Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Dampak Kokain Bagi Penyalahguna

Info Terkini | Friday, 24 Dec 2021, 13:14 WIB

Ketika kita berbicara tentang narkoba, kita merujuk pada berbagai jenis narkoba dengan berbagai efek pada otak, tubuh, dan perilaku pengguna. Dari sekian jenis narkoba, kokain adalah salah satu yang cukup populer. Kokain, apa dampak bagi pengguna narkoba jenis ini?

Kokain, adalah zat yang berasal dari daun koka, tanaman asli Amerika Selatan. Kokain dikonsumsi dengan banyak cara: terutama "dihirup", yaitu dihirup melalui hidung, dihisap atau disuntikkan.

Dampak Kokain pada Otak

Begitu masuk ke dalam tubuh manusia, dampak kokain pada otak diekspresikan dalam peningkatan jumlah zat kimia (neurotransmitter) yang secara alami ada di dalamnya: dopamin, serotonin, dan noradrenalin. Kokain menyebabkan neurotransmiter ini bertahan lebih lama dari biasanya, menyebabkannya menumpuk. Dopamin, serotonin, dan noradrenalin secara alami hadir di otak yang menjadi sebab mengapa kita merasakan kesenangan dan kepuasan setiap kali kita melakukan aktivitas tertentu. Kokain membanjiri otak dengan dopamin, norepinefrin dan serotonin, menyimpannya di dalamnya untuk waktu yang lama dan menghasilkan efek yang banyak dicari oleh penggunanya.

Dampak Kokain pada Kinerja

Awalnya, segera setelah mengonsumsi kokain, keadaan euforia tercipta, dengan peningkatan kinerja kognitif dan motorik, kewaspadaan yang berlebihan, dan berkurangnya kebutuhan akan makanan dan tidur. Pengguna merasakan kenyamanan yang meningkat, kepercayaan pada kemampuan diri dan memiliki persepsi risiko yang lebih rendah, itulah sebabnya mereka mungkin menempatkan diri mereka dalam situasi berbahaya.

Dampak Kokain pada Tubuh

Pada tingkat tubuh, ada pelebaran pupil, peningkatan denyut jantung, tekanan darah (kokain memiliki efek vasokonstriksi) dan suhu. Setelah euforia efek turun selanjutnya kondisi disforia terjadi, ditandai dengan perasaan sedih, apatis, kesulitan dalam perhatian dan konsentrasi, gelisah, gugup dan kelelahan.

Efek Samping Penggunaan Kokain

Ketika waktu dan jumlah asupan meningkat, efek samping kokain muncul, seperti keadaan paranoia di mana orang tersebut menjadi curiga, bahkan dengan halusinasi. Dalam kasus yang paling serius, efek samping menyebabkan psikosis, halusinasi terjadi, perilaku stereotip di mana tindakan yang sama diulang-ulang, insomnia, diskontrol impuls, disorientasi dan anhedonia (orang tersebut tidak lagi merasakan kesenangan bahkan dalam aktivitas yang sebelumnya menyenangkan). Perilaku yang tidak bertanggung jawab, isolasi sosial, disfungsi seksual yang parah, perilaku agresif dan kekerasan, dan perubahan kepribadian dapat diamati.

Timbulnya Kecanduan Kokain

Pada tingkat psikologis, orang yang kecanduan kokain tidak lagi mampu menghormati komitmen yang paling sederhana sekalipun, sangat sering berbohong untuk menyembunyikan penggunaannya dan mencari-cari alasan untuk mendapatkan zat tersebut tanpa ketahuan. Pengeluaran ekonomi cukup besar dan sering berhutang untuk membeli kokain. Efek yang ditimbulkan oleh kokain bergantung pada jumlah yang dikonsumsi dan waktu penggunaan, disebabkan oleh fenomena kecanduan dan toleransi tubuh.

Ketika dihirup, kokain memiliki efek parah pada tubuh dari waktu ke waktu: kerusakan pada kemampuan penciuman, mimisan dan iritasi pada lubang hidung. Akibat berkurangnya kebutuhan makan yang dirasakan oleh penggunanya, maka terjadi penurunan berat badan. Tetapi efek kokain yang paling serius dan mematikan pada tubuh manusia terjadi di jantung. Kokain menyebabkan cedera jantung akut dan kronis dan sangat meningkatkan risiko serangan jantung, aritmia (detak jantung tidak teratur) dan kematian mendadak.

Di antara efek jangka panjang kokain, ada juga kejang, iskemia serebral, rinitis dan patologi lain pada sistem pernapasan, risiko tinggi aterosklerosis dan trombosis. Efek kokain juga menyebabkan peningkatan hasrat dan gairah tetapi dalam jangka panjang menyebabkan disfungsi ereksi dan menghambat orgasme.

Kecanduan kokain adalah penyakit serius yang secara signifikan mengubah struktur dan fungsi otak, jantung, sistem penciuman, tidur, fungsi seksual serta perilaku dan kepribadian. Tak ada solusi lain selain dari jangan pernah sekalipun menggunakannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image