena itu imam merupakan guru yang paling besar. Orang-orang Syi’ah kepada ilmu dan hadist, kecuali yang diriwayatkan dari imam-imam golongan Syi’ah sendiri.

Perselisihan antara golongan Syi’ah dengan golongan-golongan lainnya adalah bercorak agama dan politik. Inti ajaran Syi’ah berkisah masalah khalifah. Jadi masalah politik, yang akhirnya berkembang dan bercampur dengan masalah-masalah agama. Menurut keyakinan golongan Syi’ah bahwa imam-imam mereka itu sebagaimana para nabi adalah bersifat Al’Ishmah atau ma’shum dalam segala tindak lakunya, tidak pernah berbuat dosar besar maupun kecil, tidak ada tanda-tanda berlaku maksiat, tidak boleh berbuat salah ataupu lupa.

Aliran-aliran Syi’ah ada yang moderat dan ada yang radikal. Zaidiyah merupakan aliran yang lebih dekat dengan sunni, bahkan menolak faham Al-Mahdi Ar Raj’ah yang menjadi kepercayaan umum aliran-aliran Syi’ah.

Syi’ah Az Zaidiyah adalh pengikut Zaid Bin Ali Bin Husain Bin Ali Bin Abi Thalib. Syi’ah Az Zaidiyah adalah firqoh Syi’ah yang paling dekat (tidak banyak menyimpang) kepada Ahlus Sunnah. Ia tidak mengangkat imam-imamnya sampai kepada martabat kenabian, mereka menganggap imam-imam seperti manusia pada umumnya. Mereka tidak mengkafirkan seorang pun diantara sahabat-sahabat Nabi dan terutama orang (Abu Bakar, Umar dan Utsman) yang dibai’at oleh Ali dan mengakui keimanannya.

Syi’ah Ghailiyahatau Ashabu I-Ghulat, golongan Syi’ah yang ajaran-ajarannya yang telah melampaui batas (ekstrim). Mereka ada yang berpendapat bahwa imam-imam mereka mempunyai unsur-unsur ketuhanan. Adapula yang menyerupakan Tuhan dengan makhluknya. Kepercayaan tersebut adalah pengaruh dari kepercayaan-kepercayaan inkarnasi, reikarnasi, ajaran Yahudi dan Kristen. Agama Yahudi menyerupakan Tuhan dengan makhluk-Nya, sedangkan agama kristen menyerupakan makhluk dengan Tuhannya.

Kini, Syi’ah dengan berbagaibentuk alirannya, masih tersebar cukup luas. Di Iran, Syi’ah merupaka mazhab resmi negara. Di samping itu, Syi’ah terdapat juga di Irak, Pakistan, India dan Yaman. Monument yang tidak boleh dilupakan yang merupakan jasa Syi’ah, ialah Universitas Al Azhar Mesir, didirikan pada tahun 359 H=970 M, oleh khalifah Al Muiz Lidinillah, dari Bani Fathimiah. Semula, di Universitas Al Azhar ini adalah untuk mencetak kader-kader Syi’ah, pejabat-pejabat penting pemerintah. Namun bersama dengan runtuhnya kekuasaan Bani Fathimiyah dengan khalifah terakhirnya Al’Azid Lidinillah pada tahun 555 H =1160 M, maka corak Universitas Al Azhar yang semula berfaham Syia’ah, berganti faham Sunni.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image