Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novanda Dinda

Peran Pemasar dan Generasi Muda dalam Menghadapi Tantangan Resesi Ekonomi 2023

Bisnis | Thursday, 25 May 2023, 11:23 WIB
Sources : pagarbisnis.com

Belakangan ini kita banyak mendengar informasi tentang resesi ekonomi global di tahun 2023 yang ramai diperbincangkan masyarakat luas. Jadi apa sih resesi itu?

Resesi ekonomi dapat diartikan sebagai penurunan perekonomian atau Suatu keadaan di mana perekonomian suatu negara melemah. Resesi dapat dilihat sebagai fenomena yang umum dan telah menjadi bagian yang tak terhindarkan dari siklus ekonomi suatu negara. Namun, bisa dikatakan dampak yang dihasilkan dari resesi ekonomi cukup buruk. Dalam laporannya, yang berjudul "Is a Global Recession Imminent?", Bank Dunia memprediksi bahwa resesi global mungkin saja terjadi pada tahun 2023.

Resesi terjadi ketika Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini didukung oleh situasi global pasca pandemi Covid-19, perang geopolitik antara Ukraina-Rusia di mana kedua negara ini menguasai sebagian besar produksi minyak, gas, gandum, pupuk, dan minyak goreng dari bunga matahari. Inflasi yang tinggi, hingga kenaikan suku bunga acuan yang agresif. Indonesia termasuk salah satu negara yang diprediksi akan mengalami resesi ekonomi. Pernyataan tersebut didukung oleh Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kuliah umum 53 tahun Media Indonesia pada 3 Februari 2023 yang memprediksi ekonomi global akan memasuki resesi di tahun 2023.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mempelajari keterampilan baru dalam rangka peningkatan hardskills dan softskills, dimana kemampuan tersebut memiliki potensi yang kuat untuk menjadi pondasi dalam diri dikala terjadinya resesi. Kemudian mulai mencari peluang dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yakni, mencoba mencari penghasilan tambahan diluar gaji pokok seperti berjualan secara online dengan menggunakan platform media sosial. Seperti kita tahu bahwa perkembangan teknologi sudah berkembang pesat di masyarakat, harapannya penggunaan platform media sosial sebagai sarana dalam berbisnis sehingga dapat mendukung perekonomian negara melalui peningkatan devisa dan juga mengenalkan dan pemasaran produk kreatif lokal ke kancah internasional.

Ketika suatu negara mengalami resesi maka dampak yang akan terjadi ialah semakin tingginya jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan beberapa industri yang mengurangi kapasitas produksinya, sehingga menyebabkan banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Dalam kasus tak jarang terjadi, kebangkrutan di beberapa perusahaan. Dampak lainnya yang ditimbulkan adalah melemahnya ekonomi akan berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun, dimana mereka akan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan daripada membeli barang-barang konsumtif. Dari dampak yang sudah dipaparkan di atas bagaimana cara kita khususnya generasi muda menghadapi fenomena yang telah dijelaskan diatas? Mengingat bahwa generasi muda adalah ujung tombak berdirinya suatu bangsa, yakni agent of change yang membawa harapan besar bagi sebuah bangsa yang kelak akan memimpin dan menciptakan serangkaian inovasi baru demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Memasuki era digital, generasi muda memegang peranan penting dalam menghadapi ancaman resesi 2023 ini.

4 tips yang bisa kita lakukan untuk mengatasi resesi

1. Menghemat pengeluaran

Pengeluaran seperti yang kita ketahui merupakan pembayaran yang kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan ini dapat kita minimalisirkan dengan membeli barang yang kita butuhkan atau lebih mengutamakan kebutuhan yang penting.

2. Belajar berinvestasi

Melalui Investasi kita dapat penghasilan berupa passive income.

3. Mendukung produk lokal

UMKM berperan penting dalam mengatasi ancaman resesi yang mungkin akan terjadi. Untuk mengunggulkan UMKM dapat dilakukan melalui promosi digital media massa, berkolaborasi dengan pemerintah melalui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UMKM RI) untuk mendukung gebrakan bangga menggunakan produk lokal serta mempromosikannya.

4. Jangan panik

Tindakan pencegahan diperlukan namun tidak perlu untuk panik. Jika kita sudah memahami apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi resesi ekonomi ini pasti kita akan lebih tahu untuk mengambil langkah kedepannya.

Sebagai mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga, untuk dapat menangani prediksi resesi ekonomi 2023, seorang pemasar dapat melakukan beberapa pendekatan seperti :

1. Membangun pesan produk atau merk supaya ramah terhadap resesi

2. Menganalisis perilaku konsumen

Saat terjadi resesi, kita harus peka terhadap perubahan kebiasaan konsumen. Sangat penting bagi seorang pemasar untuk dapat memahami bagaimana pola pengeluaran konsumen dan upaya seorang pemasar untuk bisa menciptakan pesan sensitif terhadap resesi.

3. Investasi dalam pemasaran konten guna membangun pangsa pasar

Saat pelanggan melihat merk kita secara aktif melakukan pemasaran, mereka akan menganggap merk kita kuat dan berkembang sehingga tidak terpengaruh terhadap resesi yang sedang terjadi. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan untuk dapat berbisnis dengan kita atau layanan kita yang belum pernah mereka coba sebelumnya (bahkan jika harga yang kita tawarkan lebih tinggi daripada pesaing lainnya)

4. Tunjukkan dan ingatkan kembali pelanggan tentang kualitas dan value produk kita

Oleh karena itu, kita sebagai seorang pemasar harus pintar memutar otak untuk menyusun strategi agar bisa bertahan di saat terjadinya resesi ekonomi. Dan tidak bersikap defensif terhadap upaya pemasaran yang telah dilakukan. Karena hal tersebut mungkin saja bisa menghancurkan peluang bisnis baru anda.

Novanda Dinda Fitriani, mahasiswa Manajemen Pemasaran

Universitas Airlangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image