Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuh Manusia

Olahraga | Monday, 22 May 2023, 14:13 WIB

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUBUH MANUSIA

Hasan Albana

Pendidikan Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Email : [email protected]

Abstrak: Musik sangat direkomendasikan menjadi salah satu teknik untuk meningkatkan kemampuan fisik ketika berolahraga, ketika kemampuan fisik meningkat maka proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia berpotensi menjadi lebih baik. Akan tetapi, bukti ilmiah untuk hal tersebut masih terlalu sedikit. Artikel ini merivew keuntungan dan kerugian musik bagi pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia. Fokus dari artikel ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) bagaimana konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia, 2) adakah hubungan pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia dengan musik, dan 3) peran musik dalam pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia.

Katakunci: Pertumbuhan, Perkembangan, Gerak, Musik.

Abstract: Music has been widely recommended as a teqnique to enhance the physical ability in sport. When the physicaly ability is enhancing growth and develpment process can be optimalized. But, There is scant scientific evidenve to clarify its proposed benefits. This aarticle try to review the benefits and unbenefits of the music for growth and human development’s movement by answer this questions: 1) how is the asic concept growth and human development, 2) is there relationship between growth and human development with music, 3) the potensial of music in the growth and human development movement.

Keywords: Growth, Development, Movement, Music.

Pertumbuhan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) menyebutkan pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang bermakna tambah besar atau sempurna. Proses bertambahnya ukuran, baik volume, berat, dan jumlah sel dalam tubuh dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali ke asal dimaknai sebagai Pertumbuhan. Syamsussabri memaknai Pertumbuhan sebagai perubahan individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. (Syamsussabri 2013). Bertumbuh berarti bertambah ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan dalam tubuh. Indikator untuk mengetahui adanya pertumbuhan adalah: adanya pertambahan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala (Karimah, Nurwati, & Basar 2014)

Tokay mengartikan pertumbuhan sebagai hasil alamiah dari metabolisme tubuh manusia yang normal (Growth is a natural result of normal metabolism) (Tokay, ____). Apabila metabolisme tubuh bekerja dengan normal maka hasilnya adalah tubuh menjadi tumbuh. Dikatakan metabolisme normal berarti fungsi-fungsi organ tubuh bekerja dengan baik. Organ tubuh yang bekerja dengan baik juga dapat dipastikan unsur terkecil sebagai pendukung di dalam organ tersebut (sel, jaringan, sistema) juga berfungsi dengan baik.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh adanya hormon yang ada pada diri manusia, laki-laki terdapat hormon testosteron dan perempuan ada hormon estrogen. Pertumbuhan umumnya terjadi pada usia anak-anak. Rata-rata pertambahan tinggi badan tercepat (PHV = peak height velocity) atau umur pertumbuhan maksimal adalah pada umur 12 tahun untuk perempuan dan laki-laki 14 tahun (Giriwijoyo & Sidik, 2012).

Perkembangan

Perkembangan berasal dari kata kembang yang berarti maju, menjadi lebih baik. Definisi perkembangan adalah proses menjadi lebih maju dan lebih baik secara kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan fungsi-fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung sepanjang hidupnya. Berkembang adalah bertambahnya struktur, fungsi, dan kemampuan anak yang lebih kompleks, meliputi kemampuan sensorik, motorik, berkomunikasi, kognitif, bersosialisasi, moral spiritual (Karimah, Nurwati, & Basar 2014)

Perkembangan juga dapat dimaknai sebagai perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu dan berlangsung secara terus menerus sampai akhir hayat. Kedua istilah tersebut (pertumbuhan & perkembangan) bila ditelaah lebih jauh memiliki sisi yang berbeda yakni pertumbuhan lebih ke arah aspek fisik saja sedangkan perkembangan lebih ke arah aspek fisik dan psikis seesorang.

Persamaan dan Perbedaan Pertumbuhan & Perkembangan

Persamaan: baik pertumbuhan dan perkembangan, keduanya merupakan proses. Maksudnya adalah keduanya memerlukan waktu dan tahapan dan bersifat maju, meningkat serta menjadi lebih baik. Perbedaan: pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan bersifat kualitatif fungsional. Pada pertumbuhan, aspek yang berubah adalah aspek fisik saja, sedangkan pada perkembangan aspek yang berubah adalah aspek fisik dan psikis.

Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan

Dari proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokkan menjadi 3 aspek yaitu: 1) aspek biologis, merupakan perkembangan pada fisik individu, contohnya : bertambahnya berat badan dan tinggi badan yang tentunya dapat diukur, 2) aspek kognitif, meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. aspek ini merupakan perubahan dalam proses pemikiran dari hasil lingkungan sekitar, contohnya : mampu memperkirakan ketepatan jatuhnya bola pada shooting permainan bola basket, 3) aspek psikososial, merupakan perubahan aspek perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain, contohnya: perubahan emosi dari anak-anak menuju dewasa menjadi lebih stabil dan dapat terkontrol.

Ketiga aspek tersebut, biologis, kognitif, psikososial saling mempengaruhi. Apabila terjadi fiksasi atau hambatan pada salah satu aspek, maka akan berpengaruh terhadap aspek lainnya. Contohnya : bila terjadi hambatan pada aspek psikososial seperti gangguan emosi, maka aspek biologis seseorang akan mendapatkan dampaknya seperti gangguan pada detak jantung, gangguan pada lambung, dan lain sebagainya.

Konvensi hak-hak anak melahirkan kesepakatan antara lain: hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan. Anak mempunyai hak untuk bertumbuh dan berkembang. Pakar tumbuh kembang menyatakan ada 3 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar anak bisa tumbuh optimal pada masa-masa paling menentukan. 1) Kebutuhan kesehatan dan gizi yang baik, 2) kebutuhan kasih sayang, 3) kebutuhan stimulasi. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak sehingga perkembangan kemampuan gerakan dasar, gerakan halus menjadi optimal (Karimah, Nurwati, & Basar 2014)

Gerak

Gerak adalah ciri kehidupan, hidup tidak akan bermakna bila tanpa bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Olahraga disebutkan sebagai serangkaian gerak dan meningkatkan kemampuan gerak. Seperti halnya makan, gerak (olahraga) telah sejajar sebagai kebutuhan primer di era saat ini. Olahraga atau gerak merupakan alat untuk merangsang perkembangan fungsional jasmani, rohani, dan sosial. Struktur anatomis-antropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektual, maupun kemampuan bersosialisasi yang baik dengan lingkungan menjadi dampak positif dari olahraga. (Giwijoyo & Sidik, 2012).

Gerak sebagian besar dihasilkan oleh kontraksi otot. Tokay membagi gerak dalam tubuh manusia menjadi 2 yaitu Internal Movement and Eksternal Movement (Tokay,____). Gerak internal umumnya dikontrol oleh sistem syaraf autonomic, seperti kontraksi otot jantung, kontraksi diafragma, dll. Sedangkan gerak eksternal adalah gerak yang tampak dari luar tubuh manusia seperti jongkok, berjalan, dsb.

Gerak internal maupun gerak eksternal dihasilkan oleh seluruh sistem dalam tubuh manusia. Adanya pergerakan tersebut maka tubuh manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tubuh manusia yang bergerak akan mengalami pertumbuhan dalam segi kuantitas yakni bertambah berat, tinggi, besar, panjang. Sedangkan perkembangan manusia apabila bergerak dapat dilihat dari aspek biologis yakni dengan bergeraknya organ bagian dalam mapun luar tubuh maka tubuh menjadi berotot, kuat, aspek kognitif menjadi lebih cerdas dalam bertindak serta mengambil keputusan, aspek psikososial menjadi empati, tidak mudah marah, dan lain sebagainya.

Pertumbuhan & Perkembangan Gerak

Sebelum memasuki alam dunia, manusia telah terlebih dahulu berada pada alam rahim di dalam perut ibunya. Semenjak bertemunya sel telur dengan sel sperma dan menjadi cikal bakal manusia di dalam rahim ibu, ia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi di dalam perut ibu akan bertumbuh seiring waktu didukung oleh asupan nutrisi dari ibunya. Gerak motorik-motorik halus jabang bayi terus mengalami perkembangan.

