Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fania Aulia

Alami Gangguan Panik Tanpa Disadari, Mengapa Bisa Terjadi?

Edukasi | 2023-05-24 15:59:29
https://pin.it/6REh5po

Fania Aulia Rahma, Mahasiswa Universitas Airlangga

Mungkin kalian tidak asing lagi dengan istilah panic attack, dimana seseorang mengalami panik secara berlebihan tanpa mereka sadari. Panik ini muncul disaat tertentu dimana seseorang dalam kondisi terdesak, terkejut atau lainnya. Dalam kondisi inilah, kontrol emosi sangat diperlukan dengan kepala dingin. Secara tidak sadar luapan dari panik ini sendiri dengan cara berteriak, menangis tersedu-sedu, sesak nafas, takut dan gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba.

Serangan panik dapat berlangsung selama 5–20 menit, tetapi bisa juga terjadi secara berkesinambungan selama beberapa jam. Frekuensi terjadinya serangan panik ini tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Apakah kalian salah satu diantara penderita tersebut? Jika kalian salah satu diantaranya, berikut beberapa kemungkinan penyebab panik berlebihan menurut pandangan medis.

1. Trauma Terhadap Keadaan

Trauma yaitu kondisi yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa buruk yang menimpa diri seseorang. Masalah yang terjadi secara terus-menerus juga dapat melukai mental dari seseorang tersebut dan secara tidak sadar berdampak pada kesehatan. Seseorang yang trauma akan selalu terbayang-bayang masa lalu buruk yang menimpanya dan perasaan tersebut akan berdampak pada pikiran. Secara spontan akan membuat seseorang mengalami gangguan pernafasan / nafas tersenggal-senggal. Maka dari itu panik dapat timbul dari trauma yang dialami seseorang akibat permasalahan yang dimiliki. Namun terkadang penyebab trauma ini sendiri timbul akibat keluarga maupun lingkungan sekitar.

Seseorang yang mengalami trauma akan menghindari lingkungan yang dia anggap tidak asing / dejavu dengan suatu kejadian yang memberatkannya. Secara spontan badan akan menghindar dan bereaksi ketakutan serta gemetar. Situasi tersebut membawanya pada kondisi masa lalu yang dimana dia sendiri tidak menginginkan kejadian tersebut terulang kembali. Reaksi spontan tanpa disadari inilah termasuk dalam panik yang berlebih akibat dari serangan mendadak pada situasi yang sama dimasa lalu.

2. Stres Berkelanjutan

Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit ddi dalam tubuh dan dapat mengancam kesehatan baik jiwa maupun mental. Menurut Kemenkes Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Stres tidak selalu diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Dalam kondisi tertentu, stres bisa memberikan manfaat seperti mendorong Anda untuk menyelesaikan tugas lebih cepat sebelum tenggang waktu. Namun bila dibiarkan berlarut-larut, tingkat stres yang tinggi dan berkelanjutan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Beberapa faktor penunjang terjadinya stress berkelanjutan adalah peristiwa yang membuat trauma, tekanan dalam pekerjaan / lingkungan sekitar, atau bisa jadi seseorang tersebut memiliki penyakit dalam jangka lama (kronis). Timbulnya stress terjadi secara spontan seperti nafas menjadi lebih cepat karena tubuh harus mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat kehilangan nafas, terjadi kemungkinan seseorang tersebut panik dan gelisah.

3. Faktor Genetik

Faktor genetik adalah kondisi dimana leluhur atau pendahulu mengidap penyakit tersebut karena dalam garis hubungan darah yang sama sangat mempengaruhi keadaan generasi berikutnya. Namun faktor genetik dapat terjadi pada 2 hal diantaranya adalah keturunan dan asupan makanan. Asupan makanan yang diperoleh harusselalu diperhatikan untuk tumbuh kembang anak kedepannya. Dalam permasalahan ini factor genetik yang dimaksud adalah apabila dari leluhurnya sudah pernah mengalami gangguan panik berlebih maka bisa jadi generasi penerusnya mengalami hal yang sama. Panik berlebih ini bisa timbul saat penderita mengalami sesak napas dan dalam kondisi terdesak.

4. Konsumsi Minuman Berkafein Berlebih

Kafein merupakan zat perangsang sistem saraf yang membuat tubuh menjadi lebih waspada dan tetap terjaga. Apabila mengonsumsi kafein secara berlebih dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan ketergantungan. Efek samping dari minuman berkafein sendiri ditandai dengan beberapa gejala seperti gelisah, sakit kepala, suasana hati yang buruk, serta sulit berkonsentrasi. Ada baiknya jika mengonsumsi kafein seperlunya saja, jika kelebihan dosis kafein dapat memicu beberapa gejala seperti sulit tidur, detak jantung terlalu cepat atau dada berdebar hingga kejang. Jika mengalami efek samping yang berat, dianjurkan untuk segera periksa ke dokter.

5. Aktivitas Fisik Terlalu Berat

Pakar kesehatan membenarkan bahwa olahraga baik untuk kesehatan tubuh, oleh sebab itu setiap orang disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur. Namun, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik seperti hal nya dalam berolahraga. Olahraga yang dilakukan terlalu berat atau melebihi kapasitas toleransi tubuh justru dapat menimbulkan masalah baru.

Dampak yang diperoleh akibat aktivitas fisik terlalu berat, diantaranya yaitu :

a. Saraf Terjepi

b. Kerusakan Ginjal

c. Ketegangan Jantunga

d. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

e. Kehilangan Menstruasi

Itulah beberapa kemungkinan penyebab dari panik berlebih tanpa disadari. Jika mengalami hal yang serupa dengan beberapa contoh diatas, segeralah melakukan penanganan karena hal tersebut dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan selanjutnya. Terima Kasih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image