Fundamental Attribution Error : Patahkan Hipotesis Jones Harris (1967)
Pendidikan dan Literasi | 2023-05-19 22:16:29Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jones dan Harris (1967), terdapat sebuah hipotesis bahwa orang akan menghubungkan perilaku yang tampaknya dipilih secara bebas dengan disposisi (kepribadian), dan perilaku yang tampaknya diarahkan secara kebetulan ke suatu situasi. Namun rupanya, hipotesis ini dipatahkan oleh fundamental attribution error.
Fundamental attribution error ini merupakan kecenderungan individu untuk menjelaskan perilaku seseorang berdasarkan disposisinya (faktor internal), bahkan ketika ada penjelasan situasional mengenai perilaku mereka. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jones dan Harris (1967), para peserta mendengarkan pidato pro dan anti Fidel Castro. Setelah itu, para peserta diminta menilai sikap pro-Castro dari para pembicara.
Ketika para peserta mempercayai bahwa pembicara dengan bebas memilih posisi yang mereka ambil (pro atau anti Castro), mereka secara alami menilai orang-orang yang berbicara mendukung Castro memiliki sikap yang lebih positif terhadap Castro. Namun rupanya hal ini bertentangan dengan hipotesis awal Jones dan Harris. Ketika para peserta diberi tahu bahwa posisi pembicara ditentukan oleh lemparan koin, mereka masih menilai bahwa pembicara yang mendukung Castro memiliki sikap yang lebih positif terhadap Castro daripada orang-orang yang berbicara menentangnya.
Dengan kata lain, para peserta tidak dapat menahan diri untuk tidak mengaitkan apa yang terjadi dengan faktor internal para pembicara tersebut. Meskipun mereka tahu bahwa para pembicara tersebut terikat dengan faktor situasional dimana mereka hanya menjalankan tugas yang telah dipilihkan untuk mereka. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa, seorang individu seringkali memiliki kecenderungan tersendiri dalam mengatribusikan perilaku orang lain. Kecenderungan-kecenderungan tersebutlah yang dapat menghantarkan individu kepada bias atribusi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor internal.
Oleh : Evelyn Vianina - Mahasiswi Universitas Airlangga - Fakultas Psikologi
Referensi: Hogg,M. & Vaughan, G. (2018). Social Psychology (8th Edition). Harlow: Pearson Education
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.