Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Patricia Adelita

Menggali Dunia Cosplay Jepang : Fenomena yang Menjadi Trend di Kalangan Anak Muda

Eduaksi | Friday, 26 May 2023, 10:46 WIB
Sumber : https://pin.it/1pvdm73

Budaya cosplay yang sedang populer belakangan ini memang menjadi fenomena yang menarik untuk disorot. Trend cosplay Jepang telah menjadi sangat populer di seluruh dunia. Mereka telah menjadi sangat populer di kalangan anak muda di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya cosplay Jepang di Indonesia sangatlah besar. Sejak tahun 2000-an, cosplay mulai dikenal di Indonesia dan menjadi semakin populer dari waktu ke waktu. Salah satu faktor yang mempengaruhi popularitas cosplay di Indonesia adalah perkembangan teknologi informasi dan internet, yang memudahkan orang untuk mengakses informasi dan gambar mengenai cosplay dari seluruh dunia, termasuk cosplay Jepang.

Cosplay atau costume play adalah sebuah kegiatan di mana seseorang berdandan seperti karakter fiksi atau tokoh populer dari manga, anime, film, dan permainan video. Cosplay Jepang pertama kali muncul di Jepang pada tahun 1970-an dan sejak itu telah berkembang menjadi sebuah budaya yang populer. Dalam beberapa tahun terakhir, cosplay Jepang telah menarik perhatian dari masyarakat global.

Salah satu alasan mengapa cosplay Jepang semakin digemari oleh kalangan anak muda adalah karena cosplay merupakan cara untuk menunjukkan penghargaan dan cinta terhadap karya seni yang mereka cintai. Cosplay memberikan kesempatan bagi orang untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menjadi karakter fiksi favorit mereka melalui keterampilan dalam menjahit, merancang, dan membuat aksesoris. Tidak hanya itu, cosplay Jepang juga dijadikan sebagai sarana untuk membangun persahabatan dan memperluas jaringan sosial dengan peminat yang sama. Hal ini dibuktikan dengan munculnya komunitas cosplay yang semakin berkembang di seluruh dunia. Ketika seseorang menghadiri event cosplay, mereka memiliki kesempatan untuk bertemu dengan ribuan penggemar cosplay lainnya. Ini membuka pintu bagi mereka untuk menjalin persahabatan baru, berbagi minat yang sama, dan bahkan membentuk komunitas cosplay. Dalam komunits, orang-orang dapat bertukar ide, saran, dan dukungan satu sama lain dalam mengeksplorasi kreativitas mereka.

Fenomena cosplay Jepang tidak hanya menjadi hobi atau kegiatan rekreasi semata, tetapi juga telah menjadi bagian dari industri kreatif. Industri cosplay di Jepang sangat besar dan terus berkembang. Industri ini mencakup produksi kostum, aksesoris, wig, prop, dan lain-lain. Cosplay Jepang juga memiliki peran penting dalam mengembangkan industri animasi dan manga. Karakter-karakter dari anime dan manga yang populer sering kali menjadi inspirasi bagi para cosplayer untuk menciptakan kostum dan aksesoris yang unik dan menarik. Selain itu, fenomena ini telah membuka peluang bisnis yang menguntungkan. Dalam beberapa tahun terakhir, cosplay Jepang juga telah menarik perhatian dari perusahaan-perusahaan besar, yang mulai memanfaatkan cosplay sebagai alat pemasaran produk mereka.

Terlepas dari seberapa populer fenomenanya, cosplay Jepang tidak luput dari berbagai stigma negatif masyarakat. Tentu saja tidak semua orang melihat cosplay Jepang sebagai hal yang positif. Cosplay seringkali dianggap sebagai kegiatan yang aneh atau di luar norma sosial karena para cosplayer mengenakan kostum dan memainkan peran karakter fiksi, hal ini dapat dianggap sebagai perilaku yang tidak biasa atau tidak diterima dalam masyarakat. Beberapa orang berpendapat bahwa fenomena ini adalah bentuk kegilaan dan obsesi yang berlebihan. Ada juga yang berpendapat bahwa cosplay Jepang tidak bermanfaat dan membuat anak muda menjadi tidak produktif karena menghabiskan waktu serta uang hanya untuk mempersiapkan acara cosplay. Selain itu, budaya cosplay juga sering dikritik karena membuat anak muda menjadi tidak peduli terhadap budaya asli dari negaranya dan lebih tertarik pada budaya populer asing seperti anime dan cosplay Jepang.

Meskipun begitu, fenomena cosplay Jepang tetap menjadi hobi yang sangat populer dan menarik bagi anak muda di seluruh dunia. Stigma negatif terhadap cosplay Jepang yang ada di masyarakat dapat diatasi melalui pemahaman yang lebih baik, edukasi, dan promosi yang luas. Penting untuk menghargai perbedaan dan mengakui bahwa cosplay adalah bentuk ekspresi kreatif yang dapat memperkaya kehidupan individu dan membentuk komunitas yang solid. Seperti halnya dengan trend-trend lainnya, cosplay Jepang terus berkembang dan berubah sesuai dengan perubahan dalam budaya dan masyarakat. Perlu juga menanamkan pemikiran kepada anak muda untuk tetap mencintai, mempertahankan, dan melestarikan warisan budaya dalam negeri. Sehingga tidak hanya tertarik pada budaya populer asing seperti cosplay Jepang, tetapi juga bangga dengan budaya asli dari Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image