Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Budaya Partisipatoris Penggemar Boyband EXO di Media Sosial Instagram

Info Terkini | Tuesday, 16 May 2023, 10:40 WIB

Tidak dapat dipungkiri lagi, budaya KPop (Korea Pop) berhasil menjangkit hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Kumpulan orang yang mengaku sebagai penggemar K-Pop ini kemudian membentuk sebuah kelopok yang dinamakan Fandom. Dalam dunia fandom girlband/boyband Korea, kemajuan di bidang teknologi digital berperan besar untuk mempermudah para fans mendekatkan diri dan berinteraksi dengan idola mereka.

Hadirnya media sosial, membuat banyak sekali informasi yang didapatkan oleh khalayak lebih mudah dan lebih cepat. media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Salah satu media sosial yang populer di tahun belakang yaitu Instagram

sumber : https://www.idntimes.com/hype/entertainment/khairunnisa-lit/ost-kdrama-yang-dinyanyikan-member-exo-c1c2

EXO merupakan boyband asal Korea Selatan yang dibentuk di bawah naungan SM Entertainment dan sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Terdiri dari 9 orang anggota yaitu Suho, Xiumin, Baekhyun, Lay, Chen, Kai, Sehun, DO Kyungsoo, dan Chanyeol. Tidak hanya terkenal di Korea, EXO kini menjadi idola di berbagai negara di dunia. Memiliki fan club Bernama EXO-L (EXO Love) dengan jumlah penggemar terbanyak di Korea, China, dan Indonesia (Liputan6.com 2020).

Seiring berkembangnya waktu, kegiatan fandom tersebut juga telah berkembang menjadi ajang komodifikasi dengan tujuan komersil. Budaya Partisipatoris memberikan gambaran di mana setiap orang di media sosial tidak hanya berperan sebagai konsumen tetapi juga sebagai produser yang mampu menambah interaktivitas dalam menggunakan media sosial (Sifaninda, 2021). Sebuah penelitian dari Muwarni et al (2023) membuktikan bahwa para fans dalam fandom EXO-L dalam praktiknya ada yang bertindak sebagai producer dan consumer.

Penelitian tersebut menggunakan metode etnografi visual yang bertujuan untuk mengeksplorasi lebih jauh interaksi subjek di dunia virtual untuk menyesuaikan masalah utama penelitian, yaitu menggambarkan pola perilaku boyband melalui interaksi dan produksi pesan yang mereka tampilkan di akun media sosial Instagram @WowFaktaExo.

Akun Wow Fakta EXO atau akun Instagram @WowFaktaEXO adalah fanpage grup boyband pertama EXO. Akun Instagram @WowFaktaEXO sendiri merupakan akun yang mempublikasikan berita-berita terbaru mengenai grup EXO. Mulai dari karya yang akan dirilis, foto dan video para jurnalis yang meliput grup EXO, hingga kehidupan pribadi para member. Wow, faktanya EXO juga beberapa kali melakukan kegiatan bersama penggemar, seperti pemutaran film dan "nobar" atau nonton bareng yang diadakan untuk merayakan agenda-agenda tertentu, seperti ulang tahun para member.

EXO. Wow, EXO memiliki 366 ribu pengikut di Instagram, dengan lebih dari 11 ribu foto dan video yang diunggah. Penelitian ini melihat pola perilaku yang terjadi di antara followers Instagram @WowFaktaExo ketika mereka berkomunikasi melalui media sosial Instagram berdasarkan bentuk-bentuk budaya partisipatoris dari Jenkins (2009) yaitu afiliasi, ekspresi, kolaboratif, dan sirkulasi.

Afiliasi menunjukkan bahwa para partisipan bergabung menjadi anggota akun Instagram @WowFaktaExo dengan berbagai alasan dan memutuskan untuk bergabung, seperti yang disampaikan oleh Juniken yang mengatakan bahwa @WowFaktaExo adalah akun yang informatif dan selalu up to date dalam memberikan informasi. Ekspresi adalah bentuk budaya partisipatif di mana seseorang mengekspresikan dirinya.

Seseorang dapat menciptakan bentuk-bentuk kreativitas baru di media online yang tersedia. Jenis-jenis liputan media ini adalah: Skinning dan Modding, Video Penggemar, Fiksi Penggemar, Mash-up (Murwani, 2017). Penggemar dapat mengekspresikan diri mereka dengan berbagai cara. Fionna, Justin, Sofia, Catherine, Ica, dan Yosephine mengekspresikan partisipasinya dengan membaca fan fiction tentang Exo serta membuat dan mengoleksi fan art.

Kolaboratif, yaitu untuk menyelesaikan masalah merupakan bentuk budaya partisipatif yang ditandai dengan adanya kerja sama dan koordinasi baik secara kelompok mupun individu dan dalam bentuk formal maupun informal, seperti Wikipedia (Murwani, 2017). Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa kolaborasi yang muncul di antara para penggemar Exo-L melalui akun @WowFaktaExo antara lain adalah anniversary project, group order untuk meningkatkan non-profit, dan voting massal atau streaming.

Sementara sirkulasi membentuk aliran media podcasting dan blogging. Arus media ini kemudian menciptakan berhubungan yang erat antara sang bintang dan penggemarnya (Jenkins, 2009). Sedangkan dalam budaya partisipatoris, sirkulasi menciptakan gelombang dan saluran informasi dalam media untuk meningkatkan konten. Semua informan setuju bahwa akun Instagram @WowFaktaExo merupakan akun yang paling efektif karena akun ini khusus untuk membagikan akun-akun mengenai Exo saja. Hal ini membuat para informan merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan sesama penggemar.

Eksistensi budaya partisipatif penggemar EXO atau yang lebih akrab disapa EXO-L di akun Instagram @WowFakta EXO menunjukkan bahwa jika kita menjadi penggemar suatu kelompok atau public figure, maka kita akan berusaha untuk berafiliasi dengan kelompok atau public figure tersebut.

Daftar Pustaka

Murwani, E., Genky, E., Dewa, N., & Adita, S. 2023. Participatory Culture Fans Of Boyband Exo On Social Media Instagram. 6(1) : 10–18.

Sifaninda, F. (2021). Partisipasi Budaya Komunitas Cosplay Lampung di Facebook. Jurnal Media Public Relations, 1(1) : 1-5.

Husnul Abdi. (2020, 20 September). Biodata Lengkap Member EXO dan Fakta Uniknya, EXO-L Wajib Tahu. Liputan6.com.

Jenkins, Henry. 2009. Budaya Konvergensi: Ketika Media Lama dan Media Baru Bertabrakan, New York: New York University Press.

Murwani, E. 2017. Literasi Budaya Partisipatoris dalam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image