Membantu Diri Sendiri dengan Memvalidasi Perasaan Tersendiri
How To | Sunday, 21 May 2023, 19:24 WIBAda banyak hal yang dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau masalah hubungan. Namun, salah satu hal yang dapat membantu mengatasi perasaan negatif dan meningkatkan kesejahteraan emosional adalah dengan memvalidasi apa yang dirasakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai bagaimana memvalidasi perasaan diri sendiri dapat membantu kita membantu diri sendiri.
Apa itu Validasi Perasaan Diri?
Validasi perasaan diri adalah proses mengakui dan menerima perasaan yang kita alami tanpa menilai atau menghakiminya. Hal ini dapat membantu kita merasa lebih diterima dan dihargai. Validasi perasaan diri sendiri juga melibatkan pengakuan terhadap perasaan kita sendiri, dan keberanian untuk mengakui bahwa kita merasa sedih, kesal, atau khawatir.
Bagaimana Validasi Perasaan Diri Dapat Membantu Diri Sendiri?
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Validasi perasaan diri dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang kita rasakan. Saat kita mengakui dan menerima perasaan yang kita alami, kita merasa lebih diterima dan dihargai. Hal ini dapat membantu meredakan perasaan cemas atau tertekan yang kita alami.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Validasi perasaan diri juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional kita. Saat kita mengakui dan menerima perasaan yang kita alami, kita merasa lebih diterima dan dihargai. Hal ini dapat membantu meningkatkan perasaan positif dan mengurangi perasaan negatif yang kita alami.
3. Mengatasi Perasaan Negatif
Validasi perasaan diri dapat membantu mengatasi perasaan negatif yang kita alami. Saat kita mengabaikan atau menyalahkan diri sendiri karena perasaan negatif yang kita alami, hal ini dapat memperburuk perasaan tersebut dan membuat kita merasa lebih buruk. Dengan memvalidasi perasaan diri sendiri, kita dapat meredakan perasaan negatif dan menciptakan lingkungan emosional yang lebih positif.
4. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Dengan memvalidasi perasaan diri sendiri, kita juga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi kita. Saat kita memvalidasi perasaan orang lain, kita membantu mereka merasa didengar dan dihargai. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan membantu menjalin hubungan sosial yang lebih sehat.
5. Meningkatkan Keterampilan Kepemimpinan
Validasi perasaan diri sendiri juga dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan kita. Saat kita memvalidasi perasaan orang lain, kita menunjukkan empati dan kepedulian yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan keterikatan dalam kelompok. Hal ini dapat membantu kita menjadi pemimpin yang lebih efektif dan dihormati.
Setelah kita mengetahui bagaimana hal tersebut dapat membantu diri kita, sekarang bagaimana caranya agar diri sendiri dapat memvalidasi perasaan tersendiri? Berikut hal-hal yang dapat dilakukan :
1. Akui perasaan yang dirasakan
Langkah pertama dalam memvalidasi perasaan diri sendiri adalah mengakui perasaan yang kita alami. Jangan menyalahkan diri sendiri atau mengabaikan perasaan tersebut. Cobalah untuk mengidentifikasi emosi yang dirasakan dan berbicara dengan diri sendiri bahwa perasaan tersebut wajar dan sah.
2. Jangan menilai atau menghakimi perasaan
Setelah mengakui perasaan yang dirasakan, jangan menilai atau menghakimi perasaan tersebut. Hindari berpikir bahwa perasaan tersebut salah atau tidak masuk akal. Cobalah untuk menerima perasaan tersebut tanpa menilai atau menghakiminya.
3. Berbicara dengan diri sendiri secara positif
Setelah mengakui dan menerima perasaan tersebut, cobalah untuk berbicara dengan diri sendiri secara positif. Berbicara dengan diri sendiri bahwa perasaan tersebut valid dan sah dapat membantu mengurangi perasaan negatif dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
4. Mencari dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain. Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan yang dirasakan dapat membantu meredakan perasaan negatif dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.