Awal pertumbuhan dan perkembangan manusia saat kecil di tahun pertama sangat menajubkan, pada awal gerak bayi hanya mampu menggerakkan kepala, tangan, kaki, gerakan-gerakan tersebut adalah gerak reflek tubuh yang bekerja sempurna. Gerak reflek merupakan gerak awal pada bayi sebelum dan sesudah lahir yaitu gerakan-gerakan yang terjadi tanda disadari. Proses motoris terjadi atas kerja beberapa bagian tubuh, syaraf, otak, dan otot, sehingga terjadi gerakan baik gerak reflek ataupun gerak yang disadari. Saraf motoris atau dikenal dengan saraf eferen dengan dendrite akan menuju otot. Jika impuls listrik sampai ke otot, maka ujung akson mengeluarkan zat kimia, sehingga otot berkontraksi dan terjadi proses motoris. Proses perkembangan motorik anak harus melalui tahap-tahap yang sesuai dengan umur. Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik selanjutnya yang lebih komplek. Jika keterampilan motorik dasar matang, maka motorik lain yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak terlalui, anak tidak mempunyai konsepsi motorik yang dasar, sehingga tidak bisa menyadari gerak yang seharusnya.

Proses tumbuh kembang kemampuan gerak dikoordinasi oleh syaraf, pusat syaraf dan otot. Secara umum, perkembangan gerak motorik dibagi dua yaitu motor kasar dan halus. Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan keterampiilan otot-otot besar atau kasar. Kemampuan dasar gerak dibagi menjadi empat yakni lokomotor (gerak berpindah tempat), nonlokomotor (gerak tidak berpindah tempat) , manipulatif (gerak menggunakan bantuan alat), dan koordinasi. Kemampuan lokomotor contohnya adalah gerak berjalan, berlari, dll. Kemampuan non-lokomotor contohnya adalah gerak menekuk tangan tanpa berpindah tempat. Gerak manipulatif contohnya gerak memainkan bola basket. Kemampuan gerak tingkat lanjutan dapat dilatih dengan kombinasi gerakan-gerakan dasar, dalam satu cabang olahraga juga akan menentukan latihan-latihan gerakan yang lebih spesifik. Selain itu, perkembangan terbaru bahwa salah satu metode yang digunakan untuk membantu dan memfasilitasi pembelajaran kemampuan gerak juga dapat menggunakan mental praktis atau latihan mental, melatih pikiran seseorang tanpa menampakkan pergerakan otot yang berlebihan.(Marzuki, C., 2013)

Motorik halus merupakan aktivitas keterampilan yang melibatkan gerakan otot-otot kecil seperti menggambar, menulis, meronce, makan, dll. Kemampuan motorik halus akan berkembang setelah kemampuan motorik kasar berkembang optimal. (Suhartini, ____) .

Organ Penunjang Gerak Manusia

Tubuh manusia dalam menunjang geraknya memerlukan organ-organ dan sistema yang berfungsi dengan baik, sehingga organisme manusia menjadi utuh. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh organ-organ yang ada, selain juga ada faktor dari luar tubuh. Dalam menjalankan fungsinya sebagai organisme yang memiliki Ergosistema (sistem gerak). Secara fisiologis dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :1) Perangkat Pelaksana Gerak atau Sistema Kerja Primer (SK-I) yang terdiri dari : a) Sistema skelet. b) Sistema Muscular. c) Sistema Nervorum, 2) Perangkat Pendukung Gerak atau Sistema Kerja Sekunder (SK-II) terdiri dari : a) Sistema hemo-hidro-limfatik. b) Sistema respirasi. c) Sistema Kardiovaskular. 3) Perangkat Pemulih/ Pemelihara atau Sitema Kerja Tersier (SK-IIII) yang terdiri dari : a) Sistema Digestivus. b) Sistema Ekskresi. c) Sistema Reproduksi. (Giriwijoyo & Sidik, 2012).

Pada saat bergerak, bekerja, berolahraga, Ergosistema yang berperan dominan adalah sistema kerja primer (SK-I) dan sistema kerja sekunder (SK-II). Seluruh Sistema Kerja (3) secara terkoordinasi memiliki satu tujuan akhir yang sama, yaitu berusaha memelihara homeostatis tubuh pada saat istirahat maupun pada saat bergerak/ berolahraga (Giriwijoyo, 2012).

