Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Callista Naurah Azzahra

Cegah Kanker Serviks Jalankan Vaksinasi Bagi Remaja Perempuan

Edukasi | 2023-05-17 14:09:29

Kanker Serviks adalah kanker yang paling sering menyerang perempuan setelah kanker payudara, dan paling sering menyebabkan kematian pada wanita. Setiap tahunnya sebanyak 490 ribu perempuan di dunia, dan 80% perempuan di negara berkembang terdiagnosa menderita Kanker serviks. Sedangkan pengertian remaja adalah seseorang individu yang selangkah maju menuju dewasa dan baru mengenal mana yang benar dan mana yang salah, mengenal lawan jenis, memahami peran dalam dunia sosial, menerima jati diri apa yang telah dianugerahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala pada dirinya, dan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri inidividu.

Kanker serviks sendiri adalah kanker yang muncul pada area leher rahim wanita. Penyakit ini hampir 95% disebabkan oleh sebuah virus yaitu virus HPV (Human Papillomavirus). Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil di permukaan kulit, seperti di lengan, tungkai, wajah, dan kelamin. Keempat tanda kanker serviks ini penting untuk dicermatiagar bisa terhindar dari penyakit mematikan ini. Infeksi Human Papillomavirus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi displasi atau sembuh sempurna. Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb. Faktor Risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun), berganti-ganti pasangan seksual, berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan, riwayat infeksi di daerah kelamin atau randang panggul, dan perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar, sedangkan perokok pasif risikonya 1.4 kali lebih besar.

Untuk mengetahui sejauh mana kanker serviks telah menyerang seorang pasien, dokter akan melakukan beberapa rangkaian pemeriksa fisik padanya. Pemeriksaan tersebut antara lain kolposkopi, yaitu teropong leher Rahim, biopsy kerucut (pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi) dan tes penanda tumor melalui pengambilan contoh darah. Salah satu solusi lainnya adalah melakukan vaksinasi HPV kepada perempuan muda khususnya di Indonesia.

Program vaksinasi juga telah berhasil diterapkan di banyak negara di dunia. Meningkatnya cakupan vaksinasi HPV mampu menurunkan angka prevalensi penyakit ini, sehingga idealnya vaksinasi HPV adalah pilihan utama dalam program pencegahan kanker serviks. Vaksinasi HPV merupakan pilihan paling efektif untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Dua macam vaksin berlisensi yang ada saat ini yakni vaksin quadrivalen (Gardasil, mengandung perlindungan tambahan terhadap tipe 6 dan 11, yang bertanggung jawab atas 90% kutil atau kondiloma anogenital jinak) dan vaksin bivalen (Cervarix, perlindungan terhadap tipe 16 dan 18 saja).13,18 Kedua vaksin tersebut mengandung partikel mirip virus (VLP) yang berbentuk seperti bagian luar HPV. Vaksin ini dapat menstimulasi berkembangnya antibodi dalam serum terhadap VLP sehingga mampu mencegah infeksi HPV jika terkena di kemudian hari.

Sehingga bisa diketahui bahwa kanker serviks adalah penyakit infeksi pada leher rahim yang bisa disebabkan oleh salah satu virus yaitu virus HPV (Human Papillomavirus) dan penyakit ini bisa ditangani dengan program vaksinasi HPV sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawati. (2010). Kanker Serviks Wanita Usia Subur. Jurnal Idea Nursing, 1(1) : 9-13. Diakses pada tanggal 9 September 2022.

Miftahul J. (2016). Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam. Jurnal Psikoislamedia, 1 (1) : 243-256. Diakses pada tanggal 8 September 2022.

Pittara. (2022). HPV [Online]. https://www.alodokter.com/hpv diakses pada tanggal 8 September 2022.

Syandrez P. P dan Andani E. P. (2021). Upaya Pencegahan Kanker Serviks melalui Vaksinasi dan Skrining Human Papillomavirus. Jurnal Majalah Kedokteran Andalas, 44(2) : 126-134. Diakses pada tanggal 7 September 2022.

Aulia. (2016). Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini [online]. http://p2ptm.kemkes.go.id/tag/kenali-gejala-kanker-serviks-sejakdini diakses pada tanggal 8 September 2022.

Ulfah. N. K., Aliana. D., dan Yoanita. H. (2021). Analisa Faktor Resiko Kanker Serviks Dikaitkan Dengan Kualitas Hidup Pasien Di Rsia Bunda Jakarta [online]. https://repository.binawan.ac.id/1453/1/Analisa%20Faktor%20Resiko%20Kanker%20Serviks%20%20Dikaitkan%20Dengan%20Kualitas%20Hidup%20Pasien%20Di%20Rsia%20Bunda%20Jakarta.pdf Diakses tanggal 8 September 2022.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image