Ramainya Kasus Perselingkuhan Selebriti, Gen Z Mengaku Takut untuk Menikah
Lainnnya | 2023-05-24 13:38:35Perselingkuhan merupakan suatu bentuk penyelewengan yang menghilangkan hakikat dalam berkeluarga yang umumnya dilakukan oleh seseorang yang merasa bahwa pasangannya tidak cukup sempurna sehingga menyempurnakan kekurangan tersebut dengan mencari kesempurnaan di orang lain. Adapun pendapat dari Mulyono (2012) terkait dengan perselingkuhan, yakni hal tersebut terjadi karena pernikahan yang tidak bahagia sehingga mencari kebahagiaan lain yang tidak ada di dalam pernikahan tersebut melalui wanita lain.
Perselingkuhan ini juga dapat dimaknai sebagai suatu cara yang dilakukan oleh seseorang yang sudah memiliki pasangan dengan mencari kesenangan, kebahagiaan, dan hiburan melalui orang lain yang bukan pasangan primernya. Padahal sebagai manusia yang mempunyai naluri yang baik hendaknya kita menjauhi perselingkuhan, yakni dengan mengkomunikasikan dengan sebaik mungkin apapun masalah yang terjadi agar keduanya dapat menemukan solusi dan nantinya timbul perasaan untuk saling mengerti satu sama lain sehingga tidak akan timbul bibit perselingkuhan.
Ramainya kasus perselingkuhan yang terjadi dari kalangan selebriti ini membuat Gen Z semakin takut untuk menikah, dilansir dari beberapa opini dari warga twitter salah satunya yaitu “Seriusan, makin takut buat nikah. Lebih mikirin nyenengin diri sendiri aja lah udah. Emang sih ga semua laki bangsat kayak gini, tapi apa daya, rasa trust issue ke lelaki saban waktu makin tinggi, apalagi tiap ada berita perselingkuhan gini” kata Blissfulwispy pada Minggu (14/05).
https://twitter.com/blissfulwispy/status/1657686194422190080?t=EcLOc63YMpqhvpDdAFGsjQ&s=08
Adapun opini lain dari ramainya berita perselingkuhan tersebut, yakni “Benar kak, tapi karena banyaknya berita ini itu jadi ngerasa semakin takut aja bukan berarti ndak mau nikah kak” kata San pada Rabu (17/05) .
https://twitter.com/susantr21/status/1658806630614728705?t=-JMrxYRaLJT0wrG7v4hvyw&s=08
Dari opini tersebut bisa kita lihat bahwa ramainya kasus perselingkuhan yang terjadi di kalangan selebriti ini juga berpengaruh kepada Gen Z yang semakin merasa takut untuk menikah dikarenakan takut mengalami hal yang serupa pada saat menikah nanti. Umumnya perselingkuhan ini akan mengarah pada perpisahan antar kedua belah pihak yang sudah mengikrarkan janji suci ini yaitu perceraian. Perselingkuhan merupakan penyebab utama dalam terjadinya perceraian di Indonesia dengan menempati posisi kedua, faktor utama adalah karena ekonomi (Hartanto dkk, 2019).
Selain menjadi penyebab utama dalam terjadinya perceraian, akibat dari perselingkuhan juga dapat berdampak pada psikologis seseorang, seperti timbulnya perasaan sakit hati, kemarahan yang luar biasa, depresi, kecemasan, perasaan tidak berdaya, perasaan akan kehilangan, dan kekecewaan yang sangat amat mendalam.(Subotin dan Haris, 2005). Para korban yang pernah diselingkuhi oleh pasangannya akan merasakan berbagai perasaan negatif yang tentunya fase tersebut tidak berlangsung cepat bahkan bisa sampai bertahun-tahun karena merasa bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi.
Adapun beberapa alasan yang menjadi awal mula terjadinya perselingkuhan menurut Ginanjar (2009), seperti :
1. Kecemasan menghadapi masa transisi;
2. Pasangan muda menimbulkan gairah baru sehingga dijadikan sebagai pelarian dari perkawinan yang tidak membahagiakan;
3. Tidak tercapainya harapan-harapan dalam perkawinan;
4. Perasaan kesepian;
5. Suami atau istri memiliki ide tentang perkawinan yang tidak realistis;
6. Kebutuhan yang besar akan perhatian;
7. Terbukanya kesempatan untuk melakukan perselingkuhan;
8. Kebutuhan seks yang tidak terpenuhi;
9. Ketidakhadiran pasangan baik secara fisik maupun emosional;
10. Perselingkuhan yang sudah terjadi dalam keluarga besar.
Dari alasan yang ada tersebut tentu tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk memaklumi sebuah perselingkuhan karena selingkuh merupakan sebuah tabiat, jika seseorang sudah pernah selingkuh meskipun sekali maka tidak akan menjamin orang tersebut tidak akan melakukannya lagi.
Tetap memegang janji setia kepada satu pasangan saja merupakan hal yang harus dilakukan bagi siapapun yang memiliki pasangan karena sudah menjadi kewajiban untuk menjaga hati yang telah dititipkan oleh pasangan kita dengan menjauhi perselingkuhan. Hal tersebut bisa direalisasikan dengan melakukan komunikasi terhadap segala sesuatu kepada pasangan yang dirasa mengganjal, berikan perhatian-perhatian kecil yang membuat pasangan merasa sangat dicintai, serta sempatkan untuk menghabiskan waktu berdua dengan jalan-jalan atau berlibur untuk menumbuhkan kembali gejolak cinta yang sudah lama pudar sehingga dapat memperkuat kembali cinta yang sudah terjalin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.