Tabel Anatomis dan organ yang terlibat dalam sistema tubuh manusia

Anatomis

Organ yang terlibat

Fungsi dasar (fisiologis)

SK-I

Sistema skelet

Tulang kerangka manusia

Pelindung, pendukung Pergerakan persendian

Sistema Muscular

Otot, Tulang rawan, tulang, sendi, tendon, jaringan otot

Kontraksi otot, Mendukung, melindungi dan pergerakan tubuh, mereporduksi jaringan sel

Sistema Nervorum

Otak, jaringan spinal, saraf tepi dan ganglia, organ-organ penting

Penghantar rangsang, Mengkoordinasikan aktivitas tubuh, kesadaran, pembelajaran

SK-II

Sistema hemo-hidro-limfatik

Darah , sum-sum tulang, nodus limfa,sel darah putih

Transportasi: O2, CO2, nutrisi, sampah, panas

Menghasilkan sel pertahanan tubuh sekunder

Sistema respirasi

Hidung, pharing, laring, trakea, bronchi, dada

Pertukaran gas: O2-CO2

Sistema Kardiovaskular

Jantung, darah

Sirkulasi,

Menyalurkan darah melalui jaringan yang ada dalam tubuh

SK-III

Sistema Digestivus/ pencernaan

Mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar

Pemecahan zat makanan hingga bisa diabsorbsi oleh tubuh

Sistema Ekskresi

Ginjal, kulit, hati, paru-paru

Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh

Sistema Reproduksi

Pria :testis, penis, kelenjar

Wanita : ovarium, saluranuterin, uterus, vagina, kelenjarsusu

Pira :memproduksi sperma

Wanita :memproduksi sel telur

Perangkat Pelaksana Gerak atau Sistema Kerja Primer (SK-I): Sistema skelet, Sistema Muscular, Sistema Nervorum

Pada sistem skelet melibatkan tulang-tulang rangka manusia, ia terdapat pada sekujur tubuh manusia. Tulang kerangka manusia berfungsi sebagai protection dan support (Tokay,_____). Tulang tengkorak melindungi organ halus yang ada di dalamnya yakni otak. Tulang dada melindungi organ dalam seperti jantung, paru-paru. Sedangkan tulang gerak atas dan bawah berfungsi sebagai alat gerak manusia yang didukung oleh sistem persendian atau persambungan tulang maupun otot kerangka yang tersebar dan juga terikat pada masing-masing tulang atau fasia yang membentuk daging dari anggota badan dan dinding tubuh.

Sistem skelet yang bekerjasama dengan sistem persendian serta otot kerangka akan menghasilkan suatu pergerakan, sehingga dengan pergerakan tiga sistem tersebut akan juga didukung oleh sistem lainnya seperti sistem syaraf dapat menjadikan tubuh bertumbuh dan berkembang. Dalam hal perkembangan gerak, tubuh manusia akan mengalami perkembangan gerak semenjak dari dalam rahim seorang ibu hingga akhir hayatnya.

Fungsi dasar sistema skelet dalam hubunga dengan aktivitas fisik terletak pada persendiannya dalam bentuk luas pergerakan persendian (fleksibilitas = kelentukan), yang merupakan kualitas dari pergerakan persendian itu. Fungsi dasar sistema muskular adalah kontraksi. Tidak ada fungsi lain dari otot kecuali berkontraksi. Perwujudan dari kontraksi otot dapat berupa kekuatan dan daya tahan otot. Inilah fungsi dasar otot yang bersifat endogen. Fungsi dasar sususan syaraf (sistem nervorum) adalah menghantarkan rangsang. Perwujudannya dalam hubungannya dengan aktifitas fisik ialah kemampuannya dalam mengkoordinasikan fungsi otot untuk menghasilkan ketepatan gerak. Dari fungsi dasar tersebut dapat dikembangkan gerakan-gerakan yang berupa : kelincahan (agility), kecepatan (speed), dan power. Gerakan-gerakan tersebut bersama dengan fungsi dasar lainnya merupakan penampilan dasar. Bila dijumpai seseorang perkembangan gerakknya bermasalah atau terhambat, maka harus dicari pada komponen dasar fisiologisnya dan dilatih kembali untuk meningkatkan kualitas fungsi dasarnya. Misalnya seseorang kesulitan dalam meningkatkan kemampuan gerak speed, maka yang perlu ditinjau terlebih dahulu adalah kekuatan otot-otot yang bersangkutan.

Perangkat pendukung gerak atau sistema kerja sekunder (SK-II): Sistema hemo-hidrolimfatik, sistema respirasi, sistema kardiovaskular

Ketiga sistema anatomis pada sistema kerja sekunder ini, secara bersama-sama menghasilkan satu kualitas fungsional, yaitu daya tahan umum. Daya tahan umum sering juga disebut sebagai (general endurance) atau kemampuan (kapasitas) aerobik. Dalam pertumbuhan dan perkembangan gerak tentu sistema sekunder ini berperan dalam mendukung kinerja sistema kerja II, sehingga pencapaian kualitas gerak menjadi lebih optimal.Sistem respirasi dan sistema kardiovascular memegang peranan penting dalam perkembangan kualitas gerak seseorang.

Perangkat Pemulih/ pemelihara atau Sistema Kerja Tersier (SK-III) : Sistema Digestivus (pencernaan), Sistema Ekskresi, Sistema reproduksi

Sistema kerja primer dan sekunder saling berkaitan dalam mendukung tugas gerak tubuh. Tak kalah penting juga sistema kerja tersier. Bahan bakar penggerak atau juga untuk menghasikan energi maupun terjadinya kontraksi pada otot untuk bergerak tak lepas dari sistem pencernaan kemudian dibantu juga oleh sistem ekstresi untuk membuang sisa metabolisme hasil kerja dari sistema kerja I dan II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga sistema ini tidak dapat terlepas satu sama lain dalam kaitannya pertumbuhan dan perkembangann gerak baik kemampuan gerak dasar maupun kemampuan gerak lanjutan.

Fungsi tubuh menjadi optimal ketika organ-organ tubuh berperan didalamnya dengan baik, sebagai contoh melalui peran darah yang mendistribusikan energi panas yang dihasilkan di dalam tubuh, maka fungsi tubuh menjadi optimal.(Yondry, K. Wenny, S. Fransiska, L. 2009)

Musik, Perkembangan, Pertumbuhan Gerak

Sumber pengetahuan yang dapat langsung digunakan adalah tubuh manusia, karena dapat membuktikan hal-hal yang dipelajari (Syaifudin, 2009). Manusia dalam kesempurnaan fisiknya memiliki sumber pengetahuan tentang stuktur anatomi tubuh yang saling berkaitan. Antara organ satu dengan lainnya membutuhkan kerjasama yang baik dalam menunjang aktifitas hidup manusia. Contohnya adalah, sistem syaraf akan optimal dan sempurna bila didukung dengan jantung, hati, ginjal, paru-paru yang sehat dan baik. Kinerja sistem pernapasan juga akan optimal bila didukung oleh perangkat organ pendukung seperti hidung dan paru-paru yang saling berkaitan.

Unit dasar tubuh manusia seperti sel yang bersatu membentuk jaringan yang sehat akan mendukung organ yang sehat untuk tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan utuh sebagai organisme manusia dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Semenjak manusia berada di dalam rahim ibu, ia akan menjadi makhluk yang mengalami proses yakni pertumbuhan dan perkembangan. Percepatan proses tersebut dapat dipengaruhi dari faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah dengan rangsangan musik.

Musik sangat direkomendasikan menjadi salah satu teknik untuk meningkatkan kemampuan fisik ketika berolahraga, ketika kemampuan fisik meningkat maka proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia berpotensi menjadi lebih baik. Akan tetapi, bukti ilmiah untuk hal tersebut masih terlalu sedikit. Hasil penelitian Karageorghis & Terry menunjukkan bahwa ada sikronisasi antara latihan olahraga dengan iringan musik dan menghasilkan peningkatan kinerja tubuh, hal tersebut bermakna bahwa dengan latihan musik dapat pula meningkatkan kemampuan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Kedua, musik juga dapat mengefisienkan penggunaan tenaga saat berolahgara dan ketiga, musik cenderung meningkatkan aspek afektif seseorang. (Karageorghis& Terry, 1997).

Musik dan Hipokinetik

Isu global pentingnya gerak atau olahraga bukan menjadi rahasia lagi bahwa prosentase partisipasi masyarakat dalam olahraga dari tahun ke tahun relatif rendah.(Ditjora dalam Suharjana, 2010). Lebih dari 43 juta anak dibawah usia sekolah kelebihan berat badan, hal ini bermakna kemampuan gerak anak juga kurang optimal atau dampak dari kurang gerak. Pemicu anak menjadi kurang gerak tidak hanya disebabkan arus teknologi, akan tetapi kesalahan dalam proses pembelajaran gerak juga memberikan sumbangsih penyakit hipokinetik.

Sejatinya karakterisik belajar gerak antara lain: 1) belajar gerak merupakan serangkaian proses, 2) belajar gerak menghasilkan kemampuan untuk merespon, 3) belajar gerak tidak dapat diamati secara langsung, 4) belajar gerak relatif permanen, 5) belajar gerak adalah karena hasil latihan, 6) belajar gerak dapat menimbulkan efek negatif. Salah satu efek negatif dari kesalahan belajar gerak adalah menjadikan anak malas bergerak kembali atau hipokinetik (penyakit kurang gerak).

Penyuka musik akan dominan otak kanan, seseorang yang geraknya bagus juga memaksimalkan otak kanan karena ia lebih kreatif. Hubungan antara kreatifitas dengan musik akan sejajar pula dengan hubungan antara kecerdasan seseorang dalam gerak.

Gambar.1 area Greater Cortical Penyuka Musik

Hasil Penelitian

Hasil penelitian Karageorghis & Terry menunjukkan bahwa ada sikronisasi antara latihan olahraga dengan iringan musik dan menghasilkan peningkatan kinerja tubuh, hal tersebut bermakna bahwa dengan latihan musik dapat pula meningkatkan kemampuan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Kedua, musik juga dapat mengefisienkan penggunaan tenaga saat berolahgara dan ketiga, musik cenderung meningkatkan aspek afektif seseorang. (Karageorghis& Terry, 1997).

DAFTAR RUJUKAN

Giriwijoyo, S., Sidik, Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (fisiologi olahraga). Bandung. Rosdakarya

Giriwijoyo, S., Sidik, Z. 2010. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung. Rosdakarya.

Harun, H., Tamrin. Oktober 2011. Fungsi Organ Tubuh dari Sisi Medis dan Al-Qur’an. Inspirasi, XIV: 1-12

Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Karageorghis, C. I. Terry, P. C. The Psychophysical Effects of Music in Sport and Exercise: A review. Journal of Sport Behavior, Mobile, Ala. Vol.20 Iss 1, (Mar 1, 1997): 54

Karimah,D. Nurwati, N. Basar, K.G.G. 2014. Pengaruh Pemenuhan Kesehatan Anak Terhadap Perkembangan Anak. Prosiding KS Riset & PKM. 2 (1) 1-146

Marzuki, C. 2013. Applying Theory of Mental Practice (MP) in the Teaching Learning Process of the Physical Education Subject Matter. Prosiding Seminar Internasional Pendidikan Serantau. Malaysia.

Philip. Gollnick. Loren. At all. The Effect of high-intensity exercise on the respiratory capacity of sceletal muscle. European Journal of Physiology. 1990. 415: 407 - 413

Prakosa, D. 2006. Menggagas pembelajaran anatomi pada kurikulum berbasis kompetensi untuk pendidikan kedokteran dasar. Jurnal Anatomi Indonesia, 1 (02): 47-52

Roesdiyanto., Budiwanto, S. 2008. Dasar dasar Kepelatihan Olahraga. Malang. Laboratorium Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Tokay E. __________. Fundamental of Physiology. New York. Bones & Noble, Inc.

Syaifudin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Syamsussabri, M. 2013. Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Perkembangan Peserta Didik. 1 (1): 1-8

Widiyanto. 2008. Respon Kardiovaskuler Akibat Latihan. Medikora. IV (1): 24-46

Yondry, K. Wenny, S. Fransiska, L. 2009. Suhu Tubuh: Homeostatis dan Efek Terhadap Kinerja Tubuh Manusia. Jurnal Biomedik, 1 (2): 107-118

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image